Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen, Yesaya 50:6, Taat

Taat tidak jadi dengan sendirinya. Taat atau ketaatan kita, diuji oleh waktu, diproses oleh kehidupan. Taat bukan hanya sekedar perkataan.

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Pexels.com
Renungan Harian Kristen, Yesaya 50:6, Taat 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Menjadi orang yang taat bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, tapi bisa dilakukan.

Mari kita berlajar soal Taat melalui renungan harian kristen kali ini.

Namun sebelumnya baca Yesaya 50:6 sebagai ayat referensi.

Baca juga: Renungan Harian Kristen, 1 Korintus 12:25‭-‬27, Bagaimana Membangun Gereja yang Sehat

"Taat" dibaca dari depan dan belakang, tetap sama. Taat. Hanya 4 huruf saja. Kata taat, pendek, sederhana, gampang dibaca dan gampang diingat. Tapi, "taat" punya makna yang sangat dalam, penting dan strategis. Taat adalah kata kunci kehidupan orang Kristen.

Orang yang taat kepada Tuhan, pasti memiliki hidup. Yang tidak taat, kehilangan hidup yang sesungguhnya. Taat, membuat kita memiliki masa depan yang baik, hidup diberkati dan menikmati keselamatan dan kebahagiaan kekal bersama Kristus di sorga mulia.

Taat kata yang sangat berharga. Nilainya tak terhingga. Dia seperti berlian. Taat, meski dihina, disiksa, dianiaya, difitnah, dikucilkan, memikul beban berat, jika tetap dinyatakan dalam praktik hidup anak Tuhan, akan tetap bersinar, bernilai mahal dan sangat bermakna karena mendatangkan berkat Allah bagi kita sebagai upahnya.

Jadi, taat itu seperti berlian. Meski dibuang ke dalam kotoran, berlian tetaplah mahal harganya. Orang akan tetap mengambilnya dari kotoran sebusuk apapun, sebab berlian bernilai tinggi. Begitu juga dalam makna kehidupan yang hakiki manusia.

Baca juga: Renungan Harian Keluarga - Yesaya 50:6 Menderita Sengsara Wujud Ketaatan

Hal taat, meski tidak dianggap dan terus ditentang, jika konsisten dilakukan, maka akan tetap bernilai tinggi, sekalipun kita dibuang, disiksa, dan diperlakukan sangat jahat dan sangat tidak adil.

Taat, tetaplah taat. Tetap bernilai, bermakna dan menjadi jaminan kehidupan yang kekal bagi kita umat manusia yang percaya kepada Tuhan Yesus, dan akan mendatangkan berkat bagi hidup kita di bumi dan di sorga.

Taat tidak jadi dengan sendirinya. Taat atau ketaatan kita, diuji oleh waktu, diproses oleh kehidupan. Taat bukan hanya sekedar perkataan.

Taat bukan sekedar pernyataan tanpa makna, tapi taat harus dibuktikan dengan penyataan dalam prilaku, sehingga penuh makna dan berbuah bagi diri kita, sesama dan untuk kemuliaan Tuhan.

Baca juga: Renungan Harian, Kejadian 3:6, Bahaya Dari Ketidakpedulian

Orang yang hidup taat, akan diuji oleh waktu dan diproses dalam realitas hidup. Ketaatan yang tidak teruji, itu palsu dan instan. Karena ketaatan kita diproses dengan berbagai pergumulan dan persoalan hidup.

Kita diuji dan diproses dengan berbagai penderitaan dan perihnya hidup, untuk menguji dan mengukur sejauh mana kualitas ketaatan kita pada Tuhan. Jadi, taat tidak hanya dikatakan, tapi harus dinyatakan dan dibuktikan dalam kesabaran dan ketabahan, meski kita disiksa berat.

Sebab ketaatan akan berjalan bersama dengan salib Kristus dalam hidup kita.

Seperti nabi Yesaya, ketaatan kita akan dibuktikan dengan kita tetap sabar dan sedia memberikan punggung kepada orang yang memukul, dan memberi pipi untuk dicabut janggut, serta tetap taat meski diludahi dan dinodai, seperti yang Tuhan Yesus alami.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved