Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Sulawesi Utara

Cerita Nenek Jima Juma, CJH Asal Manado Sulawesi Utara Berusia 100 Tahun, Tak Bisa Bahasa Indonesia

Dari 201 calon jamaah haji (CJH) asal Kota Manado yang akan berangkat ke tanah suci ditahun 2023.

Penulis: Nielton Durado | Editor: Chintya Rantung
nielton durado/tribun manado
Jima Juma (100) nenek asal Kecamatan Mapanget Manado (kanan), yang jadi calon jamaah haji tertua. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dari 201 calon jamaah haji (CJH) asal Kota Manado yang akan berangkat ke tanah suci ditahun 2023.

Ada satu CJH yang usianya sudah mencapai angka 100 tahun.

Dia adalah nenek Jima Juma. CJH asal Kecamatan Mapanget ini merupakan yang tertua di Kota Manado.

Ketika disambangi Tribunmanado.co.id, Jumat 26 Mei 2023, nenek Jima Juma tampak ditemani anak perempuannya yang bernama Rosita.

Nenek Jima Juma tinggal di perumahan Gerbang Mulia, kelurahan Mapanget Barat, Kecamatan Mapanget, Kota Manado.

Saat ini nenek Jima Juma sudah menginjak usia 100 tahun dua bulan.

Meksi demikian, ia masih aktif membantu anaknya di rumah.

Nenek Jima Juma tidak bisa berbahasa Indonesia.

Ia hanya bisa berhasa daerah dari Makassar.

Bahkan ketika Tribunmanado.co.id, melakukan sesi tanya jawab, hanya bisa melalui anaknya saja.

Menurut Rosita anak dari nenek Jima Juma, keinginan pergi ke tanah suci sudah didambakan sang ibu sejak lama.

"Tahun lalu sudah Umroh, keinginannya ibu untuk naik haji baru tercapai tahun ini," ujarnya.

Rosita menuturkan pada tahun 2019, nenek Jima Juma seharusnya sudah berangkat naik haji.

Tapi pada tahun itu ada regulasi yang mengatur jika usia diatas 65 tahun tidak diizinkan pergi.

"Setelah aturan itu dicabut barulah ibu saya bisa pergi ke tanah suci tahun ini," ucapnya.

Ia menuturkan keinginan ibunya untuk ke tanah suci sudah dikatakan sejak lama.

Bahkan sejak usianya 70 tahun, nenek Jima Juma sudah meminta anak-anaknya untuk memberangkatkan dirinya naik haji.

"Sudah lama ibu ingin naik haji. Dia selalu berpesan kepada kami kalau sudah kerja, harus berangkatkan ibu ke tanah suci," ungkapnya.

Setelah menabung setelah sekian lama, Rosita akhirnya berhasil mengabulkan keinginan terbesar ibunya itu.

Ia merasa sangat bangga, karena sebagai seorang anak bisa memberangkatkan ibunya ke tanah suci.

"Sangat bangga. Karena sebagai seorang anak saya bisa memberangkatkan ibu ke tanah suci," kata dia.

Kini nenek Jima Juma masih terus menjaga kesehatannya menjelang keberangkatannya ke tanah suci.

Rosita sendiri mengatakan sempat khawatir dengan kondisi ibunya.

Tapi karena ini merupakan keinginan terbesarnya, ia tetap mendoakan agar sang ibu bisa terus diberikan kesehatan dari Allah.

"Khawatir pasti. Tapi saya yakin Allah tidak pernah membiarkan umatnya yang punya keinginan besar ke tanah suci," tandasnya. (Nie)

Baca juga: Viral Penumpang Naik Taksi Tak Ada Sopir, Kendali Setir Berputar Sendiri, Ternyata Begini Ceritanya

Baca juga: Sosok Risal Faisal Pou, Bacaleg Partai Nasdem, Siap Wakili Suara Milenial BMR di DPRD Sulawesi Utara

Baca Berita Lainnya di Google News

Baca Berita Terbaru Tribun Manado KLIK INI

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved