Braien Minta Pemprov Lindungi 400 Ribu Populasi Babi di Sulut: Jika Masuk Bisa Rugi Rp 7 Triliun

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pimpinan Komisi 1 DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Braien Waworuntu mendesak Pemprov Sulut dan Polda Sulut memperketat pengawasan babi dari luar daerah untuk mencegah masuknya virus ASF ke Sulut.

"Saya mewakili aspirasi masyarakat meminta Polda dan Pemprov memperketat pengawasan di perbatasan," kata dia Kamis (1/6/2023). 

Ungkap dia, bahaya besar akan dialami Sulut jikalau virus tersebut masuk Sulut.

Peternak akan terancam dan jika demikian akan mengancam pula ekonomi Sulut. 

"Ada 400 ribu babi di Sulut dan itu semua akan mati jika virus masuk Sulut, kerugiannya bisa capai 2 Triliun," katanya. 

Ia meminta Polda Sulut mengawasi mafia babi.

"Jangan sampai mereka lolos," katanya. 

Pemprov Sulut menempuh kebijakan tegas untuk mencegah masuknya virus ASF di Sulut.

Sekprov Sulut Steve Kepel menuturkan, pihaknya sudah menyurat ke Polda Sulut untuk menindak siapa saja yang membawa babi dari luar daerah.

Langkah lainnya adalah penjagaan ketat di perbatasan.

"Di perbatasan Bolmut dan Bolsel, kami sudah sediakan lahan khusus sebagai tempat pemusnahan jika didapati ada babi dari luar daerah," katanya, Kamis (1/6/2023). 

Dikatakannya, dalam pengawasan, Pemprov Sulut berkoordinasi dengan instansi Kepolisian, BPOM, Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado dan Asosiasi Peternak Babi. 

Menurut dia, pengawasan akan dilakukan terus hingga situasi aman.

"Kami mendahulukan kesehatan masyarakat," katanya. 

Dia menegaskan, virus ASF belum ditemukan di Sulut. 

Dengan begitu, kata dia, konsumsi babi lokal masih aman. 

Dia meminta masyarakat tenang dan tak percaya informasi tak jelas sumbernya. (Art) 

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.