Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo Kena Roasting dari Putranya Alam Ganjar, Disindir Tak Kompak dengan Mahfud MD

Ganjar Pranowo Kena Roasting dari Putranya Alam Ganjar. Disindir Tak Kompak dengan Mahfud MD.

|
Editor: Frandi Piring
KOMPAS TV
Ganjar Pranowo Kena Roasting dari Putranya Alam Ganjar, Disindir Tak Kompak dengan Mahfud MD 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mendapatkan kritik pedas dari putranya, Alam Ganjar.

Roasting Alam Ganjar terhadap ayahnya itu terjadi dalam acara Teman Cerita Festival di The Ballroom Djakarta Theater, Jl. M.H. Thamrin No.9, RT.2/RW.1, Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Sebagai informasi, acara ini merupakan salah satu festival yang berisikan rangkaian musik dan juga stand up comedy yang diadakan sebagai salah satu acara hiburan unggulan di Jakarta.

Ganjar juga mendapat rostingan dari putranya, Alam Ganjar. 

Selain Alam Ganjar, Ganjar juga dirosting oleh para stand up seperti Oza Rangkuti, Sastra Silalahi, Ate, Danny Aditya dan Mcdanny,

Alam Ganjar menyinggung kekompakan sang ayah dengan cawapresnya, Mahfud MD.

Ditemui setelah acara, Ganjar memberi respon setelah dirosting oleh putranya.

Mantan Gubernur Jateng Dua Periode ini mengaku kaget mengetahui putranya bisa stand up.

"Ada yang menarik saja sejak kapan dia jadi komika? Ternyata diajarin oleh orang-orang kreatif dan dia berani mencoba untuk melakukan itu.

Menurut saya menarik, yang saya lihat itu proses kreatifnya," kata Ganjar, Kamis (21/12).

Ganjar Pranowo Kena Roasting dari Putranya Alam Ganjar, Disindir Tak Kompak dengan Mahfud MD
Ganjar Pranowo Kena Roasting dari Putranya Alam Ganjar, Disindir Tak Kompak dengan Mahfud MD (WARTA KOTA)

Ganjar menyebut saat ini Pasal Undang-Undang ITE sudah dikoreksi.

Dimana yang sebelumnya tidak diperbolehkan mengkritik yang kemudian muncul pasal karet dan akhirnya tidak digunakan.

"Kemudian Undang-Undang dimunculkan dan ada orang yang dirugikan terus kemudian pasal-pasal itu seperti tadi lentur," ucapnya.

Menurut Ganjar, dalam dunia modern demokrasi yang berjalan dengan baik, kritik mengkritik merupakan sesuatu yang biasa.

"Mungkin yang perlu diperhatikan adalah tidak menyakiti. Kritiklah kebijakannya tapi jangan fisiknya, suku, agama dan golongan.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved