Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB Papua

Pangdam Cenderawasih Minta Egianus Kogoya Bebaskan Pilot Susi Air: 'Ancaman Itu Tak Ada Gunanya'

Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan meminta Egianus Kogoya agar segera bebaskan Pilot Susi Air. Indonesia tak mempan dengan ancaman.

Editor: Frandi Piring
Penrem 172/PWY
Potret Mayjen TNI Izak Pangemanan saat bertugas di Papua. Terbaru, Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan memberikan pernyataan terkait ancaman dari Pimpinan KKB Papua Egianus Kogoya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan menanggapi ancaman yang dilontarkan pihak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) baru-baru ini.

Mayjen Izak meminta KKB Egianus Kogoya agar segera membebaskan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens yang disandera mereka.

Eks Komandan Korem 172 PWY ini menegaskan bahwa ancaman-ancaman KKB terhadap pemerintah tidak ada gunanya.

"Egianus Kogoya dan semua yang ada di sana, segera bebaskan saja pilot itu, karena ancaman itu juga tidak ada gunanya," kata Pangdam, seperti dikutip dari Antara, Selasa (30/5/2023).

"Negara ini negara berdaulat, diakui seluruh dunia," lanjut dia.

 Mayjen Izak mengatakan, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tengah mengupayakan membebaskan Philip dari tangan KKB.

"Kedepankan Forkopimda karena ini permasalahan sosial. Jadi yang menyelesaikan Forkopimda di mana Kodam adalah salah satu bagian Forkopimda," paparnya.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya kembali menyebar foto dan video kondisi Susi Air Capten Philip Mark Mehrtens. Tim Gabungan TNI-Polri terus melakukan upaya-upaya demi melanjutkan pencarian Pilot Susi Air.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya kembali menyebar foto dan video kondisi Susi Air Capten Philip Mark Mehrtens. Tim Gabungan TNI-Polri terus melakukan upaya-upaya demi melanjutkan pencarian Pilot Susi Air. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Video ancaman

Sebelumnya beredar sebuah video yang memperlihatkan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens mengaku diancam akan ditembak oleh KKB Egianus Kogoya.

Tampak dalam video itu, Philip dikelilingi sejumlah pria yang diduga anggota KKB.

"Mereka (KKB) mengatakan akan menembak saya," kata dia dalam video tersebut.

KKB, kata Philip, memberikan tenggat dua bulan bagi negara untuk berdialog dengan kelompok mereka mengenai Papua Merdeka.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengemukakan, pihaknya menyelidiki video tersebut.

"Membenarkan adanya video yang berisi ancaman dari kelompok KKB terhadap pilot Susi Air saat ini Polda Papua

bersama Satgas Operasi Damai Cartenz tengah menyelidiki video yang beredar," kata Benny, Minggu (28/5/2023).

Baca juga: Pimpinan KKB Papua di Yahukimo Ditangkap Polri, Pelaku Pembunuhan TNI dan Brimob November 2022

7 Syarat KKB kepada Pemerintah

Syarat-syarat dari KKB Papua dalam afiliasi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) kepada Indonesia untuk bebaskan sandera pilot dan penumpang Pesawat Susi Air.

Dikabarkan sebelumnya, Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY dibakar dan penumpang termasuk pilot telah disandera KKB Papua, kelompok Egianus Kogoya.

KKB juga mengklaim bahwa telah membakar Pesawat Susi Air di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023) pagi.

Tepatnya pesawat dibakar di Bandara Paro.

Pernyataan tersebut disampaikan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom.

"Sesuai laporan Egianus Kogoya, mereka telah melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BvY di lapangan terbang distrik Paro," kata Sebby, Selasa (7/2/2023), dikutip dari TribunPapua.com.

Sementara itu, pilot pesawat, menurut Sebby, juga sedang ditahan.

Pesawat Susi Air ini diketahui dipiloti oleh Captain Philips Marthen berusia 37 tahun yang merupakan WNA Selandia Baru.

Pihaknya pun memberikan pernyataan sikap dalam aksinya tersebut.

Termasuk soal syarat untuk melepaskan pilot yang disanderanya.

Pilot yang disandera akan dilepaskan jika NKRI mengakui dan mau membiarkan Papua menjadi merdeka.

Kondisi Pilot Susi Air Captain Philip Mark Merthens telah disandera KKB Papua TPNPB OPM.
Kondisi Pilot Susi Air Captain Philip Mark Merthens telah disandera KKB Papua TPNPB OPM. (Dok. Istimewa/Handover)

Berikut selengkapnya pernyataan sikap yang dikeluarkan KKB pimpinan Egianus Kogoya:

1. Semua penerbangan jalur masuk ke Kabupaten Nduga mulai sekarang disetop;

2. Roda pemerintahan Kabupaten Nduga sebelum alm Y.G berbeda dengan PJ sekarang, dalam hal ini setelah PJ Bupati dilantik banyak penangkapan masyarakat sipil, pengungsi, pemerkosaan terhadap mama di kebun, oleh TNI, Polri dll di ibu kota Kenyam;

3. Pilotnya kami sudah sandera dan kami sedang bawah keluar, untuk itu anggota TNI Polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga sembarang, karena yang melakukan adalah kami TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma dibawah Pimpinan Panglima Bridgen Egianus Kogoya;

4. TPNPB 36 KODAP se-tanah Papua segera bergerak;

5. Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma tidak akan pernah kasih kembali atau kasih lepas pilot yang kami sandera ini, kecuali NKRI mengakui dan lepaskan kami dari negara kolonial Indonesia (Papua merdeka);

6. Sesuai sikap kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma bahwa, segala jenis pembangunan di tanah Ndugama kami sudah tolak resmi, apabila ada pembangunan di Ndugama apa lagi di distrik-distrik yang pengungsian, maka kami akan sapu bersih, dengan itu kami TPNPB lakukan sesuai sikap keputusan secara militer TPNPB;

7. Dan selama ini hampir 1 tahun Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma sudah istirahat sekalian dalam Duka Nasional, dan mulai sekarang kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma sudah mulai lanjut perang sampai Papua merdeka.

Baca juga: KKB Kembali Berulah, Serang Personel yang Patroli di Distrik Kenyam, Mobil Rantis Dihujani Tembakan

Aparat tangkap dua orang sindikat KKB di Kenyam

Satu dari dua orang yang ditangkap aparat keamanan gabungan Satgas Damai Cartenz 2023 diduga terlibat dalam aksi pembunuhan 11 warga di Kampung Nogoloit-Kenyam pada September 2021 lalu.

Personel TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz menangkap dua orang yang terkait Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), 

ketika melakukan penyisiran di Kampung Nogoloit, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Senin (29/3/2023).

"Mereka ditangkap saat anggota melakukan penyisiran usai terjadi kontak tembak," ujar Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (30/5/2023).

Kombes Faizal menyebutkan, salah satu orang yang ditangkap berinisial TK, terlibat dalam aksi pembunuhan 11 warga di Kampung Nogoloit pada September 2021.

Menurut dia, posisi MK diketahui aparat keamanan gabungan dan tidak melakukan perlawanan saat ditangkap.

"Dia tidak pegang senjata waktu ditangkap," kata Faizal.

Sementara TK, yang ikut ditangkap bersama MK, diduga merupakan simpatisan KKB pimpinan Yotam Bugiangge.

"Kalau TK ini tugasnya yang memberi tahu informasi pergerakan pasukan kepada Yotam," kata Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen.

Diberitakan sebelumnya, Kontak tembak antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terjadi di Kampung Nogoloit, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Jumat (26/5/2023) dan Senin (29/5/2023).

Baca juga: Misi Penyelamatan Pilot Susi Air Sandera KKB Papua Berkendala, Panglima TNI Tutup Mulut soal Kendala

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved