Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Doa Islam

Doa Islam ketika Gunung Api Meletus

Beberapa gunung di Indonesia sedang erupsi saat ini. Berikut bacaan doa Islam ketika gunung api meletus.

Editor: Isvara Savitri
Octavian Hermanses/Tribun manado
Aktivitas Gunung Karangetang yang terlihat mengalami peningkatan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Minggu (12/3/2023), Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan wedhus gembel.

Wedhus gembel adalah sebutan warga lokal untuk awan panas.

Saat ini warga maupun wisatawan dilarang beraktivitas di radius 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Hujan abu pun sudah terjadi di Magelang dan Boyolali, Jawa Tengah.

Ada doa Islam yang dipanjatkan ketika gunung meletus atau erupsi.

Tujuannya agar dijauhkan dari petaka musibah.

Baca juga: Daftar Status Gunung Api di Indonesia dari Normal hingga Siaga

Baca juga: Berikut Daftar Gaji TKI di 8 Negara Dunia, di Korea Paling Tinggi

Mengutip buku Doa-doa Pilihan karya KH Ahmadi Isa, doa adalah bentuk penyerahan diri seorang hamba kepada Allah SWT dalam memohon segala yang diinginkan dan meminta dihindarkan dari hal-hal yang buruk.

Berikut kumpulan doa yang disarankan diamalkan saat gunung meletus sebagaimana tertuang dalam kitab Al-Adzkar karya Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi.
  
1.  اللَّهُمَّ إِنِّيْ أعُوذُ بِكَ مِنَ الهَدْمِ وأعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وأعُوذُ بِكَ مِنَ الغَرَقِ وَالحَرَقِ وَالهَرَمِ وَأعُوذُ بِكَ أن يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطانُ عِنْدَ المَوْتِ وأعُوذُ بِكَ أنْ أمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِراً وأعُوذُ بِكَ أن أمُوتَ لَديغاً

Desa Krinjing, kecamatan Dukun, menjadi satu di antara wilayah di Kabupaten Magelang yang terdampak Erupsi Gunung Merapi, pada Sabtu (11/3/2023) siang.
Desa Krinjing, kecamatan Dukun, menjadi satu di antara wilayah di Kabupaten Magelang yang terdampak Erupsi Gunung Merapi, pada Sabtu (11/3/2023) siang. (Tribun Jogja/Setya Krisna)

 

Allâhumma innî a‘ûdzubika minal hadmi wa a‘ûdzubika minat taraddî wa a‘ûdzubika minal gharaqi wal haraqi wal harami wa a‘ûdzubika an yatakhabbathanîsy syaithânu ‘indal maut wa ‘aûdzubika an amûta fî sabîlika mudbiran wa a‘ûdzubika an amûta ladîghan.

“Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari reruntuhan (longsor), dan aku berlindung pada-Mu dari tergelincir, dan aku berlindung pada-Mu dari tenggelam (banjir), terbakar, dan tak berdaya. Dan aku berlindung pada-Mu apabila setan menjerumuskan padaku ketika akan mati, dan aku berlindung pada-Mu apabila mati dalam keadaan berbalik arah dari jalan-Mu (murtad), dan aku berlindung pada-Mu apabila mati karena disengat." (HR Abu Daud)
 
 2. بِسْمِ اللَّهِ الَّذي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأرْضِ وَلا في السَّماءِ وَهُوَ السَّمِيعُ العَلِيم

Baca juga: Perhatikan Penggunaan Lip Balm untuk Bayi, Tak Boleh Sembarang Digunakan Jika Bibir Kering

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved