Ajudan Pribadi Ditangkap
Kabar Terbaru Selebgram Ajudan Pribadi, Ditangkap karena Terseret Kasus Penipuan Rp1,3 M
Selebgram Ajudan Pribadi terjerat kasus dugaan penipuan dan penggelapan dan kini ditangkap pihak Polres Metro Jakarta Barat.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Selebgram Akbar atau yang lebih dikenal dengan nama Ajudan Pribadi terjerat kasus dugaan penipuan dan penggelapan.
Ajudan Pribadi pun ditangkap polisi dan ditahan di Polres Metro Jakarta Barat.
Diketahui Ajudan Pribadi ditangkap di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca juga: Heboh, Andre Taulany Dikabarkan Meninggal Dunia, Ternyata Musisi ini yang Wafat
Penangkapan Ajudan Pribadi tersebut pun melibatkan kepolisian dari Reskrim Polresta Makassar.
Hal tersebut berdasarkan penuturan Humas Polresta Makassar, Kombol Lando KS.
Lando mengatakan, Akbar ditangkap di kawasan pertokoan alat otomotif di Jalan Bandang.
"Tersangka (A) diamankan di jalan Bandang oleh penyidik Polres Metro Jakarta Barat dibackup penyidik Sat Reskrim Polrestabes Makassar," kata Lando kepada TribunMakassar.com, Selasa (14/3/2023) Malam.
Disinggung soal kasus apa yang menyebabkan Ajudan Pribadi ditangkap, Lando mengaku tak mengetahuinya secara persis.
Sebab, penyidik dari Satreskrim Polresta Makassar hanya mendampingi dan membantu proses penjemputan.
Kompol Andri Kurniawan selaku Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat juga mengonfirmasi penangkapan Ajudan Pribadi.
Ia mengatakan, Ajudan Pribadi terjerat kasus dugaan penipuan dengan kerugian korban sekitar Rp1,3 miliar.
"Yang lasti ada laporan awal terjadi November 2022 dengan kerugian lebih kurang Rp1,3 miliar," katanya.
Kata Kuasa Hukum Korban
Sulaiman Djojoatmodjo selaku kuasa hukum korban yang berinisial AL mengungkapkan kronologi penipuan.
Sulaiman mengatakan, AL termakan tawaran Ajudan pribadi.
Diketahui Ajudan Pribadi menawarkan dua mobil mewah dengan harga murah ke kliennya.
"Karena termakan bujuk rayu si (Ajudan Pribadi), akhirnya klien saya setor uang ke yang bersangkutan tiga kali, sehingga total menjadi Rp 1,3 miliar," ujar Sulaiman seperti yang diwartakan WartakotaLive.com.
Setelah melakukan pemindahan dana, kliennya ternyata tak mendapatkan dua mobil mewah tersebut.
"Ya kami kan enggak mau tahu, namanya kami sudah bayar kan kami maunya barang datang dong," kata Sulaiman.
Pihaknya juga telah melakukan somasi sebanyak tiga kali.
"Sudah saya somasi tiga kali, sudah saya ajak ngobrol ketemu, tapi yang bersangkutan belum ada itikad baiknya. Sehingga dari pihak korban meminta agar saya melaporkan ke kepolisian," kata Sulaiman.
Profil dan sosok Ajudan Pribadi
Dikutip dari Tribunnews.com, pemilik nama asli Akbar Pera Baharudin itu ditangkap oleh petugas Polres Metro Jakarta Barat.
Dikutip dari TribunSumsel, Akbar Pera Baharudin merupakan ajudan Andi Rukman Karumpa yang berstatus Sekjen Asosiasi Jasa Konstruksi Nasional (Gapensi).
Di balik ketenarannya saat ini, Ajudan Pribadi ternyata menyimpan kisah getir.
Meskipun namanya melambung setelah diundang Presiden Joko Widodo saat pernikahan putrinya Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution di Solo, Jawa Tengah.
Ajudan Pribadi sempat menceritakan perjalanannya kepada Denny Cagur.
Ia bercerita pernah bekerja sebagai kuli bangunan ketia usianya masih belasan tahun.
Alasan biaya juga membuat Ajudan Pribadi terpaksa berhenti sekolah saat kelas 2 SMP.
Saat menjadi kuli bangunan ini, dia diajak salah seorang pemborong kuli bangunan di Palopo.
"Di situlah awal saya pertama punya moto, saya cicil dari kuli bangunan," ujar Akbar, ketika itu masih 14 tahun.
Tak hanya kuli bangunan, Akbar kecil juga pernah menjadi pemulung bersama neneknya.
Ketika itu pria berbadan subur itu masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar.
Akbar juga pernah berjualan kacang di dekat sebuah lapangan golf di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dari situ, dia kerap diminta memijit orang-orang kaya setelah bermain golf.
Seiring waktu, karena keterampilannya memijit inilah, Akbar bertemu Andi Rukman Karumpa yang kelak menjadi bosnya.
"Dia bilang, 'Enak juga kamu'. Kemudian dia ngomong 'Nomor kamu berapa'. Aku kasih tukeran nomor HP sama bos yang dipijit itu," tutur Akbar.
Tak berselang lama, si bos itu membawanya ke Jakarta, sekitar 2017.
Sesampainya di Jakarta, Akbar tidak langsung menjadi ajudan pribadi.
Mula-mula dia jadi tukang bersih-bersih, lebih-lebih saat itu si bos masih punya ajudan pribadi.
"Ajudan satu ini suka curi dolar enggak jujur, jadi dipecat. Mau cari ajudan militer polisi engga mau dia (majikan). Akhirnya saya jadi ajudan," ucapnya.
Sejak menjadi Ajudan Pribadi itulah peruntungannya berubah 180 derajat.
Akbar bahkan disebut tinggal di sebuah apartemen mewah di Jakarta yang harganya sekitar Rp20 miliar.
(Tribunnews.com, Renald/Abdi Ryanda Shakti)(TribunMakassar.com, Muslimin Emba)(WartakotaLive.com, Nuri Yatul Hikmah)
Baca juga: Update Kasus Grup Band Radja Dapat Ancaman Pembunuhan: LPSK Koordinasi dengan Kemenlu
Artikel tayang di Tribunnews.com
Baca berita lainnya di: Google News
Baca Berita Tribun Manado Terbaru : di sini
| Gempa Terkini Malam Ini di Sulawesi Utara Minggu 2 November 2025, Info BMKG Magnitudo 4,4 |
|
|---|
| 4 Pelaku Prostitusi Online Ditangkap di Boltim, 2 di Antaranya Masih Remaja |
|
|---|
| Food Truck Muncul di MBW II Malalayang Manado, Asyiknya Ngopi Tepi Pantai dengan POV Sunset |
|
|---|
| Ketua Panitia Kawanua Run Fest Dipolisikan, Catut Nama Gubernur YSK untuk Cari Untung |
|
|---|
| Akhirnya Terungkap Penyebab Kematian Mengenaskan EY Kaprodi Kampus di Jambi, Berdasarkan Hasil Visum |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Selebgram-Ajudan-Pribadi-terjerat-kasus-dugaan-penipuan-dan-penggelapan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.