Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Lokal Memilih

PKS Sudah Deklarasi Anies Baswedan Sebagai Capres 2024, Partai Demokrat Kapan? Ini Penjelasannya

Partai Demokrat (PD) menyambut baik deklarasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk Anies Baswedan sebagai bakal capres mereka untuk 2024.

Editor: Alpen Martinus
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Bakal calon presiden 2024-2029 yang diusung PKS, Anies Rasyid Baswedan (tengah) didampingi Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kedua kiri), Wakil Ketua Majelis Syura Mohammad Sohibul Iman (kanan), usai pembacaan hasil keputusan Musyawarah Majelis Syuro VIII PKS di Jakarta, Kamis (23/2/2023). PKS secara resmi mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden tahun 2024-2029. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akhirnya mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres mereka untuk 2024.

Itu sejalan dengan Partai Nasdem yang bersama dalam Koalisi Perubahan.

Kini tinggal Partai Demokrat saja yang belum ikut mendeklarasikan.

Baca juga: Pengamat Prediksi Surya Paloh Arahkan NasDem Gabung Golkar, Jika Koalisi dengan PKS-Demokrat Bubar


Bakal calon presiden 2024-2029 yang diusung PKS, Anies Rasyid Baswedan (dua kanan), bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kedua kiri), saat akan membacakan hasil keputusan Musyawarah Majelis Syuro VIII PKS di Jakarta, Kamis (23/2/2023). PKS secara resmi mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden tahun 2024-2029. Demokrat sambut baik deklarasi PKS untuk Anies sebagai bakal capres 2024, Demokrat juga menantikan Anies Baswedan segera menentukan cawapresnya (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) 

Entah apa yang mereka tunggu, sebab sejauh ini Partai Demokrat yang terlihat punya hubungan dekat dengan Partai Nasdem.

Artinya semakin kuat, Anies Baswedan didukung sebagai calon presiden 2024.

Deklarasi tersebut semakin meyakinkan dukungan terhadap Anies Baswedan.

Jelas mereka akan berusaha bersama untuk memenangkan Anies Baswedan sebagai Capres 2024.

Baca juga: NasDem Tunggu Undangan Resmi Hadiri Deklarasi Anies Capres 2024 oleh PKS

Partai Demokrat (PD) menyambut baik deklarasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk Anies Baswedan sebagai bakal capres mereka untuk 2024.

Usia deklarasi itu, PD tengah menantikan Anies Baswedan segera menentukan cawapresnya di 2024.

"Kita berharap Mas Anies segera menentukan cawapresnya agar bisa segera deklarasi paripurna Koalisi Perubahan beserta Capres dan Cawapresnya. Kita berharap ini bisa segera diputuskan, semakin cepat semakin baik," kata Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada wartawan, Jumat (24/2/2023).

Menurutnya, deklrasai PKS terhadap Anies akan semakin menguatkan konsolidasi di antara tiga partai di Koalisi Perubahan, yakni NasDem, Demokrat, dan PKS.

Baca juga: PKS Benarkan Pernyataan Ketua Umum Golkar, Deklarasi Capres Anies Baswedan 24 Februari Tanpa NasDem

"Kami berpandangan konsolidasi mesin politik partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan akan semakin mengoptimalkan kerja-kerja pemenangan. Simbiosis mutualisme antara partai pengusung dan Mas Anies dalam mendapatkan insentif elektoral," lanjut Kamhar.

Kamhar juga mengatakan setelah resmi PKS mendeklarasikan Anies, Sekber Koalisi Perubahan juga segera akan dibentuk.

"Pembuatan Sekber, penandatanganan nota kesepahaman dukungan tiga Ketum partai untuk pemenuhan presidential threshold 20 persen, komitmen memperjuangkan aspirasi rakyat akan perubahan dan perbaikan. Sudah dibicarakan. Kita tunggu saja waktunya," tandasnya.

Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendeklarasikan mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden pada pemilu 2024.

Hal ini diputuskan dalam Musyawarah Majelis Syura VIII yang berlangsung di kantor DPTP PKS di Jakarta, pada Kamis (23/2/2023). 

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyampaikan langsung hasil dari MMS PKS VIII yang salah satunya adalah mengusung Anies Baswedan sebagai Bakal Calon Presiden RI dalam Pemilu 2024.

Syaikhu menyebut, sosok Anies Baswedan yang berkarakter nasionalis religius menjadi salah satu alasan PKS mengusung eks Gubernur DKI Jakarta tersebut. 

"Saudara Anies Rasyid Baswedan adalah sosok pemimpin yang memiliki karakter nasionalis sekaligus religius," kata Syaikhu.

"Jika kita membaca sejarah bangsa Indonesia, kita menyaksikan bahwa kakek beliau, AR Baswedan adalah salah satu pahlawan nasional dan pendiri bangsa yang berkontribusi besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di berbagai forum internasional, darah juang dan kepahlawanan Sang Kakek insyaAllah akan diwarisi oleh Saudara Anies Rasyid Baswedan," lanjutnya. 

Syaikhu menambahkan, Anies Baswedan sosok yang dapat memadukan antara nilai nasionalisme dan nilai agama menjadi satu kesatuan dalam membangun bangsa. 

"Saudara Anies Rasyid Baswedan adalah sosok pemimpin yang bisa memadukan antara nilai-nilai nasionalisme dan Islam menjadi satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan dalam membangun bangsa. Agama menjadi inspirasi nasionalisme, dan nasionalisme memuliakan agama," ucapnya.

Selain itu, lanjut Syaikhu, Anies Baswedan dinilai sosok yang mempunyai rekam jejak mumpuni ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. 

"Saudara Anies Rasyid Baswedan adalah sosok pemimpin yang memiliki rekam jejak yang mumpuni dan menjadi simbol perubahan bagi kemajuan pembangunan di DKI Jakarta. Keberhasilan tersebut membuat beliau layak untuk melanjutkan kiprah kepemimpinan di level nasional," ujar dia. 

Besarnya peluang memenangi Pilpres juga menjadi salah satu alasan PKS mengusung Anies terlihat dari berbagai lembaga survei yang menempatkannya diposisi atas. 

"Tidak hanya memiliki intergitas dan kapasitas, Saudara Anies Rasyid Baswedan juga memiliki peluang menang yang besar dalam kontestasi Pemilihan Umum Presiden tahun 2024," kata Syaikhu. 

Lebih lanjut, PKS berharap Anies Baswedan dapat melanjutkan cita-cita pendiri bangsa mewujudkan keadilan dan perubahan ke arah yang lebih baik. 

"Di pundak Saudara Anies Rasyid Baswedan, PKS berharap beliau dapat melanjutkan cita-cita para pendiri bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur dengan mengambil langkah pembaharuan berisikan perubahan dan kesinambungan pembangunan," tandasnya.

Elektabilitas Prabowo Subianto Naik 

Elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengalami kenaikan dalam survei calon presiden (capres) Litbang Kompas yang dilakukan pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023.

Elektabilitas Prabowo Subianto diketahui sebesar 18,1 persen. Angka itu mengalami peningkatan tipis dibandingkan Oktober 2022 lalu yang sebesar 17,6 persen.

Pengamat politik Ujang Komaruddin mengatakan, naiknya elektabilitas Prabowo dikarenakan pergerakan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut sudah berjalan dengan sangat baik.

“Prabowo melakukan silaturahmi ke banyak tokoh. Sosialisasinya jalan, maka itu menjadi faktor yang membuat elektabilitasnya meningkat,” kata Ujang kepada wartawan, Rabu (22/2/2023).

Menurut Ujang, untuk dapat mempertahankan elektabilitasnya, secara konsisten Prabowo perlu menjaga silaturahminya ke berbagai kalangan masyarakat. 

“Jadi atas bawah harus silaturahmi digas pol, apabila silaturahmi itu bisa mendukung. Intinya harus konsisten untuk menemui kalangan atas, ulama, dan rakyat secara konsisten dan masif,” lanjutnya.

Survei Litbang Kompas yang dirilis Selasa lalu mendapati bahwa elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) berada di angka 18,1 persen, naik dibandingkan dengan survei yang dilakukan Litbang Kompas pada Oktober 2022.

Survei berbeda dari Polstat menunjukkan elektabilitas Prabowo kokoh di posisi teratas sebagai calon presiden (capres) 2024 pada Februari 2023, tingkat keterpilihan Ketua Umum Partai Gerindra itu mencapai 33 persen.

Di bawah Prabowo, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersaing ketat. Ganjar memperoleh 20,6 persen dan Anies 19,4 % .

Adapun survei Populi Center yang dirilis Senin mengungkap Prabowo tokoh paling dikenal atau populer, dengan persentase 93,2 persen, disusul dengan Anies Baswedan 82,6 persen, Sandiaga Uno 78 persen, Ridwan Kamil 75,9 persen, dan Ganjar Pranowo 75,7 persen.

Lalu pada kategori tokoh yang dikenal dan disukai, persentase Prabowo juga mengalami kenaikan. Pada Oktober lalu, Prabowo mendapatkan 78,1 persen, sedangkan per Februari 2023 ini angka tersebut naik menjadi 80,5 persen.

Baca juga: Dukungan Mantan Relawan Jokowi Bisa Meningkatkan Elektabilitas Prabowo pada Pilpres 2024?

Elektabilitas Ganjar Pranowo Teratas, Prabowo, Anies dan Ridwan Kamil Bersaing Ketat

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih menjadi sosok yang memiliki elektabilitas teratas dalam bursa calon presiden (capres) 2024. Elektabilitasnya pun mulai mengalami peningkatan sejak awal tahun 2023.

Hal tersebut terpotret dalam survei capres Litbang Kompas yang dilakukan pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023.

Dalam survei itu, hanya ada empat figur yang memiliki elektabilitas di atas 8 persen.

Adapun pada posisi di atas adalah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas sebesar 25,3 persen. Angka itu mengalami peningkatan jika dibandingkan Oktober 2022 lalu yang hanya sebesar 23,2 persen.

Setelah Ganjar, ada nama Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dengan elektabilitas sebesar 18,1 persen.

Angka itu juga mengalami peningkatan tipis dibandingkan Oktober 2022 lalu yang sebesar 17,6 persen.

Lalu, posisi ketiga ada nama Eks Gubernur DKI Jakarta sekaligus capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dengan 13,1 persen. Elektabilitas Anies menurun jika dibandingkan Oktober 2022 lalu yang sempat sebesar 16,5 persen.

Kemudian, di posisi ketiga adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas sebesar 8,4 persen. Angka tersebut menurun tipis jika dibandingkan Oktober 2022 lalu yang sebesar 8,5 persen.

Selain keempat nama di atas, ada pula nama-nama lain seperti Menparekraf RI Sandiaga Uno sebesar 1,6 persen, Eks Panglima TNI Andika Perkasa sebesar 1,6 persen dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 1,3 persen.

Baca juga: Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar Pranowo Teratas, Prabowo, Anies dan Ridwan Kamil Bersaing Ketat

Kemudian, Menteri Sosial Tri Rismaharini sebesar 1 persen, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok sebesar 0,5 persen dan sejumlah nama lainnya yang masih berada di kisaran 0 persen.

Adapun survei Litbang Kompas menggunakan survei periodik melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 1.202 responsen yang dipilih secara acak memakai metode pencuplikan sistematis bertingkaf di 38 provinsi.

Metode ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error penelitian 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved