Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

MTPJ GMIM

MTPJ 5 – 11 Maret 2023: Yesaya 50:4-11 – Ketaatan Hamba Tuhan

Dalam realitas hidup di zaman sekarang, orang-orang percaya kepada Tuhan Allah sering menjadi tidak taat dan setia,

Penulis: Aswin_Lumintang | Editor: Aswin_Lumintang
hop.church
Bacaan Alkitab 

Ayat 10-11: Hamba Tuhan diberi tugas mengajar kepada mereka yang taat dan yang tidak taat; hidup dalam kegelapan. Mereka yang tidak taat dan menolak berita keselamatan akan “terbakar” oleh gaya hidup mereka yang jahat dan akan mengalami hukuman Tuhan Allah. Nabi Yesaya mengajak orang-orang yang hidup dalam kegelapan dan tidak ada cahaya yang menyinarinya agar percaya kepada Tuhan dan hidup bersandar pada-Nya.

Hamba Tuhan menunjuk pada umat Israel (Yes 49:3), juga menunjuk pada Yesaya sendiri (ay 4-11). Kita lihat dari kata “aku” (Yes 61:1). Tugas utama “Hamba Tuhan” ialah diutus menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, merawat orang-orang yang remuk hati, memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan dan kelepasan bagi orang yang terkurung, kepelasan bagi yang terpenjara, dan memberitakan tahun rahmat Tuhan, menghibur yang berkabung (Yes 61:1-3).

Perikop ini juga bicara nubuatan Mesias yang akan datang menyelamatkan manusia dari belenggu dosa dan membawa kehidupan kekal.

Mesias, Dialah yang memikul semua bentuk penderitaan dan menanggung penghinaan dan rasa malu. karena kasih-Nya tiada taranya atas umat-Nya yang berdosa.

Hamba Tuhan dalam nubuatan Yesaya menunjuk pada Yesus Kristus yang adalah Juruselamat dunia. Dialah Hamba Tuhan yang rela menderita, mengalami sengsara bahkan mati untuk menebus dosa manusia. Yesus Kristus rela meminum cawan penderitaan:

dicambuk, dihina, disiksa diludahi dan disalibkan. Yesus Kristus taat pada kehendak Bapa melalui “jalan Via Dolorosa” demi keselamatan umat manusia. Penekanan penting “memiliki lidah seorang murid” yang mengandung pengertian bahwa semua Firman atau Sabda yang keluar dari perkataan-Nya memberi kekuatan dan semangat baru kepada yang mendengar. Bahkan sabda Tuhan yang keluar itu menyelamatkan umat-Nya.

Baca juga: Bacaan Alkitab Malam - Mazmur 41:13 Tuhan Pelindung dan Sumber Kekuatanku

Baca juga: Bacaan Alkitab - Lukas 6:42 Jangan Munafik

Makna dan Implikasi Firman
Perenungan firman Tuhan Yesaya 50:4-11 menuntun Pelayan Khusus dan jemaat sebagai Hamba Tuhan menerima pengajaran:
Mampu menguasai lidah supaya setiap perkataan menjadi berkat: dapat memberi semangat kepada orang yang patah hati, menyegarkan hati yang lemah lesu dan memberikan gairah hidup bagi orang yang putus asa. Sebagai murid Tuhan, orang percaya harus memastikan bahwa berita yang disampaikannya berasal dari Tuhan Allah.

Pola suara kenabian jelas, punya otoritas sebagai suara Tuhan Allah, bukan suara yang berkedok dari Tuhan, padahal kehendak dirinya sendiri.

Mempunyai telinga yang peka terhadap suara Tuhan Allah. Sebab itu gunakan kesempatan setiap pagi mempertajam pendengaran melalui ibadah: doa, pujian dan perenungan Firman Tuhan. Agar memiliki keintiman hubungan dengan Tuhan Allah orang percaya terus diasah supaya punya kemampuan menjadi murid yang berkualitas dan rendah hati.

Sebagai murid Tuhan, tentunya kita akan siap menderita dalam pelayanan di jemaat. Walaupun sering dicela, difitnah dan dihina karena ketaatan melakukan kehendak Tuhan Allah. Tidak berpaling pada kejahatan atau hidup di dalam gelap serta membiarkan diri dikuasai kegelapan, tetapi berjalan dalam terang Tuhan.

Ketaatan Hamba Tuhan juga harus dinyatakan melalui kehidupan saling mengasihi satu sama lain, dalam hidup berkeluarga (Efesus 5:22), berjemaat/bergereja (F1p. 2:12, Ibr 3:17), bermasyarkat dan menghormati Pemerintah (Mat 22;21, Rm 13:1).

Minggu Penghayatan Sengsara Yesus Kristus menuntun kita sebagai Gereja yang bersekutu, bersaksi dan melayani; memiliki kerelaan berkorban seperti Yesus Kristus yang sedia menderita dan mati untuk kebaikan dan keselamatan umatNya.

Gereja dipanggil untuk taat kepada Tuhan Allah dalam kesediaan menjawab penggilan Tuhan. Walaupun menghadapi pergumulan, penderitaan maupun tantangan yang berat namun tetap percaya bahwa Tuhan Allah tidak meninggalkan kita.

Karena apa yang dialami Yesus Kristus di bukit Golgota tidak dapat dibandingkan dengan apapun bentuk penderitaan dan pergumulan kita. Tuhan Yesus menang mengalahkan kuasa dosa, iblis dan maut. Maka Ia pasti mengasihi dan memberkati kita sehingga menang atas kuasa apapun yang melemahkan kita.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved