Mata Lokal Memilih
Berikut 4 Nama Kandidat Calon Wakil Presiden Pendamping Anies Baswedan, Ada Mantang Panglima TNI
Pengamat politik Ujang Komarudin pun memberikan analisanya terkait siapa yang berpeluang menjadi cawapres Anies Baswedan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Koalisi Perubahan hingga saat ini mandat mereka sepenuhnya kepada Anies Baswedan untuk mencari wakil presiden.
Sejauh ini, Anies Baswedan lebih memilih untyuk bersafari kesana kemari ketimbang mencari calon wakil presidennya.
Ada beberapa kandidat yang digadang akan berpasangan dengan Anies Baswedan.
Baca juga: Khofifah Digadang Jadi Cawapres Dampingi Anies Baswedan, Tapi Harus Punya 5 Kriteria Ini

Mereka adalah AHY Ketua Umum Partai Demokrat dan Khofifah Indar Parawansa.
nama mereka berdua sangat gencar disuarakan oleh para pendukung.
namun sebenarnya ada beberapa kandidat lain, di antaranya Ahmad Heryawan (Aher) dan Andika Perkasa.
Belum diketahui siapa yang nantinya akan dipilih Anies Baswedan.
Baca juga: Tiga Parpol Koalisi Perubahan Serahkan ke Anies Baswedan Pilih Cawapres 2024
Siapakah yang bakal mendampingi Anies Baswedan dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang?
Beredar banyak nama yang digadang bisa mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Namun, beredar kabar jika nama pendamping Anies Baswedan mulai mengerucut.
Sebelumnya, Sudirman Said, perwakilan Anies di tim kecil rencana KPP mengatakan tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU) layak dipertimbangkan untuk menjadi cawapres Anies.
Baca juga: Demokrat tak Sebut AHY Cawapres tapi Serahkan ke Anies Baswedan yang Tentukan

Hanya saja, Sudirman tak menyebut secara spesifik siapa tokoh NU yang cocok untuk mendampingi Anies.
Namun, sejauh ini Gubernur Jawa Timur yang juga aktivis NU, Khofifah Indar Parawansa merupakan figur yang disebut-sebut akan mendampingi Anies.
Jika itu yang terjadi, bagaimana dengan AHY yang getol diharapkan Demokrat bisa menjadi cawapres Anies Baswedan?
Pengamat politik Ujang Komarudin pun memberikan analisanya terkait siapa yang berpeluang menjadi cawapres Anies Baswedan.
"Soal siapa yang berpeluang, semua masih berpeluang. Baik AHY maupun Khofifah atau siapa saja. Hanya saja saya melihatnya ini pertarungan AHY dan Khofifah untuk menjadi cawapres Anies," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (25/3/2023).
Bagaimana jika akhirnya Khofifah yang dipilih? Menurut Ujang Komarudin, jika itu yang terjadi, AHY pasti kecewa.
"Pasti kecewa. Namun bagaimana pun ini adalah politik, sebisa mungkin kekecewaan itu harus diredam demi kepentingan yang lebih besar. Jika masih ingat 2019 lalu AHY sempat akan dipasangkan dengan Prabowo tapi akhirnya tidak jadi. Akhirnya sempat ribut kan," katanya.
Ia mencontohkan pada 2019 lalu ketika Prabowo akhirnya memilih Sandiaga Uno sebagao cawapresnya, Demokrat pada akhirnya tidak sepenuh hati mendukung pasangan tersebut.
"Nah, saya tidak tahu jika itu yang terjadi di 2024, apakah Demokrat melakukan hal yang sama, tidak mendukung full Koalisi Perubahan, atau sebaliknya. Bisa iya, bisa tidak. Saya tidak tahu. Ini kan politik, jadi semua berdasarkan kepentingan saja," katanya.
Demokrat: Kami sudah percaya Anies Baswedan
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief tak mau ambil pusing soal kandidat Nahdlatul Ulama (NU) yang dianggap cocok untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
Baginya, semua partai politik (parpol) dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) saat ini hanya bisa menunggu.
“Apakah itu orang NU, apakah itu orang Muhammadiyah menjadi cawapres, apakah tokoh-tokoh pimpinan partai atau apapun saya kira ya sudah tertutup pintunyalah dengan penandatanganan (nota kesepakatan) kemarin,” ujar Andi dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/3/2023).
“Kita tunggu saja, kita sudah mempercayakan Pak Anies (untuk memilih cawapres),” sebut dia.
Ia menyatakan Demokrat sebagai anggota KPP akan mematuhi nota kesepakatan yang telah ditandatangani oleh ketua umum tiga parpol.
“Menunggu itu baik, menunggu momen yang pas, dan Partai Demokrat akan taat pada perjanjian, pada piagam tersebut,” ucap dia.
Andi mengklaim penandatanganan nota kesepakatan telah menunjukan tak ada lagi hambatan antara Partai Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) soal penentuan cawapres.
“Tidak mungkin toh, ketiga pimpinan partai menandatangani tanpa ada persetujuan hal-hal yang prinsip,” imbuh dia.
Diketahui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh melakukan penandatanganan nota kesepakatan KPP pada 1 Maret 2023.
Disusul, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada 2 Maret 2023.
Sedangkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu menandatangani pada 22 Maret 2023.
Perwakilan Anies, Sudirman Said menyatakan salah satu kandidat yang tengah dipantau untuk menjadi cawapres adalah figur dari NU.
Ia mengatakan tokoh NU layak untuk menjadi pendamping Anies dalam Pemiliihan Presiden (Pilpres) 2024.
Di sisi lain, Juru Bicara PKS M Kholid pun menyambut terbuka pernyataan itu.
Ia mengaku tak ada resistensi dari PKS jika akhirnya tokoh NU dipilih menjadi cawapres Anies.
Khofifah menguat
Partai NasDem disebut-sebut mengusulkan Gubernur Jawa Timur yang juga aktivis NU Khofifah Indar Parawansa sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan.
Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi mengatakan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) ingin menang di Pilpres 2024.
Gus Choi menyebut meski KPP sudah memiliki tiga partai (parpol) yang memenuhi persyaratan pencalonan presiden namun tetap membutuhkan kekuatan tambahan dari pihak luar koalisi.
"Selain sudah punya modal basis kekuatan 3 partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS, kita perlu tambahan basis kekuatan dari partai lain atau bahkan ormas yang memiliki sejarah yang panjang," kata Gus Choi kepada wartawan, Sabtu (25/3/2023).
"Saya tidak membenarkan atau menolak (soal NasDem usul Khofifah). Tetapi kita ingin terbuka dan mengajak kekuatan lain untuk gabung," ucap dia.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman mengatakan jika Partai NasDem mengusulkan Khofifah menjadi cawapres Anies.
"Ya jelas dari PKS ada Kang Aher. Dari Demokrat ada AHY. Dari NasDem ada Bu Khofifah," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
MK Registrasi 11 Perkara Sengketa Pilkada dari Sulut, Baso Affandi: Hormati Proses Hukum |
![]() |
---|
Ajukan PHPU Pilkada Sulut ke MK, E2L-HJP Pilih Denny Indrayana Jadi Kuasa Hukum |
![]() |
---|
Menakar Ambang Batas Pertarungan Pilkada Sulut di Mahkamah Konstitusi, Catatan Pengamat Hukum |
![]() |
---|
KPU Tomohon Gelar Bimtek dan Simulasi Aplikasi Sirekap untuk PPK dan PPS Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Bawaslu Mitra Sulawesi Utara Minta Media Awasi Tahapan Pilkada, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.