Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB Papua

Jenazah Pratu Miftahul Arifin Belum Bisa Dievakuasi dari dalam Jurang, TNI Siaga Tempur

Jenazah Pratu Miftahul Arifin belum bisa dievakuasi dari dalam jurang. Panglima TNI Yudo Margono naikkan status operasi menjadi siaga tempur.

Editor: Frandi Piring
Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela
Panglima TNI Yudo Margono naikkan status operasi menjadi siaga tempur dan sebut jenazah Pratu Miftahul Arifin belum bisa dievakuasi dari dalam jurang. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar terkini situasi di Nduga, Papua Pegunungan dalam proses evakuasi jenazah prajurit TNI Pratu Miftahul Arifin.

Diketahui, Pratu Miftahul Arifin gugur setelah diserang KKB Papua.

Dalam penyerangan tersebut, satu prajurit TNI gugur dan empat lainnya hilang.

Setelah teror KKB Papua di Nduga tersebut, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menaikkan status operasi TNI menjadi siaga tempur.

Diberitakan Kompas.com, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, jenazah Pratu Miftahul Arifin, prajurit TNI yang gugur di Nduga, Papua Pegunungan, belum bisa diangkat karena terkendala cuaca.

Panglima Yudo memastikan, tim di lapangan fokus untuk mengangkat jasad Pratu Miftahul Arifin yang terjatuh ke jurang, namun masih belum berhasil.

"Hingga saat ini belum berhasil karena cuaca," kata Yudo dalam konferensi pers di Timika, Papua Tengah, dalam rekaman suara yang dibagikan Pusat Penerangan TNI, Selasa (18/4/2023).

Laksamana Yudo Margono menuturkan, saat ini, pihaknya juga memprioritaskan prajurit yang terluka untuk segera diterbangkan ke Timika agar mendapat perawatan di rumah sakit.

Menurut Yudo, sebanyak 36 prajurit yang sedang patroli mencari keberadaan pilot Susi Air Kapten Philip Mertens,

diadang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, dan berujung baku tembak, Minggu (16/4/2023).

Pratu Miftahul Arifin Gugur Ditembak KKB Papua di Mugi, Jatuh ke Jurang Sedalam 15 Meter
Pratu Miftahul Arifin Gugur Ditembak KKB Papua di Mugi, Jatuh ke Jurang Sedalam 15 Meter (Twitter via Tribun Sumsel)

Akibat kontak tembak itu, Pratu Arifin meninggal, lalu empat luka-luka, dan empat lainnya luka-luka.

"Saat ini masih kita cari," ujar Yudo.

Dalam kesempatan itu, Yudo juga menegaskan, TNI kini meningkatkan status operasi menjadi Siaga Tempur. Itu merupakan buntut dari serangan KKB.

"Dengan kondisi saat ini, apalagi untuk daerah tertentu, kami ubah menjadi operasi siaga tempur. Jadi operasi ini statusnya sudah ditingkatkan," tegas Yudo.

Harapan keluarga Pratu Arifin

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved