Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Berikut Strategi Steven Kandouw Turunkan Stunting di Sulawesi Utara, Berhasil Turun 1,1 Persen

Ungkap dia, Stunting punya dampak yang merusak generasi muda. Ini berpengaruh secara luas pada perkembangan bangsa.

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Arthur Rompis/Tribunmanado
Penilaian Kinerja Penurunan Stunting Tahun 2023 di Hotel The Sentra Manado, Senin (29/5/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masalah stunting masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah Sulawesi Utara untuk diselesaikan.

Sebenarnya ada kabar gembira lantaran terjadi penurunan jumlah pada 2022.

Angka penurunannya hanya pada angka 1,1 persen.

Baca juga: Peta Stunting Sulawesi Utara Tahun 2022: Boltim Paling Tinggi, Kepulauan Sitaro Cepat Tanggap

Hingga saat ini persentase stunting di Sulawesi Utara masih 20,5 persen, dari angka awalnya 21,6 persen pada 2021.

Persentase terbut masih tergolong tinggi lantaran masih di atas 20 persen.

Upaya pemerintah untuk menurunkannya lebih jauh lagi.

Perlu sinergitas dari semua daerah di Sulawesi Utara untuk memperhatikan kasus stunting tersebut.

Baca juga: Steven Kandouw Minta Komitmen Bupati dan Wali Kota se-Sulawesi Utara Tangani Stunting

Penilaian Kinerja Penurunan Stunting Tahun 2023 yang diikuti kepada daerah dan perwakilan kabupaten kota se-Sulawesi Utara di Hotel The Sentra Manado, Senin (29/5/2023).
Penilaian Kinerja Penurunan Stunting Tahun 2023 yang diikuti kepada daerah dan perwakilan kabupaten kota se-Sulawesi Utara di Hotel The Sentra Manado, Senin (29/5/2023). (Arthur Rompis/Tribunmanado)

Pun, ada daerah yang angka stuntingnya di atas 30 persen yakni Boltim.

Ini terungkap dalam kegiatan Penilaian Kinerja Penurunan Stunting Tahun 2023 di Hotel The Sentra Manado, Senin (29/5/2023).

Kepala BKKBN Indonesia Hasto Wardoyo dalam presentasinya via zoom memuji upaya Pemprov Sulut dalam menangani stunting.

"Angka stunting di Sulut menurun, ini perkembangan yang luar biasa," kata dia.

Baca juga: Turun 1,1 Persen, Angka Stunting Sulawesi Utara Masih Tergolong Tinggi

Dikatakannya, rasa optimisme bahwa Sulut akan berhasil menangani stunting perlu terus digaungkan. Modal besar untuk menurunkan stunting sudah dimiliki Sulut.

"Sebetulnya sulut punya modal besar karena angka rata-rata perempuan hamil dan melahirkan sudah di bawa nasional, 2,1 persen," katanya.

Wardoyo menuturkan, perlu kerja keras bagi Sulut untuk mencapai target 15 persen pada 2023 dan 12 persen pada 2024.

Sebut dia, perhatian khusus musti diberikan kepada sejumlah daerah yang lebih dari 20 persen.

Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw yang juga sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Sulut mengatakan, penurunan stunting merupakan ikhtiar bersama Pemprov Sulut dan pemerintah kabupaten dan kota se - Sulut.

Meski demikian, Wagub meminta semua pihak jangan cepat puas.

Sebut dia, angka stunting di Sulut masih cukup tinggi.

“Jangan berpuas diri karena secara empiris, data menyampaikan prevalensi stunting di Sulut masih 20,5 persen.

Bahkan ada beberapa daerah di atas itu,” ungkapnya.

Ungkap dia, Stunting punya dampak yang merusak generasi muda. Ini berpengaruh secara luas pada perkembangan bangsa.

"Stunting itu berpengaruh pada intelektualitas, bisa anda bayangkan, 20 dari 100 orang mengalami stunting, lantas disuruh kerja A tapi jalankan B," katanya.

Ungkap Wagub, semua instrumen penanganan stunting sudah tersedia.

Dari Road Map, kegiatan hingga pendanaan.

Yang harus dipertajam adalah komitmen.

Dia meminta semua pemerintah daerah di Sulut berkomitmen mengatasi stunting.

“Saya mengetuk hati bapak ibu terutama kepala daerah dan wakil.

Serta pihak terkait yang punya benang merah dengan ini kewajiban untuk mari momentum ini kita evaluasi,” tegas Kandouw.

Menurut Steven, perlu upaya ekstra untuk mengatasi stunting.

Dia mewarning para peserta yang hadir pada kegiatan ini hanya memanfaatkan seremoni saja.

“Kebetulan ini ajang evalausi kebijakan kita.

Jangan hanya sebatas karena tempatnya nyaman, terus SPPD.

Saya imbau mari kita punya passion atasi stunting,” katanya.

Hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Ketua TP-PKK Sulut Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, para bupati/walikota se Sulut, Ketua DPRD Sulu Fransiscus Silangen, Kepala BKKBN Sulut dan stakeholder terkait.(Art)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved