Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gorontalo

Hasil Rekonstruksi Penganiayaan Hingga Tewas Bocah 9 Tahun di Gorontalo, Emak Berdaster Ikut Nonton

Mereka ingin menyaksikan bagaimana tersangka (tsk) yang merupakan pasangan suami istri, menyiksa keponakannya hingga tewas.

Editor: Alpen Martinus
via TribunGorontalo.com
Kronologi tewasnya seorang bocah 9 tahun di Gorontalo yang kerap dianiaya Paman dan tantenya. 

Rekonstruksi digelar pagi tadi, Senin (5/6/2023) oleh Polres Gorontalo. Bibi dan paman bocah yang kini ditetapkan tersangka, mereka adegan. 

Segala persiapan dilakukan polisi sejak pagi. Terutama dilakukan Polres dan Polsek dalam mengamankan Tempat kejadian Perkara. 

Para warga sekitar pun sejak pagi hari mulai memadati TKP. Menjelang siang hari, bibi dan paman masing-masing berinisial DA dan IM, digiring oleh kepolisian dari polres Gorontalo menggunakan sebuah mobil yang juga dijaga ketat oleh kepolisian

Para penasehat hukum, jaksa serta unsur lainya turut hadir dalam reka adegan.

Dinas sosial serta PPA turut mendampingi para saudara korban yang masih di bawah umur. 

Turut hadir pula ibu, orang tua dari korban, serta ketiga saudara korban yang tinggal bersama bibi dan paman tersebut. 

Selain itu pula para kepolisian turut menghadirkan para pemeran pengganti dari saudara korban yang menjadi saksi , serta peran pengganti dari kedua tersangka

Hingga saat ini proses rekonstruksi masih terus berlanjut serta di dijaga ketat oleh aparat keamanan. 

Dari informasi yang dihimpun oleh TribunGorontalo.com terdapat 62 adegan yang akan diperagakan dalam rekonstruksi tersebut. 

Sebelumnya Bocah berusia sembilan tahun tewas diduga akibat dianiaya tantenya sendiri.

Peristiwa ini terjadi di Perumahan Padengo 6, Desa Tenggela, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo.

Menurut keterangan keluarga korban, bocah tersebut tewas pada Sabtu (13/5/2023).

Sang bocah pertama kali diketahui meninggal saat tante korban itu menelpon pihak keluarga.

"Jadi torang dapat telepon dari tantenya ini. Dia menelpon di Sabtu sore. Dan kami baru ke lokasi pukul 21.00 Wita," ungkap Zenab, keluarga si bocah kepada TribunGorontalo.com, Minggu (14/5/2023).

Namun, ketika pihak keluarga ini tiba di TKP, mereka tidak diizinkan si tante untuk melihat kondisi bocah yang meninggal tersebut.

Posisi korban telah ditutupi sarung di dalam kamar.

"Bahkan tantenya ini berkeinginan mengubur korban malam itu juga," ungkap Zenab. 

Sontak pihak keluarga semakin curiga gelagat tante korban. Mereka mulai menduga bocah malang itu meninggal akibat ulah tantenya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved