Kasus Bripka Arfan Saragih
Ibu Bripka Arfan Saragih Didatangi Almarhum Sang Anak dalam Mimpi: 'Mak Aku Disuruh Minum Air Keras'
Ibu dari Bripka Arfan Saragih, Binneria Purba, mengaku anaknya dibunuh dengan cara disuruh minum air keras, bukan mengakhiri hidup.
Keluarga, kata Binneria, sudah ikhlas melepas kepergian Bripka Arfan.
Meski begitu dia mau kepolisian mengungkapkan penyebab pasti tewasnya Bripka Arfan secara adil tanpa ada hal yang ditutupi.
"Kalau keluarga sudah ikhlasnya kalau pun dia meninggal, namun kami mau penyebabnya dikatakan secara adil dan sebenarnya," tutupnya.
Bripka Arfan Saragih diduga Dibunuh bukan akhiri hidup
Keluarga almarhum Bripka Arfan tak yakin jika mendiang bunuh diri dengan meminum racun sianida. Keluarga menduga Arfan meningal lantaran dibunuh.
"Waktu itu jenazahnya datang kemari, aku heran kenapa badannya kok buram. Wajahnya hitam sebelah, tanganya hitam, kakinya juga.
Instingku ini bukan bunuh diri melainkan dibunuh, tapi siapa orangnya kami tidak tau," kata Fince Saragih ayah Bripka Arfan, saat ditemui Tribun, di rumahnya di Dusun Pagar Janji, Mariahbuttu, Silau Kahean, Simalungun, Kamis (16/3/2023).
Menurut keluarga, kematian Arfan Saragih sangat jangal terlebih polisi melalui konferensi pers menyebutkan Arfan meninggal bunuh diri.
Keluarga menyebutkan, wajah Arfan mengalami luka seperti tersiram air panas, selain itu kuping mengeluarkan darah dan kepala belakang ada luka seperti dipukul benda tumpul.
"Kalau sekarang dibilang bunuh diri sampai sekarang aku tidak percaya.
Wajah anakku itu hitam sebelah kiri, mata juga terbuka satu, lalu tanganya diletakkan di dadanya,
terus kepala belakangnya luka seperti dipukul, terus di tulang rusuk juga," tambahnya.
Menurut Fince anaknya tersebut adalah sosok yang baik dan rajin beribadah.
Dia sendiri sudah mengaku ikhlas dengan kepergian Bripka Arfan, meski begitu dia merasa sakit hati jika anaknya disebut meninggal lantaran bunuh diri.
"Kalau aku tidak yakin, karena anak ku itu sangat baik, tidak mungkin dia bunuh diri. Kalau masalah pajak itu sudah kami bayarkan Rp 650 juta,
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.