Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

4 Bocah Bertahan Hidup Selama 40 Hari di Hutan Amazon, Terdampar karena Kecelakaan, Sang Ibu Tewas

4 bocah terdampar di hutan Amazon setelah mengalami kecelakaan pesawat di Kolombia.

Editor: Tirza Ponto
Handout/Kepresidenan Kolombia/AFP
4 bocah terdampar di hutan Amazon setelah mengalami kecelakaan pesawat di Kolombia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar 4 bocah terdampar di hutan Amazon menghebohkan publik.

4 bocah tersebut terdiri dari 3 bocah dan 1 bayi.

(Berita Populer : klik link)

Penampakan 4 bocah selamat dari kecelakaan pesawat di hutan Amazon, Kolombia.
Penampakan 4 bocah selamat dari kecelakaan pesawat di hutan Amazon, Kolombia. (HO)

Masing-masing berusia 13 tahun, 9 tahun, 4 tahun, dan 12 bulan.

4 bocah tersebut berhasil bertahan hidup selama 40 hari padahal berada di hutan Amazon.

Keempatnya merupakan korban kecelakaan pesawat di Kolombia.

Aksi penyelamatan mereka pun berlangsung dramatis.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Semarang, 2 Orang Tewas, Bocah 10 Tahun Selamat Setelah Terjepit Truk

Meski mereka berhasil ditemukan selamat, penumpang lainnya ditemukan meninggal di tempat saat kecelakaan pesawat yang terjadi pada Senin, (1/5/2023) lalu.

Empat anak asli Kolombia ini pada awalnya dilaporkan hilang selama enam minggu usai kecelakaan pesawat.

Bagaimana mereka bertahan hidup?

Dilansir dari DailyMail pada Sabtu (10/6/2023) mereka adalah kakak beradik, Lesly, 13 tahun, Soleiny, 9 tahun, Tien Noriel, 4 tahun, dan bayi 12 bulan Cristin.

Mereka dikabarkan terjatuh dan selamat dari kecelakaan pesawat ringan Cessna pada 1 Mei lalu, ketika pesawat diyakini gagal mesin.

Kecelakaan itu menewaskan sang ibu dari anak-anak yang selamat tersebut, dia bernama Magdalena Mucutui Valencia.

Selain sang ibu, termasuk pilot dan pemimpin adat disebut tewas di tempat.

Pada awal kecelakaan, anak-anak kecil ini disebut tak ditemukan di sekitar bangkai pesawat.

Dilaporkan oleh militer Kolombia, hilangnya 4 bocah ini membuat para petugas melakukan operasi pencarian besar-besaran di hutan lokal bagian tenggara Kolombia tersebut.

Bocah dan penumpang pesawat disebut berasal dari kelompok Pribumi Uitoto.

Saat ditemukan, 4 anak ini dikatakan mengalami dehidrasi berat dan digigit oleh serangga, tetapi kondisi mereka baik, lapor BNO News.

Kakek dari anak-anak yang hilang tersebut mengatakan kepada Noticias Caracol bahwa dia sangat berterima kasih kepada para tentara.

Sang kakek bersyukur karena telah dibantu untuk menemukan mereka yang masih kecil-kecil itu.

Nenek mereka menambahkan:

'Saya tidak pernah kehilangan harapan, saya selalu mendukung pencarian."

"Saya merasa sangat senang, saya berterima kasih kepada Presiden (Kolombia) Petro dan 'orang-orang sebangsa' saya yang melewati begitu banyak kesulitan.'

Presiden Kolombia Gustavo Petro juga berbagi kabar baik di Twitter.

Gustavo menulis pesan bahagia:

"Kegembiraan bagi seluruh negeri!"

"Keempat anak yang hilang 40 hari lalu di hutan Kolombia masih hidup."

Kakek dari anak-anak melanjutkan pernyataannya mengatakan:

"Ya, anak-anak itu telah ditemukan, tetapi saya perlu penerbangan atau helikopter untuk pergi dan segera menjemput mereka."

Anggota masyarakat adat mengadakan upacara adat 'berbicara kepada hutan' dan memintanya untuk menyerahkan anak-anaknya, menurut pemerintah.

Kronologi penemuan

Gambar satelit sebelumnya mengungkapkan bahwa anak-anak tersebut berjalan menjauhi bangkai pesawat.

Lalu tim penyelamat menemukan beberapa barang-barang yang mereka tinggalkan.

Di antaranya sepasang sepatu dan popok - serta tempat berlindung sementara dan buah yang setengah dimakan.

Pemimpin dari kelompok masyarakat adat Huitoto mengungkapkan harapan bahwa pengetahuan anak-anak tentang buah-buahan dan keterampilan bertahan hidup di hutan akan memberi mereka peluang yang lebih baik untuk ditemukan dalam keadaan hidup.

Kronologi pesawat jatuh

Pada pagi hari tanggal 1 Mei, sebuah pesawat Cessna 206 meninggalkan kawasan hutan Araracuara menuju kota San Jose del Guaviare di Amazon Kolombia.

Beberapa menit setelah mulai perjalanan sejauh 350 km, pilot melaporkan masalah pada mesin dan pesawat menghilang dari radar.

Antara 15 dan 16 Mei, tentara menemukan jasad tiga orang dewasa dan puing-puing pesawat.

Korban meninggal disebut terjepit secara vertikal di vegetasi yang lebat, ada yang hidungnya hancur.

Tetapi anak-anak - Lesly, 13, Soleiny, sembilan, Tien Noriel, empat, dan bayi Cristin - hilang.

(*)

(Tribunstyle/Dhimas)

Baca juga: 3 Bocah dan 1 Bayi Selamat dari Kecelakaan Pesawat, Mereka Berhasil Bertahan Hidup 40 Hari di Hutan

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com

Baca Berita Lainnya : Google News

Baca Berita Tribun Manado : di sini

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved