Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ganjar Pranowo

10 Kandidat Bakal Cawapres Ganjar Pranowo, Ada Nama Sandiaga Uno dan Nasaruddin Umar?

Ada 10 kandidat bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan dipasangkan dengan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) dari PDI-P

Editor: Tirza Ponto
Istimewa/Agus Suparto
Ada 10 kandidat bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan dipasangkan dengan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) dari PDI-Perjuangan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terungkap ada 10 kandidat bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan dipasangkan dengan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) dari PDI Perjuangan.

Siapa saja daftar 10 kandidat tersebut?

Pemilu 2024 di depan mata.

Menjelang Pemilu 2024, mencuat nama-nama yang berpotensi menjadi pendamping Ganjar Pranowo sebagai cawapres.

Ganjar Pranowo dalam Acara Halal Bihalal di Manado, Kamis (18/05/2023)
Ganjar Pranowo dalam Acara Halal Bihalal di Manado, Kamis (18/05/2023) (Risky Sumarauw/Tribun Manado)

Diketahui sudah ada 10 nama yang dikantongi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Kini partai bergambar banteng dengan moncong putih itu sedang menjaring untuk memilih salah satunya.

“Yah, semuanya punya potensi, yah yang 10 (orang) itu,” ujar Ganjar usai mengikuti lomba lari santai atau fun run lima kilometer di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada Minggu (21/5/2023).

Meski demikian, Ganjar tak mengungkapkan 10 figur yang namanya dikantongi Megawati.

Termasuk soal dua nama yang santer diisukan, yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar.

“Sama, semua punya potensi yang sama,” ucap pria yang masih menjadi Gubernur Jawa Tengah tersebut.

Baca juga: Megawati Akan Temui Ketua Umum Parpol Lain Cari Tambahan Dukungan ke Ganjar Pranowo

Dikutip dari Kompas.com, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyebut, banyak figur yang berpeluang menjadi bacawapres mendampingi Ganjar Pranowo dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Hal itu disampaikan Megawati menjawab pertanyaan wartawan mengenai peluang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang disebut-sebut paling berpeluang mendampingi Ganjar Pranowo.

Namun, dari sekian banyak nama tersebut nantinya bakal mengerucut menjadi satu sosok yang akan mendampingi Gubernur Jawa Tengah itu berkontestasi pada pemilu mendatang.

“Banyak kok, saya sudah punya di sini. Berapa tuh, 10 apa lebih. Ya nanti kan mengerucut sendiri, tetapi oleh pikiran saya,” kata Megawati usai menggelar kerja sama politik dengan elite Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Kantor DPP PDI-P, Minggu (30/4/2023).

Ganjar Pastikan Dirinya Akan Diajak Bicara Megawati untuk Tentukan Cawapres

Bakal calon presiden (capres) PDI-P Ganjar Pranowo memastikan bahwa dirinya akan diajak bicara oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait penentuan calon wakil presiden (cawapres).

"Pasti (diajak bicara Megawati). Kalau soal ini. Masa, mantennya enggak diajak bicara. Pasti diajak bicara," kata Ganjar ditemui di sela-sela kunjungannya di Kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis (18/5/2023).

Ganjar Pranowo menegaskan, Megawati sangat terbuka terhadap proses penetapan cawapres untuk pendampingnya menghadapi Pemilu 2024.

Megawati, kata dia, tidak menutup-nutupi pembahasan cawapres kepadanya.

Akan tetapi, Ganjar mengatakan bahwa sejauh ini Megawati belum mengajaknya bicara terkait kandidat cawapres.

"Belum, belum. Ini kan baru awal, baru awal," imbuh dia. Gubernur Jawa Tengah ini menambahkan, setelah dirinya diumumkan menjadi capres PDI-P, peta politik menjelang Pemilu 2024 mulai berubah.

Bahkan, intensitas pertemuan antarpartai politik semakin tinggi.

"Kita lihat kan di televisi teman-teman itu. Mereka (partai politik) ke sana, mereka bertemu di sini. Bagus menurut saya itu, sehingga dealing yang dibuat oleh partai-partai untuk membangun kerja sama, baik kok itu, mengedukasi publik juga," nilai Ganjar.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengungkapkan bahwa Megawati Soekarnoputri akan mengajak Ganjar Pranowo berbicara mengenai cawapres bila nama-namanya telah mengerucut.

Diketahui, Ganjar telah resmi diusung PDI Perjuangan sebagai bakal calon presiden untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Selain PDI-P, Ganjar juga telah resmi mengantongi dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Pada saatnya ketika proses-proses itu sudah mulai mengerucut, tentu Ibu Ketum akan mengajak bicara capres kita. Tidak mungkin ketum tidak mengajak capres kita," kata Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (17/5/2023).

Ganjar Pranowo diumumkan Megawati sebagai bakal capres PDI-P untuk Pilpres 2024. Hal ini disampaikan Megawati di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat pada 21 April lalu.

Pengumuman itu juga disaksikan dan dihadiri langsung oleh Puan Maharani dan Presiden RI sekaligus kader PDI-P Joko Widodo.

Baca juga: Sekjen PDIP Isyaratkan Nasaruddin Umar Masuk Nominasi Cawapres Ganjar Pranowo

Kriteria Cawapres Idaman Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo berkunjung ke Manado pada Kamis (18/5/2023).

Salah satu agendanya yaitu berkunjung ke media Tribun Manado.

Disana Ganjar pun melakukan Podcast.

Dalam Podcast yang berlangsung selama hampir sejam dengan pewawancara Pemred Tribun Manado Jumadi Mappanganro, Ganjar membeber banyak hal. Salah satunya tentang Cawapres.

Ganjar membeber kriteria Cawapres idamannya. Menurut Ganjar, Cawapres harus punya visi dan nilai yang sama.

"Visi tentang bagaimana bangsa ini dibangun serta nilai konstitusi bangsa," katanya.

Itu penting, kata Ganjar, agar pemimpin dan wakilnya harmonis.

Berdasarkan pengalamannya, banyak pemimpin dan wakilnya yang cerai di tengah jalan.

Disodori tentang empat nama Cawapres yang beredar, Ganjar menyebut semuanya layak.

"Erick Tohir adalah pengusaha yang masuk kabinet, Sandiaga adalah pengusaha juga dan teman saya," katanya.

Sebut dia, Khofifah adalah figur yang berpengalaman. Pernah menjabat Menteri, DPR dan Gubernur.

"Kemudian Nazarudin Umar adalah ulama dan tokoh agama, siapa yang menyangka Jokowi memilih pak Ma'ruf sebagai wakilnya," kata dia.

Menurutnya, siapa yang akan dipilih bergantung pada faktor pilihan masyarakat serta kerja sama partai.

Dalam kerja sama itu akan terjadi sharing antar partai mengenai siapa Cawapres yang akan dipilih.

"Tentu saya juga akan dimintai pendapatnya," kata dia.

Dia juga memberi penilaian tentang calon lawannya. Ucapan Ganjar menyejukkan.

"Saya pernah jadi jurkamnya Prabowo saat Mega Pro lalu, saya pak Jokowi dan pak Prabowo sempat ketemu ditengah sawah dan itu pasti diingat banyak orang. Hubungan kami baik," kata dia.

Dengan Anies, kata dia, keduanya adalah teman sekolah yang hingga kini bersahabat akrab. Anies baru baru ini meneleponnya.

"Pak Anies sampaikan selamat idul fitri," kata dia. Saking dekatnya, keduanya pernah "ledek - ledekan".

Itu terjadi di sebuah kegiatan. Keduanya bertemu.

" Saya katakan sabar ya dibully, ia katakan kamu juga dibully," katanya.

Ganjar juga buka-bukaan tentang pesan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarno Putri dan Presiden Jokowi setelah ia ditetapkan sebagai Capres.

Sebut dia, pesan Jokowi bernuansa global yang berkorelasi dengan situasi di Indoensia.

"Briefing pak Jokowi sangat strategis yakni situasi dunia dalam korelasi dengan Indonesia, bagaimana Indonesia sikapi perubahan global, pak Jokowi juga bicara tentang perang dan perang ekonomi," katanya.

Sebut dia, Jokowi minta agar SDM ditingkatkan. Hilirisasi harus digenjot.

"Agar kita tidak bicara TKA terus," katanya.

Ganjar Pranowo menangkap pesan itu dengan akan mengupayakan crash program.

Ungkap dia, pesan Megawati berdimensi ideologis.

Megawati berbicara tentang ideologi, konstitusional dan rakyat.

"Ibu Mega berbicara tentang menjaga harmoni di tengah masyarakat dan negara berbhineka tunggal Ika," kata dia.

Hal teknis tak lupa dipesankan Megawati Sukarno Putri. Yaitu kerja sama politik.

Ganjar juga menuturkan tentang kampanye hitam yang ia terima.

Beberapa kampanye ia akui berada pada kategori menakutkan karena sudah berpengaruh keluarganya.

"Saya katakan mental harus kuat, kalau memang tidak benar dibiarkan saja," katanya.

Menurut dia, kampanye hitam harus dijawab santun. Sementara kampanye negatif dijawab dengan data.

"Saya pernah dikritik hanya hobi jalan-jalan namun jalan di Jawa Tengah rusak, saya langsung panggil PU, ternyata jalan itu sudah diperbaiki," kata dia.

Ganjar mengaku aktif di medsos agar bisa berinteraksi di medsos dan mendidik masyarakat soal bermedsos yang baik.

Saat di Manado, Ganjar mengaku masih mengurusi masalah di Jawa Tengah. Caranya memakai teknologi ponsel.

"Tadi saya di WA tentang masalah atlet peraih medali emas, langsung saya bereskan lewat komando di ponsel, beres, jadi saya tak perlu hadir, cukup dengan modal ponsel," katanya.

Dengan ponsel pula ia menjaga hubungan dengan istri dan anak.

Sebut dia, keluarganya sudah ikhlas dengan pekerjaannya sebagai pejabat publik.

Pada kesempatan itu, Ganjar menceritakan kisah tentang detik detik ia beroleh panggilan untuk ditetapkan jadi Capres PDIP.

Panggilan ia peroleh dari Sekjen PDIP Hasto.

"Katanya fren ke Jakarta ya," kata dia.

Kala itu Ganjar hanya diberitahu perihal pemaparan mudik. Namun ia sudah sedikit curiga. Karena dipanggil ke batu tulis.

"Batu tulis punya sejarah sejak zaman Bung Karno, ini adalah suprise, prosesnya cepat," kata dia. 

Baca juga: Ganjar Pranowo Pilih Bungkam saat Ditanya Soal Relawan Jokowi - Gibran Dukung Prabowo

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id WartaKotalive.com

Baca Berita Tribun Manado Terbaru DI SINI

Baca Berita Lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved