KPK
Anak Menkumham Yasonna Laoly Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Monopoli Bisnis di Lapas
Anak Menkumham Yasonna Laoly yakni Yamitema Tirtajaya Laoly, dilaporkan ke KPK atas kasus monopoli busnis di Lapas.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Anak dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ( Menkumham ) Yasonna Laoly, Yamitema Tirtajaya Laoly, dilaporkan Pihak yang mengaku sebagai Komrad Pancasila, ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Yamitema Tirtajaya Laoly diduga terlibat dalam aksi monopoli bisnis di sebuah Lapas.
Dilansir dari Kompas.com, Koordinator Komrad Pancasila Antony Yudha mengatakan,
dalam beberapa waktu terakhir beredar informasi bahwa Yamitema memonopoli bisnis di lembaga pemasyarakatan (lapas).
KPK diminta untuk menyelidiki dugaan kasus monopoli bisnis tersebut.
“Makanya kita datang ke KPK untuk menelusuri apakah dugaan monopoli itu benar adanya,” kata Antony saat ditemui awak media di Gedung Merah Putih KPK, Senin (8/5/2023).
Menurut Antony, informasi itu menyebutkan, beberapa kegiatan perekonomian di lapas seperti pengadaan makanan dan minuman, dilakukan Yayasan Jeera Foundation.
Yayasan itu disebut menjadi bagian dari PT Natur Palas Indonesia yang dimiliki Yasonna dan beroperasi di ratusan lapas.
“Direksinya adalah Yamitema Laoly yang merupakan anak dari Menkumham,” tutur Antony.
“Tiap lapas itu berisi ribuan napi, dari pengadaan itu bisa dibayangkan berapa jumlah keuntungan apabila isu-isu itu benar adanya,” tambahnya.
Baca juga: KPK RI Tetapkan Wiau Lapi Minsel Sebagai Percontohan Desa Antikorupsi Sulawesi Utara
Antony berharap KPK mengungkap ada atau tidaknya tindak pidana korupsi dalam dugaan bisnis anak Menkumham di Lapas.
Antony juga meminta KPK apakah dalam perkara ini terdapat dugaan pelanggaran Pasal 12i Undang-Undang tentang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Tahun 2001.
Pasal itu berbunyi, “Pegawai negeri atau penyelenggara negara baik langsung maupun tidak langsung dengan sengaja turut serta dalam pemborongan, pengadaan
atau persewaan yang pada saat dilakukan perbuatan, untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk mengurus atau mengawasinya”.
“Harus diusut apakah si ‘Bapak’ punya andil memenangkan bisnis si ‘anak menteri’, apalagi urusan lapas dan rutan adalah kewenangan si bapak,” kata dia.
Tidak hanya itu, Antony juga meminta Presiden Joko Widodo menonaktifkan Yasonna dari jabatannya sebagai Menkumham.
Tujuannya, agar penyelidikan bisa berjalan dan tidak terdapat upaya intervensi untuk menghambat kasus ini.
“Kita meminta kepada presiden turun tangan dalam permasalahan ini,” ujar Antony.
Secara terpisah, Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan dugaan terkait dugaan monopoli bisnis Yamitema.
Meski demikian, kata Ali, pihaknya tidak bisa mengungkap sosok pelapor maupun materi laporan tersebut.
"Namung. berikutnya pasti kami tindak lanjuti dengan telaah dan verifikasi lebih dahulu," kata Ali.
"Termasuk apakah menjadi wewenang KPK ataukah tidak," tambahnya.
Isu keterlibatan Yamitema dalam bisnis di lapas mengemuka setelah Tio menyebutkan ada anak menteri yang terlibat dalam monopoli bisnis di lapas.
Hal itu disampaikan Tio dalam wawancara bersama presenter Uya Kuya.
Potongan video wawancara itu lalu dikomentari oleh akun Twitter @PartaiSocmed yang menyebutkan bahwa anak menteri yang dimaksud adalah Yamitema Laoly.
"Yg dimaksud Tio Pakusadewo pada bagian akhir video ini adalah Jeera Foundation dgn perusahaannya PT Natur Palas Indonesia yg memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa Lapas besar,
dimana anak Yasonna Laoly jadi Chairman dan Co Founder," tulis @PartaiSocmed.
Terkait hal ini, Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy membantah bahwa anak Yasonna memonopoli bisnis di Lapas.
“Sejak menjabat Wamen sampai saat ini sekitar ratusan rutan dan lapas yang sudah saya saya kunjungi ya,
saya katakan itu informasi yang menyesatkan,” ujar Eddy Hiariej saat ditemui di Gedung Kemenkumham, Jakarta, Selasa (2/5/2023).
Baca juga: KPK Geledah Balai Kota Bandung, Amankan 1 Koper saat Keluar Gedung
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Baru Saja Bebas, Nurhadi Mantan Sekretaris MA Ditangkap KPK Lagi, Ini Kasusnya |
![]() |
---|
Khofifah dan Anik Maslachah Dipanggil KPK, Diperiksa Sebagai Saksi Dugaan Kasus Korupsi |
![]() |
---|
Berikut 3 Lokasi yang Digeledah KPK Tekait Dugaan Pemerasan dan Gratifikasi di Kemenaker 2020–2023 |
![]() |
---|
Rugikan Negara, Novel Baswedan: Pimpinan KPK Alexander Marwata Tak Paham Strategi Berantas Korupsi |
![]() |
---|
Mengenal Tesa Marhadika, Sosok Jubir KPK yang Baru, Seangkatan dengan Novel Baswedan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.