Kasus Pencabulan di Sulut Dominan, Aktivis Perempuan dan Anak Vivi George Beber Penyebab Utama

TRIBUNMANADO.CO.ID - Perempuan dan anak menjadi kelompok rentan kekerasan seksual (cabul).

Pelaku kekerasan seksual sebagian besar orang dekat, keluarga, dikenal korban dan tidak dikenal.

Aktivis Perlindungan Perempuan dan Anak Swara Parangpuan Sulut, Vivi George mengungkapkan, tidak ada korban yang menginginkan dirinya mengalami kekerasan seksual.

Ia membeberkan, banyak faktor penyebab kekerasan seksual.

"Antara lain budaya patriarkhi, pemaksaan, pengancaman," kata Vivi kepada Tribunmanado.co.id, Senin (24/04/2023).

Era digitalisasi juga menjadi penyebab kekerasan. Misalnya tidak ada kontrol orang tua saat anak-anak punya kenalan, teman baru melalui media sosial.

Ia mengungkapkan, pengguna transportasi berbasis online juga rentan menjadi sasaran.

Karena itu, hemat Vivi, butuh kerja sama semua pihak untuk melindungi perempuan dan anak.

Paling utama ada jaminan Negara bagi perempuan dan anak.

Salah satu yang harus dilakukan pemerintah menjamin hak hidup warga negara, termasuk perempuan dan anak atas keamanan di ruang domestik dan publik.

"Aparat penegak hukum diharapkan ada keberpihakan ke pihak korban," jelasnya.

"Regulasi seperti UU Perlindungan Anak, UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual dan UU Tindak Pidana Perdagangan Orang dan regulasi terkait lainnya harus benar-benar ditegakkan untuk keadilan bagi korban," katanya lagi.(ndo)

Baca juga: Pantas Saja Suhu Udara di Indonesia Terasa Panas Akhir-akhir ini, Ternyata ini Jadi Biang Keroknya

Baca juga: Daftar Nama Para Korban Kebakaran Trans Studio Mall Makassar, Ada Bayi hingga Orang Dewasa