Gerindra
Gerindra Muak dengan Isu Prabowo Dampingi Ganjar Jadi Cawapres, Ariza Sebut Ketumnya Capres
Secara tegas, Gerindra mengatakan posisi Ketua Umum mereka, Prabowo Subianto tidak akan pernah menjadi cawapres.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto santer disebut-sebut cocok menjadi pendamping Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024, sebagai Cawapres.
Isu wacana duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dengan koalisi besar itu pun terjawab.
Secara tegas, Gerindra mengatakan posisi Ketua Umum mereka, Prabowo Subianto tidak akan pernah menjadi cawapres.
Keputusan Gerindra pun sudah bulat untuk mengusung Prabowo menjadi capres 2024.
"Iya dong (Prabowo capres), Gerindra sudah putus sepakat, solid, semakin mantap, semakin yakin Prabowo sebagai capres, bukan sebagai cawapres," kata Ketua DPP Gerindra Ariza alias Ahmad Riza Patria, Senin (8/5/2023).
Sebelumnya juga diberitakan, Gerindra memastikan Prabowo tidak bakal menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres).
Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat, Andre Rosiade, membantah sejumlah narasi dan isu yang beredar soal ketua umumnya Prabowo Subianto yang bakal menjadi calon wakil presiden untuk Pilpres 2024.
"Saya ingin menegaskan kalau ada yang narasi-narasi yang dibangun Pak Prabowo cawapres itu narasi hoaks," kata Andre dalam rilis survei Poltracking Indonesia, Jumat (28/4/2023).
Andre mengatakan turun naiknya elektabilitas kepuasan terhadap pemerintah, juga terjadi kepada Prabowo.
"Bisa dilihat dari survei tadi, bahwa survei Poltracking tadi yang dianggap layak melanjutkan pemerintah Pak Jokowi yang menteri terbaik beliau ya Pak Prabowo Subianto," kata dia.
"Ini menambah semangat dan kerja keras kami untuk mengantar Pak Prabowo sebagai calon presiden, bukan calon wakil presiden," pungkas Anggota Komisi VI DPR RI itu.
Sebelumnya, nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di urutan teratas elektabilitas calon presiden menurut hasil survei Poltracking Indonesia.
Dalam simulasi 20 nama, Prabowo memeroleh persentase 28,8 persen, diikuti capres PDIP Ganjar Pranowo dengan 27,5 persen, dan capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dengan 19,3 persen
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan angka tersebut dihasilkan sebelum Ganjar dideklarasikan sebagai capres PDIP.
"Angkanya Prabowo dan Ganjar terpaut tipis di margin error', tapi Prabowo relatif di atas tipis," kata Hanta dalam rilis survei secara daring, Jumat (28/4/2023).
Hanta mengatakan setelah ketiga nama tersebut, 17 nama lainnya meraih persentase di bawah 5 persen, di antaranya Ridwan Kamil (3 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (2,8 persen), Erick Thohir (2,3 persen), Sandiaga Uno (1,7 persen), Andika Perkasa (1,6 persen), Ahmad Heryawan (1,3 persen), dan Mahfud MD (1,2 persen).
Sementara dalam simulasi 10 nama, Prabowo juga masih berada di urutan teratas dengan persentase 30,1 persen, lalu Ganjar Pranowo 28,3 persen, dan Anies Baswedan 20,4 persen.
"Peta elektoral terutama Pilpres semakin sulit, muncul nama di luar ketiga nama ini," kata Hanta.
Sebagai informasi tiga periode survei Poltracking Indonesia digelar pada bulan Februari, Maret dan April 2023 dengan masing-masing melibatkan 1.220 responden yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Populasi responden survei adalah warga Indonesia yang sudah memiliki hak pilih berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah.
Metode sampel menggunakan multistage random sampling. Wawancara survei dilakukan tatap muka langsung dengan responden terpilih pada Februari, Maret dan April 2023.
Margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen untuk tiap periode survei.
Prabowo Angkat Bicara Soal Koalisi
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto buka suara mengenai wacana koalisi besar yang digagas sejumlah partai politik (parpol).
Khususnya, pembentukan koalisi besar usai Ganjar Pranowo dideklarasikan menjadi calon presiden (capres) dari PDIP.
Prabowo menjelaskan pihaknya masih menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai wacana pembentukan koalisi besar.
Karena itu, Eks Danjen Kopassus itu masih belum bisa berbicara banyak.
"Kita ikuti ya perkembangan," ujar Prabowo seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di rumah Prabowo di Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan pada Jumat (28/4/2023).
Menteri Pertahanan RI tersebut menyatakan bahwa dirinya hanya ingin Indonesia terus maju.
"Pokoknya Indonesia terus maju," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas memastikan, seluruh ketua umum partai yang mewacanakan terbentuknya koalisi besar bakal kembali bertemu dalam waktu dekat.
Zulhas menyatakan, pertemuan nantinya sebagai tindak lanjut dari pembahasan awal yang dilakukan di Kantor DPP PAN pada bulan Ramadan lalu.
Rencana pertemuan itu kata Zulhas, turut dibahas saat dirinya bersama Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono bertemu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Kamis (27/4/2023).
"Kami membahas kelanjutan dari pertemuan di kantor PAN beberapa waktu yang lalu yang kita sebut dengan komitmen kebangsaan,
atau koalisi besar," ucap Zulhas usai pertemuan, dikutip Jumat (28/4/2023).
Perihal pertemuan itu, Zulhas mewakili para ketua umum partai koalisi besar berharap Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi tuan rumahnya.
Sebagaimana, dalam pertemuan awal di Kantor DPP PAN, Presiden Jokowi juga turut hadir memberikan amanat.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Sosok Sugiono Anak Ideologis Prabowo Geser Ahmad Muzani dari Sekjen Gerindra Karier Moncer di TNI |
![]() |
---|
Prabowo Subianto Tunjuk Asiano Gammy Kawatu Pimpin Gerindra Minahasa Selatan Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Gerindra Manado : Peduli Kesehatan dan Hukum, Siap Kawal Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Gerindra Siap Bangkit dan Revans di 2024, Ini Pemaparan Melky Suawa |
![]() |
---|
Gerindra Sulut Sangsi Prabowo di Urutan Bontot Hasil Survei Capres Potensial 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.