Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen, Mikha 6:8, Apa yang Tuhan inginkan?

Renungan Harian Kristen hari ini diambil dalam kitab Mikha 6:8 TB yang membahas mengenai Apa yang Tuhan inginkan?

Editor: Erlina Langi
Pexels.com/ Photo by Luis Quintero
Renungan Harian Kristen hari ini diambil dalam kitab Mikha 6:8 TB yang membahas mengenai Apa yang Tuhan inginkan? 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan Harian Kristen hari ini

Mikha 6:8 TB
”Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut Tuhan dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?”

Apa yang Tuhan inginkan?

"Apa kehendak Tuhan bagi hidupku?"
"Apa tujuan dan panggilanku?"
"Apa yang bisa kulakukan untuk menyenangkan Tuhan?"

Dalam kitab Perjanjian Baru, Yesus menyediakan jawaban bagi pertanyaan tersebut dengan menyuruh pengikut-Nya untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi orang lain. Dalam Perjanjian Lama, nabi Mikha–dipenuhi Roh Kudus–menyimpulkan keinginan Tuhan bagi umat Israel dengan berkata:

"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"
Mikha 6:8 TB

Perkataan ini ditulis saat umat Tuhan mencoba untuk menyenangkan Tuhan dengan korban, persembahan, dan melalui tindakan keagamaan, sambil hidup penuh dusta, kekerasan, dan kesombongan. Tapi seperti yang ditulis nabi Hosea, "Sebab Aku [Tuhan] menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran."
(Hosea 6:6 TB)

Tuhan mencari motif hati, bukan kegiatan agamawi atau menggerutu dalam ketaatan.

Mari kita uraikan keinginan Tuhan bagi kita:

Melakukan keadilan.

Melakukan keadilan membutuhkan iman dan tindakan bekerja bersama: menolong yang terluka, membela yang lemah, memperlakukan dengan adil mereka yang kita jumpai, dan berbicara bagi mereka yang tidak bisa membela diri.

Dalam kata lain, untuk berlaku adil, kita harus mengasihi orang lain seperti kita mengasihi diri sendiri.

Mencintai kebaikan. Belas kasihan Tuhan adalah kebaikan yang ekstrim.

Dan karena Tuhan telah menunjukkan kebaikan yang tak layak kita terima, kita bisa menunjukkan kebaikan yang sama kepada orang lain.

Tuhan ingin hal-hal ini lebih dari sekadar ucapan "Saya ikut prihatin" yang tak habis-habisnya. Tuhan baik kepada semua yang bersyukur dan yang jahat (Lukas 6:35), jadi kita juga harus sama.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved