Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bentara Budaya

Bentara Budaya dan Baparekraf Bekerjasama, Gelar Kelas Pengenalan NFT untuk Ilustrator Indonesia

Meningkatkan literasi digital di kalangan komunitas kreatif sekaligus mendorong karya seniman Indonesia kian dikenal di kancah global.

Dokumentasi Baparekraf dan Bentara Budaya
Baparekraf dan Bentara Budaya Gelar Kelas Pengenalan NFT untuk Ilustrator Indonesia. Dorong Karya Seniman Indonesia Semakin Mendunia 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Bekerjasama dengan Bentara Budaya, Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) kembali menyelenggarakan program Baparekraf Digital Innovation Lab (BEDIL). 

Pada program ini terbuka bagi para pegiat seni rupa, terkhusus ilustrator amatir maupun profesional. Ada Kelas Ilustrasi dan Pengenalan NFT

Tujuan dari program ini untuk meningkatkan literasi digital di kalangan komunitas kreatif sekaligus mendorong karya seniman Indonesia kian dikenal di kancah global.

BEDIL 2024 berlangsung selama satu bulan, yakni 10 Juli sampai 10 Agustus 2024, dalam bentuk kelas daring dan luring di Yogyakarta. Adapun sebagai mentor ialah para pelaku seni sekaligus praktisi NFT, di antaranya Beng Rahadian (Jakarta), Helman Taofani (Jakarta), Raka Jana (Bali), Dony Arsetyasmoro (Yogyakarta), Sudjud Dartanto (Yogyakarta), dan Imam Setiabudi (Jakarta).

Yuana Rochma Astuti, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, menyampaikan bahwa program Baparekraf Digital Innovation Lab (BEDIL) 2024 hadir untuk membawa misi meningkatkan kesiapan digital di kalangan seniman ilustrator dalam memanfaatkan teknologi digital demi memajukan kreativitas seni di Indonesia dan membuka akses pasar yang lebih luas untuk peningkatan ekonomi Indonesia.

Menurutnya, Indonesia memiliki proyeksi transaksi aset kripto tahun 2024 yang cenderung meningkat dibanding tahun 2023 lalu, dengan perolehan transaksi tertinggi terjadi di bulan Maret sebesar Rp.103,58 triliun. Peluang yang besar yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku ekonomi kreatif di Indonesia. Potensi ini harus dipelajari dengan seksama tentang bagaimana proyeksi ke depannya dan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi ekosistem baru ini.

“Kemenparekraf dalam hal ini memiliki visi untuk senantiasa mendorong aspek ekonomi kreatif sesuai dengan kebudayaan, teknologi, dan kreativitas masyarakat Indonesia sehingga dicapai peningkatan pada perekonomian baik nasional maupun global,” kata Yuana di Jakarta, Rabu (10/7/2024).

General Manager Bentara Budaya & Communication Management, Corporate Communication Kompas Gramedia Ilham Khoiri, mengungkapkan, Bentara Budaya menyokong program BEDIL sebagai upaya untuk meningkatkan literasi di kalangan komunitas kreatif di Indonesia. Para seniman para seniman, desainer, ilustrator, atau pelukis perlu terus didorong untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi berbasis blockchain untuk mengembangkan kreativitas dan memanggungkannya ke jagat metaverse yang lebih luas. “Kita berharap, melalui bentuk NFT, karya-karya seni dan desain, termasuk ilustrasi, dari seniman Indonesia semakin dikenal di kancah global. Langkah ini bakal semakin mengangkat nama Indonesia di dunia internasional sekaligus membuka peluang ekonomis bagi para seniman,” katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Helman Taofani, salah satu mentor program BEDIL 2024, menyebutkan kelas ini bukan saja untuk mengenalkan fondasi dari web3, tetapi bagaimana menjadikannya ekosistem sarat peluang bagi kreator. “Setelah sekian lama NFT, metaverse, dan crypto dikenal publik, kreator mungkin mulai bertanya-tanya tentang apa yang kini dapat dijanjikan oleh ekosistem web3 bagi pekerja kreatif,” ungkap Helman Taofani yang juga sebagai Commercial Development dan Project Lead NFT Kompas ini.

Selama program ini, peserta diajak untuk menyelami mengenai web3 dan blockchain, konsep narasi, visual, berikut ilustrasi sebagai ragam ekspresi seni, berikut peluangnya sebagai NFT. Tidak ketinggalan pula, diketengahkan kiat-kiat membuat sketsa ilustrasi dengan beragam topik unik sebagai pendalaman kecakapan teknis para peserta.

“Harapannya pelaksanaan BEDIL 2024 dapat berjalan dengan baik, peserta memiliki komitmen untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, akan dihasilkan karya-karya terbaik yang siap untuk dipasarkan di web3, dan setelah mengikuti program ini, mereka dapat memperoleh manfaat berupa peluang untuk masuk ke pasar web3 dengan mempraktekkan secara langsung penerapan NFT,” ujar Yuana Rochma Astuti. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved