Lokal Bercerita
Yuni Rampi Jual Daging Kelelawar 200 Kilogram per Minggu di Pasar 54 Amurang Minsel Sulawesi Utara
Dalam sepekan, Yuni Rampi bisa menjual hingga 200 kilogram daging kelelawar. Kuliner paniki merupakan salah satu yang paling dicari.
Penulis: Manuel Mamoto | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MINSEL - Bagi kebanyakan orang kelelawar (paniki) merupakan hewan yang menakutkan dengan gigi taring runcing, sayap yang panjang, dan bulu hitam lebat di seluruh tubuhnya.
Melihat bentuk hewannya saja menakutkan, apalagi berpikir untuk memakannya.
Tapi hal ini berbanding terbalik dengan masyarakat Suku Minahasa pada umumnya dan secara khusus di Minahasa Selatan (Minsel).
Bagi orang Minsel, daging paniki dapat diolah menjadi makanan yang enak.
Bahkan, olahan daging paniki menjadi salah satu kuliner ekstrem yang paling dicari.
Olahan daging paniki biasanya menjadi menu wajib pada kegiatan suka dan duka.
Selain itu banyak juga restoran atau rumah makan khas Minahasa yang menyediakan olahan daging paniki.
Banyaknya restoran yang menjual olahan daging paniki sebagai menu favorit membawa keuntungan bagi pedagang paniki di pasar tradisional.
Salah satunya Yuni Rampi, seorang pedagang paniki di Pasar 54 Amurang.
Yuni Rampi mengatakan kalau dalam seminggu bisa menjual sekira 200 kilogram daging paniki.
Baca juga: Safari Ramadan, BNI Bagikan Santunan kepada 100 Anak Yatim Piatu di Ternate
Baca juga: BREAKING NEWS, 3 Kasus Pembunuhan Terjadi dalam Semalam di Wilayah Hukum Polresta Manado
"Penjualan tergantung permintaan konsumen. Kalau lagi ramai bisa sampai 400 kilogram seminggu," ujar Yuni Rampi sambil menggendong salah satu putri kembarnya saat diwawancarai Tribunmanado.co.id, Senin (10/4/2023).
Menurut Yuni Rampi, daging paniki yang dia jual biasanya disuplai dari Gorontalo, Palu, dan Sulawesi Selatan.
"Untuk daging paniki kami dapat bukan dari satu suplier saja, dan semuanya dari luar Minsel," jelas Yuni Rampi.
Yuni Rampi bersama Kiki Repi, suaminya sudah jualan daging paniki hampir 6 tahun di Pasar 54 Amurang.
"Kalau jualan di dalam pasar daging baru sekitar 3 tahun," kata Yuni Rampi.

Industri Rumah Panggung Woloan Tomohon Mendunia, Dikirim Hingga ke Argentina |
![]() |
---|
Cerita David Ngala, 10 Tahun Membuat Rumah Panggung Woloan di Tomohon Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Mengenal Rumah Panggung Woloan Khas Minahasa yang Sudah Mendunia |
![]() |
---|
Kisah Pekerja Rumah Panggung Woloan Adri Uhing, Bisa Bangun Rumah Sendiri untuk Keluarga |
![]() |
---|
Pengusaha Rumah Panggung Woloan Johanis Sindim Raup Penghasilan Ratusan Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.