Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Catata Wartawan

Sayap Sayap yang Patah di Kamboja

Ketika ada yang berhasil keluar dari sana, kisah mereka langsung menjadi buku yang kemudian di filmkan. Judulnya Escaped from Cambodia. 

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Tribun Bali/Prima
Ilustrasi mayat. 

Tapi ada yang lebih penting. Yakni jenazah Rendy segera tiba di tanah air. Mereka menolak otopsi. 

Jika merunut pada proses penyelidikan polisi, tentu harus ada otopsi. 

Bila demikian, jenazah Rendy akan berada sangat lama di Kamboja

Biarlah misteri itu diserahkan pada yang maha kuasa.

Tuhan yang Maha Adil akan membalas jika sekiranya ada unsur pembunuhan dalam kematian Rendy.

Mereka bisa lari dari kejaran manusia, tapi tidak di hadapan Tuhan yang hidup.

Kisah Rendy dan Tika sungguh menyayat hati.

Berawal dari perjuangan mencari pekerjaan, kemudian berubah menjadi perjuangan mempertahankan hidup di negeri yang memiliki jejak perdagangan orang. 

Saya bisa bayangkan bagaimana perjuangan Rendy dan Tika.

Keduanya pasti saling menguatkan. Rendy yang lebih kuat mungkin saja lebih banyak menghibur istrinya. 

Hingga satu ketika, Rendy nekat kabur. Itu hal beresiko di negeri yang abu-abu seperti Kamboja.

Namun demi cinta pada Tika, Rendy melakoninya.

Dan pelarian itu berujung maut. Ia meninggal dunia.

Di Kamboja, ada Tika yang setia mendampingi jenazah suaminya.

Di Manado, ada orang tua, sahabat dan handai taulan yang sujud dalam doa agar kedua pasutri tersebut segera balik ke Manado. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved