Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Minsel Sulawesi Utara

Hasil Panen Padi Berkurang di Kaneyan Minsel Sulawesi Utara karena Serangan Hama

Petani di Minsel mulai memanen padinya. Beberapa dari mereka mengeluhkan hasil panen yang sedikit karena serangan hama.

Penulis: Manuel Mamoto | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/HO
Petani memanen padi di Desa Kaneyan, Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Selasa (23/5/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MINSEL - Padi di Desa Kaneyan, Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, sudah mulai dipanen. 

Dari pantauan tribunmanado.co.id, Selasa (23/5/2023), ada sekitar lima orang yang mengiris padi di salah satu petak sawah di Desa Kaneyan.

Beberapa orang terlihat sedang merontokan padi dengan menggunakan mesin perontok. 

Onny Rosang, seorang petani, yang juga salah satu pemilik sawah di Desa Kaneyan mengaku kalau panen saat ini lebih sedikit dari panen sebelumnya. 

Menurutnya, berkurangnya hasil panen karena tanaman padi musim ini diserang hama

"Biasanya bisa dapat sekitar 15 -20 karung padi di musim panen, tapi untuk panen kali ini hanya dapat 10 karung karena tanaman diserang hama," ungkap Onny Rosang saat diwawancarai tribunmanado.co.id.

Meskipun hasil panen kali ini lebih sedikit dari sebelumnya, tapi Onny Rosang tetap bersyukur. 

"Saya bersyukur dengan hasil saat ini meskipun sedikit tapi masih ada hasil karena kami juga sebagai petani pernah mengalami gagal panen," ujar Onny Rosang. 

Dia mengaku kalau padi yang dipanen sebagian besar hanya akan dipakai untuk kebutuhan makan setiap hari. 

"Sebagian saja yang kami jual kepada tetangga yang ada di kampung untuk mengganti biaya pupuk dan orang kerja. Selebihnya untuk kebutuhan makan kami, " kata Onny Rosang. 

Baca juga: Pemuda di Malendeng Manado Tewas, Polisi Sebut Ada Dugaan Depresi

Baca juga: Rini Tamuntuan dan Limi Mokodompit Janji Jaga Kondusifitas untuk Pemilu 2024

Untuk panen padi di lahan seluas hampir 1,2 hektar, Onny Rosang menyewa beberapa orang untuk mengiris dan merontok padi. 

"Saya membayar Rp 600 ribu-Rp 700 ribu untuk beberapa orang untuk mengiris dan merontok padi," tutur Onny Rosang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved