Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lokal Bercerita

Jelajah Pasar Ekstrem Langowan, Ular Piton Jadi Daging Spesial Masyarakat Minahasa Sulawesi Utara

Pasar Ekstrem Langowan menyajikan berbagai daging satwa liar. Bahkan pedagangnya bisa meraup keuntungan hingga jutaan.

Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Isvara Savitri
tribunmanado.co.id/Mejer Lumantow
Pasar Ekstrem Langowan terkenal menjual berbagai macam hewan. Bukan hanya hewan ternak sebagai barang jualan, di Pasar Langowan Anda akan melihat berbagai hewan liar yang di jual bebas. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MINAHASA - Pasar Ekstrem Langowan terkenal menjual berbagai macam daging hewan.

Bukan hanya hewan ternak sebagai barang jualan, di Pasar Langowan Anda akan melihat berbagai daging satwa liar yang dijual bebas.

Pasar Ekstrem Langowan terletak di Desa Waluere, Kecamatan Langowan Timur, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Pasar Langowan ini memang sudah terkenal bebas menjajakan satwa liar.

Tak heran, Pasar Langowan menjadi salah satu destinasi wisata ekstrem di Kabupaten Minahasa

Anda akan melihat berbagai jenis satwa liar dipajang di setiap lapak penjual.

Banyak yang merasa jijik tapi banyak juga yang penasaran. 

Jika dari Kota Manado, Anda membutuhkan 2 jam perjalanan menuju Langowan, Minahasa.

Melintas Jalan Manado - Tomohon, kemudian lanjut mengambil ruas Tomohon-Sonder, lalu Kawangkoan-Langowan.

Jika sudah di Langowan tinggal melintas ruas Jalan Pasar Baru.

Lokasi Pasar Ekstrem Langowan berada di bagian paling belakang Kawasan Pasar Baru.

Label pasar ekstrem ini setidaknya ada dua sebab.

Pertama, daging satwa liar yang dijajakan bermacam-macam jenisnya dan tidak biasa.

Sebut saja ular piton, kelelawar, tikus hutan, anjing, kucing, biawak, katak, dan babi hutan.

Kedua, label ekstrem dilekatkan dengan cara mengeksekusi hewan dinilai sadis.

Beberapa satwa dibantai dengan cara dipukul kepalanya.

Anda harus siap-siap bergidik ketika masuk ke lapak daging ekstrem.

Baru masuk sudah disambut daging ular piton melingkar di atas lapak pedagang.

Salah satu pedagang bernama Martini Kasim membenarkan bahwa di Pasar Ekstrem Langowan ada berbagai macam daging yang dijual.

Seperti daging babi, kelelawar, hingga ular.

Baca juga: Jabat Direktur Rumah Sakit Pratama Bolmut, Viera Sendow Optimis Berikan Pelayanan Prima

Baca juga: Traveling Kuliner di Pasar Ekstrem Langowan Sulut, Ular Piton Jadi Menu Spesial Masyarakat Minahasa

Keuntungannya sendiri sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

"Untuk daging babi sendiri 1 kilogram dijual Rp 50 ribu," ujar Martini Kasim.

Ada juga ular piton atau biasa disebut ular patola yang merupakan kuliner favorit orang Minahasa.

Kata Martini Kasim, daging piton malah dianggap menu spesial yang termasuk jarang-jarang disajikan.

Harganya pun di kisaran Rp 40 ribu-Rp 50 ribu per kilogram.

Meski begitu, banyak juga orang Minahasa yang enggan melahap daging ini.

"Biasanya olahan kuliner ular piton ini dimasak dengan cara diasapi dulu lalu dimasak dengan bumbu rica-rica plus santan," ujar Martini Kasim.

Ada juga daging kelelawar, atau warga setempat menyebutnya paniki. 

"Harganya Rp 40 ribu per ekor ukuran jumbo," sebutnya. 

Olahan daging ini pun disajikan dengan rempah-rempah seperti rica, serai, lengkuas, daun, batang bawang, kemangi, kemudian diguyur santan kental.

Pasar Ekstrem Langowan terkenal menjual berbagai macam hewan. Bukan hanya hewan ternak sebagai barang jualan, di Pasar Langowan Anda akan melihat berbagai hewan liar yang di jual bebas.
Pasar Ekstrem Langowan terkenal menjual berbagai macam hewan. Bukan hanya hewan ternak sebagai barang jualan, di Pasar Langowan Anda akan melihat berbagai hewan liar yang di jual bebas. (tribunmanado.co.id/Mejer Lumantow)

Sementara kata Martini Kasim, untuk daging anjing dijual harganya Rp 40 ribu per kilogram.

Para pedagang juga menyediakan layanan membersihkan daging.

Mereka membakar bulu-bulu di daging hewan tersebut menggunakan blower.

Martini Kasim mengaku sudah 20 tahun lebih menjadi pedagang dan berjualan di Pasar Ekstrem Langowan

Kata Martini Kasim, sebulan ia bisa menjual 1 ton daging satwa liar.

"Ya, kalau keuntungan sekitar Rp 800 ribu-Rp 1 juta per bulan," ujarnya

Bahkan, ia mengaku dari hasil berdagang bisa menyekolahkan anaknya hingga SMA dan membeli sepeda motor untuk dipakai sehari-hari. 

Di sisi lain, keberadaan pasar ekstrem memang mengundang kontroversi.

Banyak komunitas pecinta hewan khususnya anjing dan kucing menentang keberadaan pasar ini.

Tak hanya komunitas lokal namun hingga komunitas internasional menyerukan agar pasar ini ditutup.

Baca juga: Arti Mimpi Tentang Keluarga, Jadi Pertanda Baik ataukah Buruk? Berikut Tafsirnya

Baca juga: Mahfud MD Kenang Peristiwa Gagal Jadi Cawapres Jokowi, Kini Digadang Jadi Capres

Meski di tengah pusaran kontroversi, keberadaan pasar ekstrem ini tak tergoyahkan.

Pemerintah pun enggan turun tangan apalagi sampai harus menutup pasar ini.

Nyatanya pasar ekstrem tetap beroperasi bahkan hampir tak pernah sepi konsumen.

Apalagi kalau jelang hari raya atau Pengucapan Syukur, konsumen berbondong-bondong menyambangi pasar ini.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved