Berita Viral
Siswi SMP di Jambi Merasa Terancam Setelah Kritik Pemerintah Jambi, Kini Mengadu ke Jokowi
Syarifah Fadiyah Alkaff kini mengadu ke Presiden Jokowi setelah mengkritik pemerintah Jambi dan merasa terancam.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Syarifah Fadiyah Alkaff kini tengah menuai sorotan.
Sosok siswi SMP ini viral di media sosial setelah dianggap mengkritik pemerintah Jambi.
(Berita Populer : klik link)

Baca juga: Siapa Syarifah Fadiyah Alkaff Siswi SMP yang Heboh di Jambi? Ternyata Viral karena Lawan Perusahaan
Syarifah Fadiyah Alkaff meminta bantuan Walikota Jambi karena rumah sang nenek diduga dirusak perusahaan asing.
Publik menyoroti Syarifah Fadiyah Alkaff hingga pemerintah Jambi bereaksi.
Setelah mengkritik pemerintah Jambi, Syarifah Fadiyah Alkaff siswi SMP di Jambi meminta bantuan perlindungan ke Presiden Jokowi.
Syarifah Fadiyah Alkaff merasa terancam.
Ia ketakutan usai chat juru bicara Pemkot Jambi Abu Bakar bocor ke publik dan menyebut SFA harus diberi efek jera hingga membuatnya terguling-guling.
Itu diketahui ketika Abu Bakar yang juga Kadis Kominfo Kota Jambi ini mengomentari video permintaan maaf Syarifah Fadiyah ke Walikota Jambi Syarif Fasha dan Pemkot Jambi di grup WA Pemkot Jambi.
Jubir Pemkot Jambi Abu Bakar ini menuding Syarifah masih angkuh dan tidak menyesal dan bersalah.
Dituliskan Abu Bakar, Syarifah seharusnya presscon via media massa untuk meminta maaf secara terbuka kepada seluruh ASN Pemkot Jambi.
"Masih tampak angkuhnya, tak tampak seperti orang menyesal dan bersalah. Mestinya dia presscon via media massa, minta maaf secara terbuka kepada semua ASN Pemkot telah dia fitnah, bukan cuma di akun medsos (TikTok) dia saja," kata kontak bernama Pak Abu Bakar di grup Pemerintah Kota Jambi, Kamis (8/6/2023).
Abu Bakar bahkan meminta Kabag Hukum untuk memberikan efek jera hingga berproses sampai Syarifah terguling-guling.
"Video ini juga tak mengklarifikasi substansi yang telah dia tuduhkan ke Pemkot dan Pak Wali. Kasi jera dulu pak Kabag, biar berproses dulu, sampe dio guling-guling," kata Abu Bakar.
Akun #PartaiSocmed meminta Abu Bakar untuk tidak menjadi provokator di lingkungan Pemkot Jambi.
Pak Abu Bakar sebaiknya jangan jadi provokator di lingkungan Pemkot Jambi deh. Jangan sampai dirimu yang terguling-guling sendiri dikuliti netizen," kata dia.
Setelah chat komentar nya diketahui netizen, akun Instagram Abu Bakar @Abu.jambinet sudah di private atau dikunci.
Menanggapi chat bocor tersebut, Syarifah mengaku sangat ketakutan dan merasa nyawanya terancam.
Hal ini diungkapkannya di akun TikTok @fadiyahalkaff
Bahkan Syarifah meminta bantuan kepada Presiden Jokowi dan Menko Polhukam Mahfud MD.
Syarifah meminta untuk dilindungi sebab perkataan Abu Bakar di chat tersebut menyebabkan dia takut
"Kepada Yth : yang mulia Bapak Presiden RI Joko Widodo Bapak Mahfud MD Berdasarkan temuan FYP akun tiktok ini Saya merasakan ketakutan yang sangat akan terancam nyawa Saya di kemudian hari dari perkataan orang orang yang ada di Chat ini yang saya rasa CUKUP BERKUASA tolong Lindungi Saya pak dari PREDATOR ANAK TERIMAKASIH," tulis Syarifah.
Kabag Hukum Kena Skakmat
Meski usianya masih siswi SMP, namun SFA yang sempat dipolisikan Pemkot Jambi punya nyali besar.
Dalam tayangan di CNN Indonesia Rabu (7/6/2023), SFA tak kalah adu argumen dengan seorang Kabag Hukum Pemkot Jambi.
SFA yang saat itu didampingi orangtuanya dengan lantang dan berani membantah pernyataan Gempa Awaljon yang cenderung menyudutkan pihaknya.
Sebelum SFA bicara, Gempa Awaljon lebih dulu menyebut pihak perusahaan China PT RPSL dan keluarga Nenek Syarifah Fadiyah Alkaff, Nenek Hafsah sudah melakukan mediasi.
Gempa juga mengatakan dalam mediasi tersebut, keluarga Nenek Hafsah justru melakukan walk out.
"Kita bicara dari data ya Pak, walau saya baru dilantik Februari," ucap Gempa.
"Pada tanggal 23 Februari sudah ada mediasi, namun Keluarga Nenek Hafsah melakukan walk out," imbuhnya.
Ditambahkan Gempa, dalam mediasi tersebut, keluarga Nenek Hafsah menuntut ganti rugi kepada PT RPSL sebesar Rp 1,3 miliar.Sekedar informasi truk-truk bertonase besar milik PT RPSL melewati jalanan desa setiap hari, dan menyebabkan rumah Nenek Hafsah yang merupakan veteran perang mengalami kerusakan.
"Nah saat itu mediasi dihadiri tokoh masyarakat, pihak pemerintah, pada akhirnya pihak perusahaan menolak tuntutan sebesar Rp 1,3 miliar, kemudian pihak keluarga Nenek Hafsah melakukan walk out," kata Gempa.
"Di sisi lain, perusahaan tersebut bersedia bertanggung jawab, secara rasional," imbuhnya.
Gempa juga mengatakan setiap mediasi, Nenek Hafsah selalu menolak kehadiran Ketua RT setempat.
"Dalam beberapa mediasi pihak Nenek Hafsah ini menolak kehadiran Ketua RT," ujar Gempa.
"Ini yang kita herankan," imbuhnya.
Mendengar pernyataan Gempa, SFA merasa kecewa.
SFA menegaskan seluruh pernyataan Gempa tidak tepat.
Dengan tegas, SFA kemudian membeberkan fakta yang sebenarnya.
"Mohon diluruskan seluruh pernyataan Pak Gempa, saya mendengarnya sangat kecewa dan tidak juga sesuai fakta," katanya.
"Masih juga menyudutkan Nenek Hafsah,"
"Apakah Syarifah boleh menjelaskan?'
"Jadi Rp 1,3 M yang selalu dikatakan dan mediasi tiga kali, lalu pihak keluarga Nenek Hafsah walk out kurang tepat," imbuhnya.
"Di mediasi pertama hanya berlangsung 20 menit, yang mana pihak Nenek Hafsa dan pihak perusahaan harus melengkapi data-data, di mediasi yang kedua, pihak perusahaan tidak membawa surat-surat, lalu dipertemukan kembali di mediasi ketiga," imbuhnya.
SFA menegaskan pihak keluarga Nenek Hafsah bukannya walk out, melainkan diusir oleh Gempa.
Di-skakmat SFA, Gempa seolah kena mental hanya terdiam sambil pura-pura sibuk.
"Di mediasi ketiga bukan keluarga Nenek Hafsa yang walk out, masyarakat harus tahu, tetapi kakak kandung saya diusir oleh Kabag Hukum dan Pemerintah yang hadir," tegas SFA.
SFA masih mengingat jelas perkataan Gempa kala itu.
"Lalu kenapa masalah RT, RT itu juga bekerjasama dengan pihak perusahaan, saya melihat sendiri," tegasnya.
Kronologi Siswi SMP Viral Dilaporkan Pemkot Jambi
Diberitakan sebelumnya, permasalahan ini mencuat ketika siswi SMP ini mengunggah video di Tiktok meminta bantuan karena rumah sang nenek diduga dirusak perusahaan asing.
Video yang beredar dan diunggah di akun TikTok @fadiyahalkaff, wanita remaja itu meminta kepada walikota Jambi, Syarif Fasha untuk membantu rumah nenek nya yang rusak.
Dalam video itu memperlihatkan wanita remaja ini meminta tolong langsung kepada walikota Jambi Syarif Fasha dalam satu pertemuan.
"Pak Fasha tolong tinjau rumah nenek kami Hafsah pak, karena kebijakan bapak rumah kami nenek kami jadi kayak gitu pak, tolonglah pak," ungkap wanita remaja itu dalam video TikToknya @fadiyahalkaff.
"Izin itu yang punya bukan saya, itu punya walikota," jawab Syarif Fasha dalam video itu
"Tapikan bapak walikota, bapak kan pejabat yang dipilih oleh rakyat, tolonglah pak tinjau pak permasalahannya telah diusut," jelas wanita tersebut
"Itu kan sama perusahaan kamu kan minta uang 1,3 Miliar," jawab Wakil Walikota Jambi
"Pak dak atek itu pak kami minta uang itu pak," tutup wanita itu.
Baca juga: Viral Video Jemaah Haji Indonesia Disebut Terlantar, Berikut Kronologis hingga Respon Kemenag RI
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com
Baca Berita Tribun Manado Terbaru DI SINI
Baca Berita Lainnya di Google News
Gadis 24 Tahun Terpukul Setelah Kakek yang Menikahinya Kabur, Mahar Cek Rp 3 Miliar Diduga Palsu |
![]() |
---|
Sosok Heryanto Karyawan Minimarket Pembunuh Dina Oktaviani, Terungkap Apa Hubungan Pelaku dan Korban |
![]() |
---|
Sosok Brigadir YSS Oknum Brimob Ajudan Bupati Purwakarta Dipergoki Istrinya Ada di Rumah Wanita Lain |
![]() |
---|
Sosok Nurin Alisa Wanita yang Viral Datangi Nikahan Suaminya Bawa Surat Cerai: Aku Antarkan Sendiri |
![]() |
---|
Tak Sengaja Ketemu di Hotel, Akhirnya Terungkap Isi Obrolan Ahmad Sahroni dan Asrilia, Fotonya Viral |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.