Pencegahan Stunting
Paparkan Kinerja Penurunan Stunting Kotamobagu, Sofyan Mokoginta: Prevalensi Stunting 2,69 Persen
Sekda Kotamobagu menyebut prevalensi stunting Kotamobagu tahun 2022 sebesar 2,69 persen.
Penulis: Randi Tuliabu | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Sekretaris Daerah Kotamobagu, Sofyan Mokoginta, memaparkan kinerja penurunan stunting di Kota Kotamobagu.
Pemaparan dilakukan dalam kegiatan Penilaian Kinerja Penurunan Stunting Tahun 2023 di The Sentra Hotel Manado, Sulawesi Utara, Rabu (31/5/2023) pagi.
“Kami menggambarkan kondisi, menggambarkan capaian sesuai data yang ada, serta menyampaikan berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Kotamobagu dalam rangka melakukan percepatan penurunan stunting,” ucap Sofyan Mokoginta.
Pemerintah Kota Kotamobagu sendiri telah melakukan berbagai upaya dalam rangka mempercepat penurunan angka stunting melalui berbagai inovasi.
“Mulai dari PECAH PUSPAGA atau Pelayanan Pembinaan Pra Nikah Calon Pengantin di Pusat Pembelajaran Keluarga, dimana dalam program ini para calon pengantin diberikan bimbingan dan konseling terkait pengasuhan anak, pengetahuan pola asuh anak, tumbuh kembang anak, serta pengetahuan terkait kesehatan reproduksi,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan Innovative Government Award (IGA) Kota Kotamobagu yang digagas Bappelitbangda belum lama ini, juga melahirkan inovasi dalam rangka mendukung percepatan penurunan stunting di Kota Kotamobagu.
“IGA tahun 2023 belum lama ini kita ada 1 inovasi yaitu biskuit yang bisa dijadikan makanan pengganti ASI atau biskuit yang mempunyai kandungan gizi yang sangat baik dalam mencegah stunting,” lanjut Sofyan Mokoginta.
Selain itu, Wali Kota Kotamobagu, Tatong Bara, di tahun 2023 menggagas satu inovasi yang sangat baik, yakni pelantikan Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting.
Inovasi tersebut dimuat dalam Keputusan Wali Kota Kotamobagu Nomor 103 Tahun 2023 tentang Bapak dan Bunda Asuh Stunting yang terdiri dari unsur forkopimda, pemerintah daerah, serta unsur perbankan, dan swasta.
“Inovasi ini merupakan komitmen dari pimpinan daerah. Jadi ini merupakan kolaborasi antar pemangku kepentingan yang terdiri dari forkopimda, lintas perangkat daerah, pemerintah desa/kelurahan, instansi vertikal, BUMN, perbankan, organisasi perempuan, serta dunia usaha. Bapak dan Bunda Asuh Stunting ini akan dibagi ke desa dan kelurahan yang ada dan fokus dalam upaya pencegahan stunting dengan memberikan edukasi, memberikan makanan tambahan, vitamin-vitamin serta berbagai upaya yang dibutuhkan dalam mempercepat penurunan angka stunting di Kotamobagu,” ucapnya.
Baca juga: Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Denny Tuejeh Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila
Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Pagi, Seorang Pemotor Tewas, Korban Ditabrak Sopir Mobil Pajero dari Belakang
Berdasarkan data Survey Status Gizi (SSGI) di tahun 2022, jumlah prevalensi stunting Kotamobagu tercatat 22,9 persen, turun dibandingkan tahun 2021 sebesar 25,1 persen.
Sementara berdasarkan data E-PPGBM yang merupakan data sistem elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat, prevalensi stunting Kotamobagu di tahun 2022 tercatat 2,69 persen.
Balita dan Ibu Hamil di Bitung Sulawesi Utara Terima Bantuan Makanan Tambahan |
![]() |
---|
Cegah Stunting, Calon Pengantin Wanita di Bitung Sulawesi Utara Diperiksa |
![]() |
---|
Atasi Stunting, Dinkes Bitung Sulawesi Utara Lakukan Pemeriksaan hingga Awasi Pertumbuhan Anak |
![]() |
---|
Angka Stunting Sulawesi Utara Paling Rendah se-Sulawesi, Steven Kandouw Minta Identifikasi Dini |
![]() |
---|
Angka Stunting di Sulawesi Utara Naik, Adi Tucunan: Bisa Ditegur Pemerintah Pusat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.