Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Api Karangetang

Dalam Sepekan, Gunung Api Karangetang di Sitaro Sulawesi Utara Alami 1.328 Kali Gempa Guguran

Aktivitas Gunung Api Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) Sulawesi Utara masih tinggi.

Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Chintya Rantung
Tribunmanado.co.id/Dok. Pos PGA Karangetang
Gunung Api Karangetang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Aktivitas Gunung Api Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) Sulawesi Utara masih tinggi.

Sampai saat ini, gunung berketinggian 1784 meter dari permukaan laut itu berada pada tingkat aktivitas level III siaga.

Berdasarkan evaluasi yang disampaikan Badan Geologi Kementerian ESDM, Gunung Karangetang telah mengalami 1.328 kali gempa guguran selang tanggal 18-25 Mei 2023.

Selain itu, tercatat adanya enam kali gempa hembusan, satu kali tremor non-harmonik, sembilan kali gempa hybrit atau fase banyak, empat kali gempa vulkanik dangkal, sembilan kali vulkanik dalam serta sekali gempa terasa.

Berdasarkan evaluasi dimaksud, diketahui erupsi efusif Gunung Karangetang masih terjadi, dengan lava yang keluar dari bagian barat daya Kawah Utama mengarah ke Kali Batang, Kali Timbelang dan Beha Barat sejauh 1000 meter.

Sedangkan ke arah selatan masuk ke Kali Batuawang dan Kali Kahetang dengan jarak luncur 1500 meter serta ke arah timur yang masuk ke Kali Beha Timur sekira 750 meter.

Meski erupsi efusif masih terus berlangsung, namun intersitasnya dikabarkan mulai berkurang sebagaimana data visual nampak adanya aliran lava yang mengarah ke Tenggara sejak 24 Mei 2023 yang berkurang.

Adapun aktivitas luncuran lava masih terkonsentrasi ke arah barat daya dan selatan dengan jarak luncur maksimum sekitar 1500 meter dari kawah utama.

Awan panas pada periode ini tidak terjadi, namun perlu diwaspadai kemungkinan awan panas guguran Gunung Karangetang terjadi ke arah selatan (Kali Kahetang dan Kali Batuawang).

Selanjutnya dari evaluasi yang ada diperlukan kewaspadaan terhadap awan panas guguran dimana kubah lava lama masih ada di puncak dan sewaktu-waktu dapat rubuh bersamaan dengan keluarnya lava.

Termasuk karakteristik awan panas guguran Gunung Karangetang terjadi dari penumpukan material lava yang longsor.

Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudia Tatipang membenarkan adanya evaluasi yang disampaikan pihak Badan Geologi.

"Ya benar. Selain disampaikan secara resmi ke pemerintah daerah, kami juga telah membaginya ke whatsapp grup Info Gunung Karangetang," kata Yudia, Senin (29/5/2023).

Surat dengan Nomor: 265.Lap/GL.03/BGL/2023 yang ditandatangani Kepala Badan Geologi, Sugeng Mjiyanto menerangkan evaluasi periode 18-25 Mei 2023. (HER)

Baca juga: Berikut Nama Caleg Untuk DPR RI dari 5 Partai Besar di Sulawesi Utara, Politisi Senior dan Junior

Baca juga: Sandiaga Uno Figur Cawapres Paling Dipilih Rakyat, Ridwan Kamil, Mahfud, Erick Thohir Bersaing

Baca Berita Lainnya di Google News

Baca Berita Terbaru Tribun Manado KLIK INI

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved