Cerita Paula Sinjal Warga Manado yang Merantau dan Kerja di Kanada

TRIBUNMANADO.CO.ID - Paula Sinjal, warga Kota Manado yang bekerja di industri makanan di Kanada selama kurang lebih enam tahun membagikan ceritanya saat tinggal di Kanada (Negeri Pecahan Es) di acara Tribun Podcast Rabu (24/5/2023).

"Awal mula tinggal di Kanada memang susah, warna kulit jadi satu kesusahan tersendiri. Lalu bahasa, karena di Kanada itu pakai dua bahasa, Inggris dan Perancis.

Dia juga mengatakan bahwa sulit beradaptasi dengan makanan.

"Biasanya makan yang pedas, tapi disini tidak ada makanan seperti itu, jadi agak susah beradaptasi," tambahnya.

Cuaca juga menjadi salah kesusahan tersendiri. Karena di Kanada mempunyai empat musim. Dan musim paling panjang adalah musim dingin.

Kanada juga merupakan negara teritorial dari Inggris ini memiliki beberapa keunikan.

"Di sini banyak bebek yang berkeliaran, tapi tidak boleh di ganggu atau di pegang, karena bisa masuk penjara," katanya lalu tertawa.

Ia mengaku bebek di negara ini sangat di lindungi.

"Di Manado kalo liat bebek, langsung taru di belanga itu," ucapnya.

Negara Kanada juga sangat terbuka bagi para imigran yang datang.

Vietnam, Kamboja, India, Filipina dan beberapa dari negara lain juga ada disini.

Paula juga sempat punya ketakutan adanya rasis dari warga lokal.

"Sempat ada ketakutan saat pertama kali datang di Kanada, takut rasis dari masyarakat lokal, tapi ternyata aman-aman saja," katanya.

Dia menambahkan jika datang di Negeri Pecahan Es dengan visa turis, maka tidak diizinkan bekerja, karena dianggap ilegal.

"Jika ingin bekerja disini, harus mengikuti aturan yang berlaku. Serta harus mengurus izin kerja serta punya domisili yang tetap," bebernya.