Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional Politik

PDIP dan Nasdem Tak Hadir di Acara Silahturami Ketum Parpol bersama Jokowi, Zulhas Singgung Megawati

Zulkifli Hasan jelaskan alasan Ketum PDIP Megawati dan Ketum Nasdem Surya Paloh tak ikut dalam acara Silaturahmi Ramadhan bersama Presiden RI.

Editor: Frandi Piring
KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD
Presiden Jokowi di acara silahturahmi bersama Ketum Parpol di Kantor DPP PAN, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023). PDIP dan Nasdem Tak Hadir di Acara Silahturami Ketum Parpol bersama Jokowi, Zulhas Singgung Megawati. 

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebutkan bahwa elektabilitas Prabowo sebagai calon presiden akhir-akhir ini mengalami kenaikan,

imbas dari di-endorse Jokowi. Padahal, tingkat elektabilitas Prabowo sebelum di-endorse Jokowi cenderung menurun.

Bentuk-bentuk endorse atau dukungan yang dimaksud Burhanuddin, ialah saat Jokowi menyebutkan tahun 2024 merupakan jatah Prabowo sebagai presiden.

Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan (Mendag). Berikut ini daftar harta kekayaan Zulkifli Hasan. Ia tercatat punya harta mencapai Rp 32 miliar dan tak punya utang.
Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan (Mendag). Berikut ini daftar harta kekayaan Zulkifli Hasan. Ia tercatat punya harta mencapai Rp 32 miliar dan tak punya utang. (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Lalu Prabowo juga seringkali terlihat bersama Jokowi.

"Terus terang kita agak jarang mendapati pola elektabilitas atau dukungan yang menurun kemudian tiba-tiba meningkat.

Ini kan elektabilitas Pak Prabowo setahun terkahir kemudian tiba-tiba meningkat dalam beberapa bulan terakhir," kata Burhanudiin pada paparan hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia bertajuk "Dinamika Elektoral Capres dan Cawapres Pilihan Publik dalam Dua Surnas Terbaru", pada Minggu (26/3/2023).

Burhanuddin lantas menampilkan perbandingan hasil analisis survei pendukung Prabowo dan Jokowi pada pemilihan presiden (pilpres) 2019.

Menurut analisis tersebut, pada kalangan pemilih Jokowi sebagai capres 2019, dukungan terhadap Prabowo menjadi capres di pilpres 2024 meningkat sekitar 2 persen, dari 17 persen ke 19 persen.

Padahal, jika Prabowo tidak mendapatkan endorsement dari Jokowi, elektabilitas Ketum Gerindra itu akan terus menurun.

Berita Populer TribunManado.co.id

Berita Update Portal TribunManado.co.id

Berita Update TribunManado.co.id di Google News

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved