KKB di Papua
Berikut Tindakan TNI Terhadap KKB Papua Pasca Berlakukan Siaga Tempur, Tak Libatkan Masyarakat
Dalam operasi siaga tempur di daerah rawan, Yudo mengungkapkan, tidak ada unsur dari masyarakat yang terlibat.
TRIBUNMANADO.CO.ID - TNI akan melakukan tindakan tegas kepada KKB Papua yang terus melakukan teror di wilayah Papua.
Sebab sudah banyak kerugian yang dialami, termasuk para prajurit.
Seperti yang baru saja terjadi di Nduga, Papua Pegunungan, Prajurit TNI diserang oleh KKB di Papua.
Baca juga: Pantas Prajurit TNI Enggan Melawan, KKB Papua Libatkan Anak-Anak dan Ibu-Ibu untuk Serang Aparat
TNI pun kini tak akan memberi ampun untuk KKB Papua yang terus melakukan teror.
Namun mereka melakukan tindakan terhadap KKB Papua, bukan untuk menyerang masyarakat.
TNI pun sudah mengetahui strategi licik KKB di Papua saat menyerang.
Mereka menggunakan masyarakat sebagai tameng, agar TNI segan untuk melakukan serangan balasan.
Baca juga: Panglima Yudo Naikan Status TNI Siaga Tempur Lawan KKB Papua setelah Teror di Nduga

Operasi pencarian pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens (37), belum membuahkan hasil sejak insiden pesawat yang dipilotinya dibakar kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari 2023.
Hingga pertengahan April 2023, keberadaan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu belum diketahui.
Pemerintah dan aparat TNI-Polri mengedepankan pendekatan persuasif dalam operasi pembebasan pilot Philips. Namun, cara atau metode itu belum berhasil.
Bahkan, pasukan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dari Satuan Tugas (Satgas) Batalion Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna yang melaksanakan operasi itu diserang KKB saat menyisir keberadaan pilot Philips di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan, pada Sabtu (15/4/2023).
Baca juga: Nasib 4 Prajurit TNI yang Hilang setelah Teror KKB Papua di Nduga
Akibat penyerangan itu, satu prajurit, Pratu Miftahul Arifin, dinyatakan gugur.
Usai insiden itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bertolak ke Papua dan memutuskan operasi pembebasan pilot Susi Air ditingkatkan menjadi siaga tempur.
Penyerangan KKB
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan, penyerangan KKB itu terjadi saat Satgas Yonif Raider 321 sedang mendekati posisi penyandera Philips.
“Dari Satgas (Yonif Raider 321) mencoba menyisir, mendekati posisi dari para penyandera (KKB). Kemudian, ada serangan dari mereka (KKB),” kata Julius saat konferensi pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (16/4/2023).
Akibat penyerangan tersebut, Pratu Miftahul Arifin terjatuh ke jurang dengan kedalaman 15 meter.
Setelah itu, Julius mengatakan, terjadi serangan lanjutan dari KKB terhadap Satgas Yonif Raider 321.
“Ketika (prajurit) mencoba untuk menolong (Pratu Miftahul), (mereka) mendapatkan serangan ulang,” ujar Julius.
Dari total 36 prajurit, lima prajurit luka-luka dalam peristiwa itu, sedangkan empat lainnya masih dalam pencarian.
Panglima Yudo Margono memastikan bahwa prajurit yang luka itu sehat seluruhnya.
Hal itu diketahui setelah dirinya dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menjenguk para prajurit itu di Timika, Mimika, Papua Tengah, Selasa (18/4/2023).
“Kondisi mereka sehat semua. Karena masih bisa lihat saya tuh tadi langsung bilang ‘selamat siang, Panglima’. Berarti masih sadar. Tadi saya jemput di sana dengan Pak KSAD,” kata Yudo dalam siaran pers Puspen TNI, Selasa.
Bahkan, kata Yudo Margono, di antara mereka ada yang menyebut kata “komando”.
"Juga malah ada yang bilang ‘Komando!’ Itu artinya mereka masih sadar, mudah-mudahan ini mereka bisa sehat kembali dan pulih dari luka,” ujar Yudo.
Para prajurit itu, kata Yudo, tidak semuanya menderita luka tembak. Melainkan, ada juga yang luka karena jatuh terpeleset karena memang medannya miring.
Pada hari ini, Rabu (19/4/2023), TNI fokus mengevakuasi jenazah Pratu Miftahul yang masih berada di lokasi. Evakuasi tertunda karena terkendala cuaca buruk.
Operasi siaga tempur
Menyusul gugurnya Pratu Miftahul, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memutuskan untuk meningkatkan operasi pembebasan pilot Susi Air menjadi siaga tempur.
Yudo mengatakan, operasi akan diterapkan di daerah-daerah rawan di Papua, seperti halnya Distrik Mugi yang menjadi tempat kontak tembak antara Satgas Yonif Raider 321 dan KKB.
“Jadi, ke depan dengan adanya kontak tembak seperti ini, daerah-daerah yang kerawanan tinggi akan saya tingkatkan dari operasi yang biasanya pam (pengamanan) rawan,” ujar Yudo saat konferensi pers di Base Off Lanudal Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (18/4/2023).
Dalam operasi siaga tempur di daerah rawan, Yudo mengungkapkan, tidak ada unsur dari masyarakat yang terlibat.
“Dan di situ tidak ada penduduknya. Penduduk yang istilahnya seperti perangkat desa dan sebagainya,” kata Yudo Margono.
Yudo mengatakan, operasi siaga tempur itu seperti halnya operasi siaga tempur laut bagi prajurit TNI di Natuna.
“Nah ini kita samakan, siaga tempur darat bila perlu namanya supaya mereka para prajurit yang menuju ke situ, ke tempat-tempat yang sudah dinyatakan rawan atau kerawanan tinggi, mereka betul-betul siaga tempur,” ujar mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) itu.
Yudo Margono mengatakan, sebenarnya di dalam diri setiap prajurit sudah terpatri naluri tempur.
“Tetapi, kalau masuk daerah yang kita nyatakan siaga tempur, ya mereka lebih waspada,” kata Yudo.
KKB libatkan masyarakat
Laksamana Yudo Margono mengatakan, pihaknya sebenarnya selalu mengutamakan pendekatan lunak atau soft approach dalam setiap operasi militer. Tetapi, pendekatan tersebut ternyata tak berhasil dalam operasi ini.
“Barangkali kita bisa laksanakan untuk komunikasi, koordinasi supaya (pilot Susi Air) diserahkan, mungkin tidak perlu dengan kekerasan, harapan kita seperti itu. Tapi ternyata belum sampai sana, di jalan sudah dihadang dan ditembaki seperti itu,” ujar Yudo di Base Off Lanudal Juanda, Selasa.
Yudo menekankan bahwa pihaknya selalu mengupayakan pendekatan humanis. Tetapi, lantaran ada serangan dari KKB, pendekatan tersebut tak lagi relevan sehingga status operasi ditingkatkan menjadi siaga tempur.
“Operasi humanis itu bukan untuk KKB, tapi untuk semua masyarakat Papua di daerah operasi. Tapi, kalau melihat KKB lagi kontak (senjata), masa kita (operasi) humanis, ya habis kita,” kata Yudo.
Terlebih, kata Yudo Margono, KKB melibatkan masyarakat saat menyerangan prajurit TNI.
"Jadi istilahnya anggota kita dikeroyok. Mereka ajak masyarakat setempat, dari ibu-ibu dan anak-anak untuk menyerang anggota kita," kata Yudo Margono.
KKB Papua
Prajurit TNI
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono
Pratu Miftahul Arifin
Jenderal Dudung Abdurachman
3 Nama Warga Tewas Diduga Dibunuh KKB di Papua Pimpinan Kalenak Murib, Ini Motifnya |
![]() |
---|
Jawaban Egianus Kogoya Pimpinan OPM Soal Video Viral Minta Uang ke Gubernur Papua Pegunungan |
![]() |
---|
Nasib Yuni Enumbi Eks TNI yang Tertangkap Selundupkan Senjata dan Amunisi ke KKB di Papua |
![]() |
---|
Identitas 2 Anggota KKB di Papua yang Tewas Melawan Saat Ditangkap Satgas Ops Damai Cartenz |
![]() |
---|
Kronologi Tim Pencari Iptu Tomi Marbun Ditembak KKB di Papua, Ada Ketua Komnas HAM Frits Ramandey |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.