Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian

Renungan Harian, Yakobus 5:7-8, Bersabarlah dan Jangan Melanggar Batas Kecepatan

Renungan harian hari ini mengenai Bersabarlah dan Jangan Melanggar Batas Kecepatan yang terdapat dalam Yakobus 5:7-8.

Editor: Tirza Ponto
plantsandpillars.net
Renungan harian hari ini mengenai Bersabarlah dan Jangan Melanggar Batas Kecepatan yang terdapat dalam Yakobus 5:7-8. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan Harian hari ini mengenai Bersabarlah dan Jangan Melanggar Batas Kecepatan yang terdapat dalam Yakobus 5:7-8.

Tribunners,

Berbicara tentang batas kecepatan, hal termudah yang dapat kita pahami adalah pada saat berkendara dalam sebuah perjalanan. Baik sebagai pengemudi atau penumpang, kita bisa merasakan apakah kecepatan kendaraan yang membawa kita itu melanggar batas kecepatan atau tidak. Jika melanggar, ada beberapa konsekuensi yang harus ditanggung.

Sebagai umat Tuhan, kitapun harus menuruti aturan batas kecepatan yang ada.

Bukankah hidup yang kita jalani sering digambarkan juga seperti sebuah perjalanan? Artinya, kita pun harus memperhatikan batas kecepatan kita, apakah sesuai dengan aturan Tuhan atau tidak. 

Gambaran lain untuk memahami batas kecepatan, dapat kita lihat pada alat pemutar film atau video player.

Pernahkah Anda menekan tombol fast-forward di film karena alurnya terlalu lambat? dan ketika Anda sampai di akhir film, Anda tidak mengerti sebagian besar ceritanya karena Anda melewatkan setengah film.

Itulah yang terjadi ketika kita mencoba menjalani hidup kita dengan kecepatan yang salah, ketika kita tidak sabar dan ingin terburu-buru ke musim berikutnya, sebelum kita memiliki pemahaman yang benar tentang musim yang kita jalani sekarang. Jika kita ingin menikmati sebuah film, yang harus kita lakukan adalah menontonnya dengan kecepatan yang diinginkan penulis atau sutradara.

Hanya dengan cara itu kita dapat menghargai teknik pembuatan film (sinematografi), kedalaman karakter tokoh-tokohnya, dan momen kegembiraan yang terungkap. Begitu juga dengan kisah hidup kita. Tuhanlah yang mengatur dan memiliki semua adegan atau alur cerita di mana kita harus ada.

Agar kita dapat menikmati dan memahaminya, kita harus memandang hidup kita pada kecepatan yang Tuhan kehendaki; dan itu membutuhkan kesabaran. Yakobus menasehati kita untuk menjadi seperti petani, yang sabar menunggu hujan dan sabar menantikan hasil panen.

Jadi, kita harus sabar menunggu dan tetap berdiri teguh dalam hidup ini, terus bekerja untuk kemuliaan Tuhan, dan percaya pada rencana-Nya yang luar biasa.

Oleh sebab itu, sadarilah ketika kita ingin bergerak dengan kecepatan yang lebih cepat dari kehendak Tuhan. Minta Roh Kudus mengajari kita untuk berdiri diam dan menunggu keputusan Tuhan.

Saat hidup kita tampak berputar di luar kendali, minta kuasaNya dinyatakan untuk memblokir kebisingan pikiran atau kekerasan hati kita, sehingga Tuhan dapat memberi tahu kita apa yang harus dilakukan. Cara kita berpikir harus dipulihkan supaya kita bisa berpikir jernih, dan arahkanlah jalan kita selaras dengan kehendak Tuhan, sehingga kita tidak cemas dan ingin cepat-cepat melangkah ke adegan atau musim berikutnya.

Mari periksa diri kita, apakah yang membuat kita seolah-olah ingin merebut “remote control” dari tangan Allah? Apakah karena kita sedang diliputi oleh penderitaan dan kesedihan, atau karena berurusan dengan sakit hati atau pengabaian?

Apa pun itu, tahanlah godaan untuk melompat ke adegan berikutnya. Percayalah kepada Tuhan sepenuhnya, bahwa Dia memahami semua yang kita alami dan IA pasti menolong kita tepat pada waktuNya.

Haleluya. Tuhan Yesus memberkati.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved