Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Apa Itu Jancok? Disebut Umpatan Khas Jawa Timur, Ini Asal dan Arti Kata Sebenarnya

Sejarah kata jancok Muncul anggapan bahwa kata tersebut berasal dari sebuah tank Belanda yang bertuliskan "Jan-Cox".

Editor: Alpen Martinus
militermeter.com
Tank Jan Cox milik tentara Belanda 

Kata "jancok" atau "dancok" merupakan salah satu kata yang kerap diucapkan di Jawa Timur, khususnya di wilayah Surabaya, Malang, dan sekitarnya. 

Bagi sebagian orang, kata jancok dikenal sebagai kata makian, diungkap saat mengumpat, atau kata-kata kotor yang tidak sopan diucapkan. 

Kata tersebut biasanya diucapkan untuk misuh atau mengumpat ketika persaan sedang kesal atau marah terhadap sesuatu.

Meski begitu, tidak semua orang yang terbiasa mengucapkan jancok memahami arti yang sebenarnya dari kata ini.

Sejarah kata jancok Muncul anggapan bahwa kata tersebut berasal dari sebuah tank Belanda yang bertuliskan "Jan-Cox".

Tank Belanda bertuliskan Jan-Cox disebut-sebut muncul di Surabaya pada 10 November 1945 ketika Pertempuran Surabaya.

Kendati demikian, lahirnya kata jancok ternyata tidak berasal dari tank tersebut. Berikut ini asal mula kata jancok

Asal usul arti kata jancok

Arti kata jancok bisa dirunut dari tulisan  "Discourse Analysis About “Jancok Or Dancok” In Discourse (Semantic And Pragmatic" yang ditulis Yam Saroh dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia.

Ia menguitp penjelasan seorang anggota Cagar Budaya di Surabaya bernama Edi Samson.

Dalam tulisan Saroh, Edi menjelaskan bahwa jancok atau dancok berasal dari bahasa Belanda “yantye ook” yang berarti kamu juga (kamu juga).

Kata tersebut seringkali diucapkan oleh sebagian remaja Indo-belanda yang menjadi ungkapan populer pada 1930-an.

Yantye ook kemudian mengalami transformasi oleh beberapa remaja Surabaya namun mereka cenderung meniru dan mengubahnya.

Kata yantye ook selanjutnya digunakan oleh remaja Surabaya untuk mengata-ngatai remaja Indo-Belanda.

Selama ini, remaja Surabaya kerap mengubah kata yang awalnya yantye ook menjadi "yanty-ok".

Halaman
1234
Sumber: TribunJatim.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved