Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Pencabulan

Sosok Kepsek Pelaku yang Cabuli 12 Siswanya, Akui Sudah Beraksi Sejak 2021, Kini Jabatannya Dicopot

Polisi telah menetapkan kepala sekolah M (47) dan guru agama Y (51) di Baturetno, Wonogiri, Jawa Tengah

Editor: Glendi Manengal
Dok Polda Jateng
Kepala sekolah dan guru madrasah ditangkap polisi lantaran mencabuli siswanya di Kecamatan Baturetno, Wonogiri. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelumnya diketahui terjadi kasus pencabulan di Jawa Tengah.

Dimana pelakunya merupakan kepala sekolah  dan guru.

Diketahui korban pencabulan mereka merupakan siswanya.

Total yang jadi korban sebanyak 12 siswanya.

Dua pelakunya sudah ditetapkan tersangka dan mengakui perbuatannya.

Terkait hal tersebut berikut ini sosok kepsek yang lakukan pencabulan terhadap siswanya.

Baca juga: Ditutup dengan Pemda Band, Hari ke-4 Java Culture Festival Volume II Boltim Berlangsung Meriah

Baca juga: Spesifikasi dan Harga HP Redmi 12C Periode Juni 2023, Gawai Sejutaan Miliki Spek Gahar

Polisi telah menetapkan kepala sekolah M (47) dan guru agama Y (51) di Baturetno, Wonogiri, Jawa Tengah sebagai tersangka kasus pencabulan 12 siswi Sekolah Dasar (SD).

Keduanya telah menjalani pemeriksaan intensif sejak Jumat (2/6/2023) dan kini telah ditahan di Mapolres Wonogiri.

Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengatakan kedua tersangka mengakui melakukan aksi pencabulan di lingkungan sekolah.

Tersangka Y telah mencabuli 6 siswi sejak tahun 2021, sedangkan tersangka M melakukan pencabulan terhadap 6 siswi sejak awal tahun 2023.

"Keduanya mengakui perbuatannya, masing-masing tersangka melakukan pencabulan terhadap 6 siswi, jadi total (korban) 12 siswi," ungkapnya, Sabtu (3/6/2023), dikutip dari TribunSolo.com.

Tersangka M yang sebelumnya menjabat sebagai kepala sekolah di sebuah SD di Baturetno, Wonogiri kini telah dicopot jabatannya.

Meski sekolah tersebut bukan sekolah negeri, tapi pengelolaannya di bawah binaan Kemenag Wonogiri.

Pencopotan jabatan terhadap M dilakukan oleh pihak yayasan.

Kepala Kantor Kemenag Wonogiri, Anif Solikhin mengatakan M dicopot dari jabatannya karena para korban masih trauma dengan kejadian yang dialaminya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved