Pembunuhan 2 Wanita di Bekasi
Viral 2 Perempuan di Bekasi Dihabisi lalu Dicor, Suami Temukan Gamis Istrinya dalam Gundukan Semen
Mereka adalah Yusi Purawati (48) dan temannya, Heni Purwaningsih (47). Keduanya dibunuh dan dicor oleh pelaku yang berinisial P.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Heboh di media sosial kasus pembunuhan di Bekasi.
Diketahui korban pembunuhannnya ditemukan dalam coran.
Korban ada dua berjenis kelami perempuan.
Kasus pembunuhan sadis ini pun viral di media sosial.
Pelaku membunuh dua wanita kemudia di cor pelaku.
Pembunuhan tersebut terungkap setelah suami korban melalukan penyelidikan.
Dan menemukan pelaku yang nyaris melakukan bunuh diri.
Kasus ini menjadi perhatian hingga viral di media sosial.
Baca juga: Harga HP dan Spesifikasi Realme GT3, Gawai Flagship Miliki Fitur Gahar, Fast Charging dengan 240W
Baca juga: Kecelakaan Maut, 26 Orang Tewas, 2 Kereta Api Alami Tabrakan
Dua orang wanita menjadi korban pembunuhan di Bekasi.
Mereka adalah Yusi Purawati (48) dan temannya, Heni Purwaningsih (47). Keduanya dibunuh dan dicor oleh pelaku yang berinisial P.
Heri, suami dari Yusi Purawati beber detik-detik mendebarkan saat jasad sang istri ditemukan. Seperti apa?
Seorang wanita bernama Yusi Purawati (48) dan temannya Heni Purwaningsih (47) menjadi korban pembunuhan sadis pria berinisial P.
Yusi dan Heni dibunuh lalu dicor semen oleh P di rumah kontrakan pelaku di Jalan Nusantara RT11/22, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara.
Ditemui awak media, Heri selaku suami dari Yusi menjelaskan secara rinci kronologi sampai akhirnya ia mengetahui istrinya disemen pelaku.
Menurut Heri, pada hari Minggu (26/2/2023) sekira pukul 13.00 WIB, Yusi sempat berpamitan kepada Heri untuk mengaji di Masjid At Taqwa, Perumahan Harapan Baru Regensi, Kota Bekasi.
Setelah itu, korban beserta ke empat rekannya, sempat menghampiri rumah makan bakso di sekitar lokasi sekira pukul 16.00 WIB.
Satu dari empat rekan Yusi tersebut adalah Heni, yang juga menjadi korban lainnya dalam peristiwa itu.
"Dia (Yusi) kabari saya juga lagi di Masjid mengaji, ada si Heni juga, terus update foto juga pakai gamis warna putih berempat sama temennya," kata Heri, Selasa (28/2/2023).
Merasa khawatir dengan keberadaan sang istri karena tidak mengabari dirinya, Heri pun sontak mencoba rutin menghubungi Yusi melalui ponsel genggam.
Namun, sambungan telepon tersebut tidak digubris oleh Yusi.
Semakin khawatir dengan kondisi tersebut, Heri berinisiatif langsung mendatangi tempat Rumah Sakit sekitarnya, dengan ia menduga istirnya tersebut diperkirakan mengalami kecelakaan.
"Saya datangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Cakung, karena saya takutnya istri saya kecelakaan, itu jam 22.00 WIB muter rumah sakit aja, tidak tahunya tidak ada," jelasnya.
Pencarian dilanjutkan kembali pada Senin (27/2) pagi hari sekira pukul 06.00 WIB.
Saat itu, Heri langsung mendatangi kantor Polisi Sektor Cakung, dan juga Polsubsektor wilayahnya untuk menanyakan keberadaan istrinya.
"Saya datengin Polsek dan pospol Cakung untuk saya tanyakan detail ciri - ciri istri saya, tapi tidak ada info hilang juga bahkan mengetahui," lugasnya.
Jiwa inisiatif Heri pun kembali datang usai mengarahkan anaknya untuk mengecek keberadaan sang istri melalui sinyal GPS Maps.
Setelah diselidiki, rupanya lokasi Yusi tengah berada di kawasan Kavling Nusantara, Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Selain itu, sembari mencari informasi tersebut, rupanya Heri juga sempat menghubungi keluarga Heni, yang sebelumnya diketahui dirinya juga belum mendapatkan kabar serupa.
"Pas saya telfon keluarga Heni, katanya Heni juga belum pulang, pas di cek GPS lokasinya ada di Bekasi Utara itu rumah terduga pelaku, sama ternyata posisinya, langsung deh ke lokasi," imbuhnya.
Sesampainya di lokasi sekira pukul 15.00 WIB, Heri beserta keluarga dari Heni pun tidak diperkenankan untuk merangsak masuk ke hunian terduga pelaku.
Sehingga langsung menghampiri petugas Bhabinkamtibmas dan juga pihak Kelurahan setempat untuk dapat membantu merangsak masuk.
"Kalau saya langsung masuk, kena pelanggaran undang - undang saya, terus untuk pastiin ada istri saya, saya cek CCTV di sekitar lokasi, ternyata ada betul istri saya sama Heni naik motor masuk ke rumah ini (terduga pelaku)," imbuhnya.
Memasuki waktu magrib, Heri dan keluarga dari Heni pun rupanya juga belum diperkenankan untuk masuk, dan masih menunggu petugas berwenang datang.
Sekira pukul 22.00 WIB, seusai petugas datang, Heri pun langsung merangsak masuk, dan mulai curiga dengan melihat berupa adukan semen pada bagian halaman terduga pelaku.
"Saya curiga aja ada adukan semen, padahal rumahnya itu juga gak ada yang rusak lagi pengerjaan," tuturnya.
Bersama keluarga Heni masuk ke dalam rumah, ia langsung melihat pada bagian ruang tamu berupa banyaknya lumuran darah.
Tidak hanya itu, pada bagian ruang kamar juga terlihat P tengah menyayat saraf nadi.
"Si terduga pelaku itu lagi nyayat pakai pisau kater, sekarat itu, kayanya sih mau niat bunuh diri setelah kebongkar," tambahnya.
Heri kemudian menemukan sepeda motor milik Yusi.
Ia mendadak lemas, ketika melihat terdapat gundukan semen persis di bawah tangga.
Di dalam gundukan semen tesebut menyebul gamis dan sendal yang dipakai Yusi saat pamit ingin mengaji.
"Saya lihat itu gundukan semen nya ada gamis istri saya, dan sendal juga, langsung saya pastikan ada istri saya disitu, karena saya tidak kuat," imbuhnya.
"Si terduga pelaku langsung dibawa petugas ke Rumah Sakit, tapi pas sampai di Rumah Sakit meninggal," tambahnya.
Kini, pihak keluarga masih menunggu hasil pengecekan autopsi dari kedua jenazah yang direncanakan petugas akan dilakukan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa (28/2).
Kemudian kasus tersebut masih dalam fase penyelidikan pihak Kepolisian.
Gara-gara Utang?
Perkara utang diduga menjadi pemicu pembunuhan Yusi.
Yusi dan pelaku berinisial P merupakan rekan kerja di perusahaan besi di Kampung Rawa Pasung, Kelurahan Kota Baru, Kota Bekasi.
Jabatan Yusi lebih tinggi dari pelaku di perusahaan besi.
Demikian diungkapkan tetangga korban, Riyadi.
Riyadi mendengar Yusi adalah orang yang memperkerjakan pelaku di perusahaan tersebut.
"Saya dengar cerita dari suami korban Y, antara korban Y dan pelaku ini rekan kerja. Dua-duanya kerja di sebuah perusahaan besi, di Rawa Pasung Alexindo," kata Riyadi saat ditemui di lokasi, Jalan Nusantara RT 11/22, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Selasa (28/2/2023).
Riyadi menduga motif pembunuhan itu karena pelaku mempunyai utang tagihan pembayaran besi kepada almarhumah Yusi.
"Ibu Yusi yang masukin pelaku kerja di perusahaan besi itu. Dugaannya ada utang, P ada setoran tagihan pembayaran besi kepada korban, tapi mundur-mundur terus. Saya enggak tahu nominalnya berapa," ucapnya.
Heri juga bercerita kepadanya bahwa pelaku sempat mendatangi kediaman korban dan suaminya yang terletak di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.
Saat itu, P berniat menggadai motornya kepada almarhumah Yusi untuk menutupi utang pembayaran tagihan sebuah perusahaan yang memesan besi melalui pelaku.
"P ini kata Pak Heri (suami Y) pernah ke rumahnya. Dia waktu itu mau gadai motor, tapi Pak Heri enggak mau karena itu motor kantor," tutur Riyadi.
Sementara itu, Riyadi mengaku tak mengenal sosok korban wanita berinisial Heni yang juga ditemukan tewas dicor di bawah tangga kontrakan pelaku.
Hal serupa juga dibeberkan oleh Heri, ia mengatakan bahwa antara mendiang istrinya dengan pelaku saling kenal dan diketahui berteman cukup baik.
Bahkan beberapa waktu lampau, Yusi yang tercatat sebagai pegawai pada perusahaan di bidang besi membantu Permana untuk dapat bekerja pada perusahaan yang sama.
"Pembunuhan itu dilakukan oleh teman dekat dari istri saya yang mana istri saya sudah memasukkan si pelaku untuk bekerja sampai si pelaku," kata Heri di Jakarta Timur, Selasa (28/2/2023).
Hubungan pertemanan baik ini yang membuat pihak keluarga tidak menyangka Yusi dan Heni tewas mengenaskan dan jasadnya berupaya dihilangkan pelaku dengan cara dicor.
Jasad Yusi dan Heni sempat terkubur di bawah coran hingga akhirnya dievakuasi jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur dan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati pada Selasa siang.
"Sampai si pelaku (bekerja) bisa dibilang sukses tapi balasannya seperti ini. Istri saya dibunuh oleh pelaku," ujar Heri.
Baca berita Tribun Manado lainnya di Google News
Telah tayang di TribunJakarta.com
Daftar Terbaru Tarif Listrik PLN Berlaku Oktober-Desember 2025, Subsidi dan Nonsubsidi |
![]() |
---|
Ini 5 Tahap Sebelum PPPK Paruh Waktu Resmi Jadi ASN |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut, Seorang Pemuda Tewas, Korban Hendak Nyalip Lalu Jatuh Terpeleset dan Tertabrak Bus |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap Pemilik Rekening Dormant Dibobol Dwi Hartono Cs, Rp 204 M Dipindah dalam 17 Menit |
![]() |
---|
Viral Kecelakaan Lalu Lintas di Kairagi Dua Manado, Mobil Tabrak Pagar Depan Gereja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.