RHK Kamis 1 Juni 2023
Bacaan Alkitab - Kisah Para Rasul 2:7 Awal Gereja dan Gereja Mula-mula
Pada peristiwa Ketuangan Roh Kudus, perkara ajaib terjadi. Mujizat nyata, semua nubuat terlaksana. Semua ini terjadi sesuai skenario Allah.
Penulis: Aswin_Lumintang | Editor: Aswin_Lumintang
Kisah Para Rasul 2:7
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pada peristiwa Ketuangan Roh Kudus, perkara ajaib terjadi. Mujizat nyata, semua nubuat terlaksana. Semua ini terjadi sesuai skenario Allah. Karena inilah peristiwa yang mengawali berdiri tegaknya gereja Tuhan di dunia.
Sesudah kebangkitan dan kenaikan Kristus, persis pada hari Pentakosta yang diperingati seperti dalam zaman PL, murid-murid berkumpul di sebuah rumah di Yerusalem, dan Roh Kudus turun atas mereka.
Sebab di situlah semua orang Saleh di kolong langit berkumpul. Maka itulah waktu yang paling tepat Tuhan ciptakan untuk pemberitaan Injil perdana secara massal dengan kepada banyak orang lewat peristiwa Pentakosta dengan berbagai tanda-tanda ajaib yang terjadi.

Hal itu ditandai dengan tiupan angin keras, dan lidah-lidah seperti nyala, dilanjutkan dengan para rasul mulai berkata-kata dalam berbagai bahasa asing dari orang-orang yang juga berkumpul di Yerusalem.
Semua orang banyak yang berkumpul mengerti karena para rasul berbicara dalam bahasa mereka masing-masing tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.
Ketuangan Roh Kudus adalah pemenuhan nubuat Yohanes (Luk 3:15-16) dan janji Yesus Kristus (Luk 24:49). Petrus menyatakannya sebagai penggenapan nubuat Nabi Yoel (Kis 2:16-21) dan suatu bukti kebangkitan Kristus sendiri.
Ia mempersatukan orang-orang yang percaya menjadi satu kelompok, memberinya suatu pemersatu yang sebelumnya tidak mereka miliki, dan memberi mereka keberanian untuk menghadapi ancaman dan siksaan. (Kis 6:8-15).
Para murid Yesus yang berbicara dalam berbagai bahasa itu memang tak disangka oleh orang banyak yang berkumpul dari berbagai penjuru bumi itu. Sebab semua orang yang berkumpul itu mengenal para rasul itu.
Bahwa mereka semua berasal dari Galilea. Maka sangat tidak mungkin bagi mereka untuk berbicara dalam bahasa asing. Tapi, itu nyata. Itulah yang terjadi.
Dengan menggunakan bahasa yang berbeda-beda namun dimengerti oleh semua orang dari latar belakang bahasa yang berbeda itu, mereka memberitakan Injil Kristus.
Mereka bernubuat dan menyampaikan Kabar Baik yang adalah Injil Kristus bagi semua orang. Mereka menyampaikan warta keselamatan dan janji kehidupan kekal bagi semua orang yang percaya kepada Yesus, dengan menggunakan bahasa asal mereka semua.
Sehingga mereka tercengang-cengang dan terheran-heran. Sebab mereka tahu bahwa semua yang berbicara dalam bahasa mereka adalah orang Galilea.
Demikian firman Tuhahari ini.
Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?" (ay 7)
Pemberitaan firman Tuhan oleh para rasul dalam berbagai bahasa yang berbeda-beda membuat banyak orang terkagum-kagum dengan kedahsyatan kuasa Allah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.