Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wawancara Eksklusif

Ganjar Pranowo Buka-bukaan Saat Jadi Narasumber Podcast Tribun Manado

Gubernur Jawa Tengah datang ditemani MenpanRB Anwar Anaz, Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Ketua DPP PDIP M Said Abdullah dan sejumlah bupati di Sulut

|
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Jumadi Mappanganro
Tribun Manado
Calon Presiden dari PDIP Ganjar Pranowo menjadi narasumber Podcast di Studio Podcast Tribun Manado, Jalan AA Maramis, Kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis (18/5/2023). Acara ini dipandu Pemimpin Redaksi Tribun Manado Jumadi Mappanganro 

Kalau itu bisa bareng akan lebih mudah. Biasanya pasangan-pasangan terjadi kompetisi.

Dalam sejarah kita sudah melihat dan hal tersebut bisa menjadi pelajaran bagi kita.

Bagaimana Pak Ganjar menyikapi black sampaign yang mungkin sudah banyak menyerang Anda?

Ini sudah terasa dan akan selalu muncul dalam kontestasi.

Dalam halalbihalal bersama pendukung Jokowi saya sudah meminta agar semua mengendalikan diri.

Pernah ada yang mengaku mendukung kami tapi rasialis dan langsung kita arahkan agar tidak berbuat demikian.

Jangan bully dan jangan black campaign. Kalau ketidakmampuan boleh kita soroti. Tapi jangan hoax.

Mari kita bangun tradisi berkampanye yang elok. 

Pengalaman pada dua kontestasi pilpres sebelumnya, terdapat kompetisi yang keras dan pada pilpres terakhir berakhir dengan kolaborasi.

Pak Jokowi rangkul mitra tanding dan ini sangat bagus. 

Jadi saya imbau kita semua mari kita naikkan kelas pilpres dengan budaya politik santun.

Kalau belum berhasil sampaikan saja apa adanya. 

Cara merespon black campaign adalah sampaikan perbandingan.

Sementara kampanye negatif harus dibandingkan dataku dan datamu. 

Itulah sebab mengapa saya bermedsos.

Ini untuk menunjukkan pada publik apa yang saya kerjakan dan cara berkomunikasi dan ini akan jadi jejak digital. 

Adakah black campaign yang benar-benar sadis telah menyerang Anda?

Saya sampaikan ada. Bahkan sudah berpengaruh pada keluarga.

Kepada istri dan anak saya sampaikan posisi saya seperti ini yang rentan jadi korban black campaign.

Tak perlu dihiraukan. Mental harus siap. Dalam kontestasi memang selalu demikian. 

Apa hikmah dari setiap kontestasi yang pernah Anda jalani?

Biasanya akan muncul dendam setelah kontestasi. Saya pesan kepada tim saya selalu siapkan data dengan baik.

Data itu adalah bukti apa yang kita kerjakan kemudian apa yang sukses apa yang tidak. 

Hal kedua adalah konseptual. Musti ada road map. Jangan tiba tiba, harus ada datanya. 

Ada nama - nama yang sudah beredar dianggap layak sebagai sebagai Cawapres Pak Ganjar. Ada nama Erick Tohir, Sandiaga Uno, Khofifah Indar Parawangsa dan KH Nazarudin Umar. Anda pasti tak akan menyebut siapa lebih layak. Nah bisakah Anda menyebut satu kata saja untuk masing masing calon? 

Satu kata saja: Layak. Semua punya background.

Pak Erick adalah pengusaha dan menteri. Kemudian Pak Sandi adalah pengusaha dan teman saya.

Lalu Ibu khofifah. Dia pernah jadi anggota DPR, menteri dan saat ini gubernur. Dia pemimpin organisasi Muslim.

Sementara Nazarudin Umar adalah tokoh agama. Pengalaman lalu siapa sangka Pak Jokowi pilih Pak KH Ma'ruf Amin.

Semua layak tapi tergantung masing-masing. Kan orang yang menilai. 

Dalam survei ada dua hal yakni apakah kamu suka? Apakah kamu akan memilih?

Penilaian ini macam macam. Kemudian tentu saja akan ada pembicaraan di tingkat partai di mana tentu saya juga akan dimintai pendapatnya. 

Bagaimana penilaian anda Aerhadap Prabowo Subianto dan Anies Baswedan?

Saya pernah jadi jurkamnya Pak Prabowo waktu Mega Pro lalu. Kemudian ada foto saya, Pak Jokowi dan Pak Prabowo di tengah sawah yang cukup terkenal.

Hubungan kami baik. Lalu saya sekolah sama sama dengan Pak Anies di UGM. 

Waktu Idul Fitri lalu Pak Anies kirim pesan pada saya. Kami pun sering ketemu.

Sering ledek-ledekan. Dalam satu pertemuan pernah saya katakan, "Sabar ya Mas kamu dibully dan ia katakan kamu juga dibully.

adi hubungan kami baik. Ibarat bertinju kami hanya bertarung di ring.

Setelah kompetisi semua biasa saja. 

Bagaimana Anda membagi waktu sebagai Gubernur Jateng dan kini sebagai capres?

Pertanyaan ini sering diajukan dan selalu jadi bahan bully.

Saya pakai ponsel dan teknologi jika berada di luar Jateng.

Saat masalah komplain pegawai kecamatan tentang pajak lalu, langsung teratasi dengan cara ini. 

Begitupun masalah infrastuktur dan stunting. Jadi tak harus ketemu. Tadi sebelum podcast dimulai, ada atlet peraih medali emas ingin jadi PNS. Langsung

saya tangani lewat ponsel dari Manado.

Jadi saya keluar Jateng saat hari libur. Seperti saat ini. Hal ini untuk etika. 

Bagaimana Anda membagi waktu dengan keluarga dalam berbagai kesibukan. Apalagi dengan anda menjadi Capres PDIP

Kami sudah berkumpul keluarga besar. Saya pesan bantu dalam doa.

Bantu secukupnya dan jangan aneh-aneh. Anak istri sudah ikhlaskan saya. Biasanya istri ikut.

Kalau berkomunikasi tinggal pakai ponsel saja.

Tadi ada keluarga yang sunatan. Saya tak bisa hadir tapi menyapa lewat VC. 

Terakhir, apa harapan Pak Ganjar menghadapi Pemilu 2024?

Jaga persatuan. Saya datang untuk konsolidasi PDIP.

Di Sulut, Jokowi terbukti menang telak. Semua bergerak.

Spirit gotong royong PDIP sangat terasa di Manado. (Arthur Rompis)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved