Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Minsel Sulawesi Utara

Usai Perang Permesta di Minahasa Sulawesi Utara, Reinhold Lontokan dapat Rp 900

Reinhold Lontokan memilih kembali ke masyarakat usai perang Permesta. Ia lalu diberi Rp 900 oleh pemerintah pusat.

|
Penulis: Manuel Mamoto | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/HO
Mantan prajurit Permesta, Reinhold Lontokan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MINSEL - Reinhold Lontokan (81), mengaku dapat uang Rp 900 saat pertemuan perdamaian pasukan pemerintah pusat dengan Permesta

Setelah melewati masa-masa perang sekira 4 tahun, akhirnya dilakukan pertemuan perdamaian.

(berita populer: klik link)

"Pertemuan perdamaian bertempat di Desa Malenos Baru itu tahun 1961 dinyatakan tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah," kata Reinhold Lontokan

Menurut Reinhold Lontokan pertemuan damai itu dihadiri Wem Tenges. 

"Pertemuan itu dihadiri Ketua Permesta Kepala WK 3, Wem Tenges, seorang mantan pejuang kemerdekaan RI," tutur Reinhold Lontokan.

"Waktu itu disampaikan kalau tidak ada yang menang atau kalah dalam pertempuran ini. Selain itu kami dibagikan angket. 

Bagi yang mau meneruskan di TNI, mereka berangkat ke Jakarta.

Namun, di Surabaya sudah ada pelucutan senjata. 

"Yang tidak ikut, kembali ke masyarakat dan dapat uang Rp 900 termasuk saya," tuturnya.

Dari beberapa yang ikut bergabung dengan TNI, terbukti ada yang menjadi Komandan Koramil di Tumpaan. 

Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Malam, Pemotor Tewas Seketika, Korban Gagal Menyalip Lalu Terlindas Truk

Baca juga: Sinopsis Drama Korea Mangnaein, Drakor Terbaru Kim Seon Ho, Kisah Perjuangan Seorang Wanita

"Ada tentara Permesta yang ikut TNI jadi Komandan Koramil di Tumpaan. Itu Hengky Weol, orang Pondang, Amurang, dan satu lagi marga Turang orang Senduk," ungkapnya. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved