Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Lokal Memilih

Pantas Mahfud MD Ogah Jadi Wapresnya Anies Baswedan, Ternyata Prof Sadar Ada yang Terlihat Jelas

Mahfud MD blak-blakan mengungkap alasan dirinya menolak tawaran menjadi bakal cawapres untuk bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan.

Editor: Indry Panigoro
Twitter Mahfud MD via Kompas TV
Potret Mahfud MD dan Cawapres Anies Baswedan dari PKS 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Meski sudah ada 3 calon presiden yang telah mendeklarasikan diri mereka menjadi bakal capres 2024-2029, namun soal sosok cawapresnya masih abu-abu.

Namun sudah banyak tokoh politik yang disebut-sebut bakal jadi cawapres bakal capres 2024-2029 mendatang.

Dari tokoh Gibran Rakabuming Raka yang dihebohkan jadi cawapres Prabowo Subianto, Sandiaga Uno disebut-sebut bakal jadi cawapres Ganjar Pranowo hingga sosok Mahfud MD yang disebut jadi bakal cawapres Anies Baswedan.

Nah soal Mahfud MD, rupanya ia tak menampik soal dirinya pernah ditawari jadi cawapres Anies Baswedan.

Pun Mahfud MD telah menolak tawaran tersebut.

Hal itu karena profesor tersebut telah menilah seuatu di koalisi yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres dari PKS..

Ya Mahfud MD blak-blakan mengungkap alasan dirinya menolak tawaran menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan.

Seperti diketahui baru-baru ini Mahfud MD menyebut jika dirinya pernah ditawari untuk menjadi cawapres Anies Baswedan.

Tawaran tersebut datang dari Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu.

Tak main-main, Ahmad Syaikhu bersama politisi PKS Al Muzzammil Yusuf menyambangi kediamannya untuk membicarakan hal tersebut.

Kedatangan tersebut dimaksudkan untuk penjajakan pencarian bakal cawapres untuk Anies yang dilakukan PKS beberapa waktu lalu.

"Pak Syaikhu waktu ke rumah bersama Al Muzzammil kan beliau menjajaki untuk mencari cawapresnya Anies.

Antara lain bertanya, 'Pak Mahfud bersedia enggak?'," ungkap Mahfud menirukan perkataan Ahmad Syaikhu saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/6/2023).

"Enggak (jawab Mahfud). Saya bilang, karena di koalisi Bapak itu ada Nasdem, Demokrat dan PKS itu banyak ada yang calonnya dari partainya sendiri," lanjutnya.

Mahfud menilai, jika nanti dia diajak masuk ke dalam koalisi itu justru merusak demokrasi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved