Minahasa Sulawesi Utara
BPJS Kesehatan Pastikan Peserta JKN Dilayani Dengan Baik, Warga Tondano Rasakan Manfaat Program JKN
BPJS Kesehatan Tondano terus melakukan monitoring terkait pelayanan yang dilakukan oleh
Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - BPJS Kesehatan Tondano terus melakukan monitoring terkait pelayanan yang dilakukan oleh Fasilitas Kesehatan yang ada di Kabupaten Minahasa.
Hal ini dalam rangka memastikan pelayanan kepada masyarakat khususnya peserta JKN dapat merasakan manfaat mengikuti program JKN.
Hal ini sebagaimana kesaksian dari salah satu peserta JKN Elsye Erna Kamagi (74) yang merupakan warga Kelurahan Kiniar, Kecamatan Tondano Timur, Minahasa.
Elsye Kamagi menderita penyakit Glaukoma yang merupakan salah satu penyakit penyebab kebutaan tertinggi di dunia setelah katarak.
Untuk mengurangi risiko kebutaan, penderita Glukoma harus mendapatkan penanganan yang tepat dan segera.
Elsye mengaku, berkat terdaftar sebagai peserta Program JKN, dirinya dapat menjalani perawatan dan semakin membaik dari sakit yang dialaminya.
Dirinya merupakan peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau yang lebih dikenal
dengan peserta mandiri kelas 3. Dirinya telah terdaftar dalam Program JKN sejak tahun 2016.
Elsye mengungkapkan pengalaman dirinya berjuang melawan penyakit Glaukoma bersama JKN sejak akhir bulan November 2022.
“Gejala awal yang saya alami yaitu mata merah dan perih, sudah pake obat tetes mata tapi tidak
sembuh, malahan semakin hari penglihatan saya semakin kabur,” ungkap Elsye.
Karena kondisi matanya semakin parah, Elsye pun diantar oleh anaknya untuk pergi berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di mana dia terdaftar yaitu di Klinik Yulie.
Awalnya, dia telah diperiksa dan diberikan obat, namun setelah beberapa hari tidak ada perubahan, ia pun segera dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sam Ratulangi Tondano untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter di RSUD, ia dinyatakan menderita penyakit
Glaukoma sehingga perlu dirujuk kembali untuk menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Dr. R. D. Kandou di Manado.
“Saya kira sakit mata yang saya alami hanya karena faktor usia, tetapi ternyata harus dioperasi. Awalnya saya menolak untuk menjalani operasi karena saya sangat takut, tetapi akhirnya saya yakin setelah dokter di RSUP memberikan penjelasan secara lengkap kepada keluarga kalau penyakit Glaukoma ini solusi terbaiknya adalah dengan operasi,” beber Elsye.
Dirinya juga menjelaskan, selama dia menjalani pengobatan matanya mulai dari Klinik Yulie sampai di RSUP Prof Kandou, tidak menemukan kendala apa pun.
Menurutnya, dia telah mendapatkan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan, pelayanan dari tenaga medisnya juga ramah, cepat dan mudah dalam proses rujukan.
Polisi Tangkap Seorang Pengedar Sabu di Minahasa Sulawesi Utara, Pelaku Sempat Melawan Petugas |
![]() |
---|
Proyek Pamsimas Wasian Minahasa Belum Maksimal, Pemdes akan Pakai Dana Desa untuk Operasional |
![]() |
---|
Proyek Pamsimas Rp 400 Juta Dibidik Kejari Minahasa, Kades Wasian Diperiksa |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap Kronologi Pembunuhan di Desa Temboan Minahasa, Pelaku Diancam Hukuman Mati |
![]() |
---|
Sosok Shefatia Taroreh, Pembawa Baki Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Langowan Raya Minahasa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.