Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Berantai di Banjarnegara

5 Fakta Kasus Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Ajak Korbannya Lakukan Ritual Sebelum Dihabisi

Simak 5 fakta terkait kasus pembunuhan berantai di Banjarnegara yang dilakukan oleh Mbah Slamet, dukun pengganda uang berikut ini.

Editor: Tirza Ponto
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
Fakta-fakta kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pihak kepolisian masih terus mengusut kasus pembunuhan yang dilakukan Slamet Tohari (45) alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Setelah sebelumnya ditemukan sepuluh korban pembunuhan Mbah Slamet, pada hari ketiga pencarian pihak kepolisian menemukan dua jasad yang merupakan pasangan suami istri yang ditemukan dipendam dalam satu liang lahat.

Para korban ditemukan terkubur di sebuah kebun Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Simak 5 fakta terkait kasus Pembunuhan Berantai di Banjarnegara yang dilakukan oleh Mbah Slamet berikut ini:

Proses evakuasi korban-korban pembunuhan yang dilakukan seorang 'dukun' pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023). Dalam evakuasi terdapat 10 kantung jenazah korban dan proses penyelidikan masih dilakukan terkait adanya potensi penambahan korban lain.
Proses evakuasi korban-korban pembunuhan yang dilakukan seorang 'dukun' pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023). Dalam evakuasi terdapat 10 kantung jenazah korban dan proses penyelidikan masih dilakukan terkait adanya potensi penambahan korban lain. (TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati)

Baca juga: Sosok Mbah Slamet, Sudah Jadi Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Selama 5 Tahun

1. Berkedok Penggandaan Uang

Pelaku pembunuhan yakni Tohari (45) alias Mbah Slamet, pria yang berkedok dukun pengganda uang.

"Sudah tiga hari evakuasi, hari pertama kami menemukan satu mayat. Hari kedua, sembilan mayat. Dan, hari ketiga, hari ini, dua mayat."

Artinya korban pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet bertambah menjadi 12 orang.

"Saya pastikan, hari ini, totalnya 12 mayat," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, Selasa (4/3/2023) dikutip dari TribunBanyumas.com.

Saat dihadirkan di lokasi penggalian jenazah, Tohari tidak dapat menjawab identitas para korban di setiap lubang.

Tohari hanya bisa menjawab ada dua orang korban, atas nama Irsyad dan istrinya.

2. Diajak Ritual

Cara bejat Tohari menghabisi nyawa yakni dengan dalih mengajak korban melakukan sebuah ritual di lahan pertanian milik pelaku.

Menurut pengakuan dari Tohari, korban diajak ke lokasi pukul 16.00 WIB.

Namun ritual tersebut baru dimulai malam hari, yakni pukul 19.30 WIB.

Pelaku mengatakan, ritual tersebut dilakukan kurang lebih selama satu jam.

Pernyataan tersebut disampaikan Tohari saat dihadirkan di lokasi pembunuhan dan penguburan para korban, Selasa (4/3/2023).

"Kalau kemalaman, takut. Jadi, berangkatnya agak siangan."

"Prosesi ritual sekitar satu jam. Ritualnya cuma ngobrol-ngobrol saja," tutur Tohari, dikutip dari TribunBanyumas.com.

3. Diberi Minuman Beracun

Pada saat ritual tersebut lah Tohari melancarkan aksinya dengan memberikan minuman yang dicampur potasium dan obat penenang.

Setelah menegak minuman tersebut, kata Tohari, korban kemudian tak bisa berbuat apapun.

"Korban hanya muntah sedikit, lalu tidak terasa apa-apa," ujarnya.

Menurutnya, potasium dan obat penenang yang dicampurkan ke minuman sangat ampuh mematikan korbannya.

Bahkan, korban tidak berteriak setelah meminum air yang diberikannya.

"Jadi, korban dikubur setelah betul-betul mati. Kalau belum, ya tidak bisa dikubur," akunya.

Tohari mengaku mengajak para korbannya ke lokasi menggunakan kendaraan miliknya.

Hal tersebut dilakukan lantaran Tohari ingin menghilangkan jejak.

"Jadi, ke tempat saya naik bus. Kalau korban bawa kendaraan, tidak berani, akan ketahuan," katanya.

4. Pelaku Terlilit Hutang

Tohari mengaku tega menghabisi nyawa para korbannya karena membutuhkan uang untuk membayar hutang.

Selain untuk membayar hutang, kata Tohari, uang para korbannya dirampas untuk kebutuhan sehari-hari.

"Uangnya untuk membayar utang dan kebutuhan sehari-hari," tutur Tohari.

5. Pelaku BS Lakukan Promosi di FB

Konferensi pers Polres Banjarnegara terkait kasus dukun penggandaan uang dan pembunuhan terhadap korbannya, Senin (3/4/2023). Dihadirkan tersangka TH alias Mbah Slamat dan rekannya BS.
Konferensi pers Polres Banjarnegara terkait kasus dukun penggandaan uang dan pembunuhan terhadap korbannya, Senin (3/4/2023). Dihadirkan tersangka TH alias Mbah Slamat dan rekannya BS. (TribunJateng.com/Permata Putra Sejati)

Sosok BS pria yang mempromosikan Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet di Banjarnegara ikut ditetapkan sebagai tersangka.

BS berperan sebagai orang yang memposting kemampuan menggandakan uang Mbah Slamet ke Facebook.

"BS sudah kami tangkap. BS tugasnya mengupload bahwa Slamet memiliki kemampuan menggandakan uang. BS ini lah yang mempertemukan korban ke Slamet," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto.

BS yang merupakan kaki tangan Mbah Slamet bertugas membantu mempublikasikan melalui media sosial dan mempertemukannya.

Bahkan pesuruhnya tidak tahu jika dirinya melakukan pembunuhan.

"BS dikasih Rp 5 juta, kadang Rp 10 juta," ungkap Mbah Slamet.

Hasil Autopsi 9 Jenazah

Saat ini, sembilan jenazah korban pembunuhan dukun pengganda uang di Banjarnegara telah diperiksa tim forensik Bidokkes Polda Jawa Tengah.

Dalam pemeriksaaan terungkap enam jenazah berjenis kelamin laki-laki.

Lalu, sisanya tiga orang berjenis kelamin perempuan.

"Usianya antara 25 hingga 50 tahun," kata Kepala Bidang (Kabid) Dokkes Polda Jateng, Kombes Sumy Hastry Purwanti, Selasa, dikutip dari TribunJateng.com.

Menurutnya, kondisi jenazah dalam keadaan pembusukan lanjut.

"Kami perkirakan waktu kematian antara 6 bulan sampai 24 bulan," jelas Sumy.

Mengenai penyebab kematian, korban disebut lemas karena racun.

"Racunnya jenis apa nanti menunggu hasil laboratorium forensik," papar Sumy.

(Tribunnews.com/Milani Resti) (TribunBanyumas.com/Permata Putra/Rahdyan Trijoko) (TribunJateng.com/Irwan Arfianto)

Baca juga: Satu Korban Praktik Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Sudah Tahu Bakal Dibunuh, Tinggalkan Pesan

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com Tribunnews.com

Baca Berita Tribun Manado Lainnya : Google News

Baca Berita Terbaru di sini

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved