Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

WNI Sulut di Kamboja

WNI asal Sulawesi Utara Tewas di Kamboja, Praktisi Hukum Minta KBRI Usut Penyebab Kematian

WNI asal Sulawesi Utara meninggal di Kamboja kemarin. Praktisi Hukum Sulut meminta KBRI mengusut penyebab kematiannya.

Penulis: Nielton Durado | Editor: Isvara Savitri
Dok Vebry Tri Haryadi
Praktisi Hukum asal Sulawesi Utara Vebry Tri Haryadi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Satu lagi kasus warga negara Indonesia (WNI) asal Sulawesi Utara bermasalah di Kamboja.

Bahkan, WNI asal Sulut bernama Rendy Ondong ini tewas saat masih bekerja di Kamboja

Sayangnya, sampai saat ini penyebab kematian WNI asal Sulut tersebut belum terungkap.

Hal ini kemudian dikomentari oleh Praktisi Hukum Sulut, Vebry Try Haryadi.

Melalui telepon, Vebry Try Haryadi minta agar KBRI ataupun pihak terkait bisa mengusut tuntas kasus ini. 

"Penyebab kematiannya harus diungkap. KBRI maupun pihak terkait harus serius menangani hal ini," kata dia, Rabu (22/3/2023) via telepon. 

"Keluarga korban jangan dibiarkan terus bertanya-tanya soal penyebab kematian. Ini menyangkut nyawa orang," ungkapnya. 

Ia juga meminta agar pemerintah mengambil langkah tegas terkait jalur tikus dalam pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. 

"Ini harus diberantas. Pemerintah harus punya strategi khusus agar pengiriman tenaga kerja ini dihentikan dan sesuai jalur yang legal," katanya lagi. 

"Warga Manado juga jangan cepat percaya dengan janji pekerjaan di luar negeri dengan tawaran gaji tinggi. Karena itu semua tak sesuai ekspektasi," tandasnya. 

Baca juga: Mesut Ozil Pensiun dari Dunia Sepak Bola, Akhiri Karir Profesional dengan Raihan Cemerlang

Baca juga: Ucapkan Selamat Menjalani Ibadah Puasa bagi Umat Islam di Minahasa, Berikut Pesan Royke Roring

Pemulangan Jenazah Rendy Ondang ke Sulawesi Utara Masih Menanti Proses Imigrasi dan Kesehatan

Marchelino Mewengkang dari Membawa Law Firm selaku kuasa hukum keluarga Rendy Ondang, WNI asal Sulawesi Utara yang tewas di Kamboja, mengatakan pemulangan jenazah Rendy masih harus menanti proses keimigrasian dan kesehatan.

"Ada proses yang harus dilalui," kata dia, Rabu (22/3/2023).

Dia memperkirakan jenazah Rendy bakal tiba antara 5-7 hari ke depan.

Pada kesempatan itu ia juga membantah keras kabar yang beredar di medsos bahwa istri korban dirudapaksa dan disika oleh bos perusahaan di Kamboja.

Rendy Ondang (baju kuning) semasa hidup
Rendy Ondang (baju kuning) semasa hidup (HO)
Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved