Bangkitkan Estetika Kota Manado Dengan Pengentasan Masalah Sampah

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Tribun Prodcast kembali hadir untuk warga Sulawesi Utara. 

Kali ini ada dua tamu spesial yang hadir di program Tribun Prodcast. 

Keduanya adalah Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Manado Frangky Porawaow dan Staf Khusus (stafsus) Wali Kota Manado Bidang Tata Kota Edbert Mirah. 

Dua tamu spesial ini membahas tentang Kebersihan dan Estetika Kota Manado. 

Menurut Kadis DLH Kota Manado Frangky Porawaow, jika setelah ditunjuk oleh Wali Kota menjabat sebagai Kadis, masalah pertama yang harus ditangani adalah persoalan sampah plastik. 

Frangky Porawaow mengatakan, salah satu permasalahan sampah plastik di Manado adalah karena sampah tempat pembuangan akhir yang belum tertata dengan baik. 

"Jadi selama sebulan kami melaksanakan penataan TPA. Kemudian dilanjutkan dengan pembersihan seluruh wilayah kecamatan," kata Frangky Porawaow.

Frangky Porawaow menambahkan bersama dengan perangkat kecamatan hingga kelurahan tersebutlah mereka kemudian berkoordinasi dan mengangkat semua sampah di Manado. 

Selain itu, Frangky Porawaow juga mengomentari tentang predikat kota terkotor yang sebelumnya sempat viral di medsos kota Manado. 

Menurut Frangky Porawaow, predikat Manado sebagai kota terkotor ini tidaklah ada. 

"Karena predikat ini harusnya dikeluarkan oleh KLHK. Jadi sebenarnya tidak ada dan ini hanya bahasa media," ujar Frangky Porawaow.

Tak sampai di situ, Frangky Porawaow juga menambahkan jika penanganan sampah dari tahun 2021 hingga saat ini sudah kian baik. 

Frangky Porawaow juga percaya jika TPA Ilo-Ilo sudah selesai dibangun maka indeks kebersihan di Kota Manado akan kian membaik. 

"Karena sampahnya akan langsung dibakar dan selesai disana," ujar Frangky Porawaow.

Sementara itu, Stafsus Wali Kota Manado Bidang Tata Kota Edbert Mirah mengatakan jika penataan kota timbul dari permasalahan yang ada. 

Menurut Edbert Mirah, Wali Kota Andrei Angouw mulai menata kota dari TPA.

"Dari sini kita bisa lihat jika mau kota Manado bersih dan Instagramable maka harus bersihkan sampahnya dulu," ucap Edbert Mirah.

Edbert Mirah mengatakan, penataan saat ini tidak bersifat canggih tapi langsung berdampak pada akar masalah.

Dengan demikian, predikat Kota Manado sebagai tempat Instagramable bisa terwujud.

"Seperti kita lihat bagaimana penataan di Taman Kesatuan Bangsa ini, tidak canggih tapi langsung jadi pusat perhatian," ucap Edbert Mirah.

"Ada juga kawasan Pedestrian. Ini adalah penataan yang simpel tapi punya dampak besar," kata  Edbert Mirah.

Edbert Mirah mengatakan, di kota besar lainnya hampir tidak mungkin dalam dua tahun membangun dua proyek besar sekaligus.

Namun di Manado ada tiga proyek yang sangat luar biasa. 

"Kita lihat Malalayang Beach Walk, Pedestarian, hingga penataan TKB itu dibangun hampir bersamaan. Dan ini semuanya punya efek yang luar biasa ke masyarakat," ucap Edbert Mirah.

Edbert Mirah percaya dengan membangun kota Manado yang estetis akan berdampak pada psikologi dan sosial masyarakat.

"Bahkan harapan hidup warga Manado akan meningkat dengan penataan kota yang estetik," ujar Edbert Mirah.

Untuk itu ia berharap agar masyarakat Kota Manado juga ikut menjaga kebersihan di Manado.

"Karena program apapun yang dibangun pemerintah tak akan berdampak apa-apa tanpa dukungan masyarakat," tegas Edbert Mirah. (Nie)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.