Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Pengeroyokan

Terungkap Bocah SD Dikeroyok Kakak Kelas, Sebelum Meninggal Korban Sempat Sebut Nama Pelakunya

Bocah kelas 2 SD di Sukabumi, Jawa Barat, MHD (9), korban pengeroyokan oleh kakak kelas pada Senin (15/5/2023)

Editor: Glendi Manengal
Kolase Tribun Manado
Foto Ilustrasi seorang bocah SD dikeroyok kakak kelasnya saat proses pembelajaran di sekolah masih berlangsung. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Diketahui sebelumnya terjadi penganiayaan yang berunjung meninggal dunia.

Diketahui korban merupakan siswa kelas 2 SD di Sukabumi, Jawa Barat.

Bocah kelas 2 SD tersebut menjadi korban pengeroyokan kakak kelasnya.

Dimana diketahui pelaku pengeroyokan ada empat orang.

Hal itu disampaikan oleh korban sebelum meninggal dunia.

Bahkan diketahui pengeroyokan tersebut terjadi saat proses pembelajaran di sekolah masih berlangsung.

Baca juga: 5 Komisioner KPU Sulawesi Utara 2023-2028 Diumumkan, 3 Incumbent Kembali Terpilih

Baca juga: Tulis Pesan Haru untuk Molen Kasetra, Enzy Storia: Terima Kasih Sudah Hadir dan Jadi Teman Hidupku

Bocah kelas 2 SD di Sukabumi, Jawa Barat, MHD (9), korban pengeroyokan oleh kakak kelas pada Senin (15/5/2023), rupanya sempat menyebutkan nama terduga pelaku sebelum mengembuskan napas terakhirnya.

Kakek korban, MY (52), mengatakan cucunya menyebut terduga pelakunya yakni berinisial AZ.

Namun, MHD hanya menyebutkan nama itu saja, lantaran korban kemudian tak lagi bisa berbicara karena suaranya menghilang akibat luka yang dialami korban.

"Ketika ditanya siapa yang melakukannya (penganiayaan), korban hanya bilang oleh inisial AZ, namun itu tidak berlanjut karena suara korban sudah tidak ada,"

"Sedangkan seteleh dicek di sekolahnya, ada 4 orang namanya disebutkan (sama)," ujar  MY, Sabtu (20/05/2023), dikutip dari TribunJabar.

Atas kejadian yang menimpa sang cucu, MY dan pihak keluarga lainnya meminta pertanggungjawaban dari pihak sekolah dan orang tua terduga pelaku.

Ia juga meminta agar kasus ini bisa segera diselesaikan.

Pasalnya, peristiwa yang menimpa MHD ini terjadi saat proses pembelajaran di sekolah masih berlangsung.

"Harapan dari kami sebagai keluarga, minta dituntaskan siapa pelaku yang sebenarnya, dan minta pertanggungjawaban dari keluarganya (pelaku) dan tanggungjawab sekolah," pungkas MY.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved