Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bentara Budaya

Rangkaian Acara Pameran Bentara Budaya: Peringatan 25 Tahun Peristiwa Mei dan Reformasi 1998

Berikut rangkaian acara Pembukaan pameran di Bentara Budaya Jakarta dan Yogyakarta.

Dokumentasi Bentara Budaya
Pameran Bentara Budaya: Peringatan 25 Tahun Peristiwa Mei dan Reformasi 1998. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini rangkaian acara pameran oleh Bentara Budaya

Dalam rangka memperingati 25 tahun peristiwa Mei dan reformasi 1998. 

Pameran Bentara Budaya

Dimulai pada hari ini Jumat 19 Mei 2023 di Bentara Budaya Jakarta, Jl Palmerah Selatan 17, Jakarta

Pembukaan pameran Drawing Eksperimental-Indonesia Kini 25 tahun Peristiwa Mei '98'. akan dilaksanakan pada Pukul 19.00 WIB. 

Rencananya akan dibuka oleh Teten Masduki (Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI. 

Setelah dibuka, selanjutnya pameran akan berlangsung 20 Mei hingga 20 Mei 2023 Pukul 10.00 - 18.00 WIB. 

Pameran Bentara Budaya

Pameran di Bentara Budaya Yogyakarta

Selain di Bentara Budaya Jakarta, pameran juga akan digelar di Bentara Budaya Yogyakarta

Pembukaan pameran memperingati 25 Tahun Reformasi Ekspresi 100-an Seniman dan Perupa Yogyakarta "Kita Berteman Sudah Lama, akan digelar pada Sabtu 20 Mei 2023 Pukul 19.00 WIB.

Lokasinya di Bentara Budaya Yogyakarta, Jl Suroto No 2, Kotabaru Yogyakarta

Pameran di Yogyakarta akan berlangsung pada 21 Mei - 25 Mei 2023. Pada Pukul 10.00 - 21.00 WIB. 

Pameran Bentara Budaya
Pameran Bentara Budaya (Bentara Budaya)

Peringatan 25 Tahun Peristiwa Mei dan Reformasi 1998

Bulan Mei 2023 adalah momentum penting memperingati 25 tahun Reformasi.

Kilas balik sejarah merujuk pada 1998 ketika runtuhnya Orde Baru menuju tatanan baru Reformasi sebagai aspirasi atas demokrasi, kemerdekaan berpendapat, dan keadilan seutuhnya bagi seluruh rakyat Indonesia.

Masih terekam dalam ingatan betapa pada tahun 1999 Bentara Budaya menggelar pameran Maestro Djoko Pekik yang fenomenal, bertajuk "Berburu Celeng", sebagai penanda atas peristiwa sejarah itu. Celeng menjadi metafor keserakahan, angkara, dan watak rakus penguasa, sesuatu yang kemudian berhasil dilawan serta ditumbangkan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved