Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wisata Manado

Terletak di Pusat Kota, Inilah Icon Wisata Manado yang Miliki Kisah Mistisnya, Bikin Orang Ketakutan

Ada yang ternyata miliki kisah mistisnya. Icon Wisata Manado itu terletak di pusat Kota Manado, Sulawesi Utara ( Sulut ).

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Rhendi Umar/Tribun Manado
Icol Wisata Manado Patung Dotu Lolong Lasut di TKB 

Sejumlah warga percaya patung itu punya kesaktian.

Taman Kesatuan Bangsa (TKB) Dotu Lolong Lasut yang berlokasi di Kelurahan Calaca, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara, Selasa (22/6/2021) malam.
Taman Kesatuan Bangsa (TKB) Dotu Lolong Lasut yang berlokasi di Kelurahan Calaca, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara, Selasa (22/6/2021) malam. (Tribunmanado.co.id/Andreas Ruauw)

"Kami takut jangan-jangan kena penyakit," kata seorang petugas pembersih taman. 

Dotu Lolong Lasut alias Ruru Ares lahir pada bulan November 1450.

Adalah seorang tokoh pendiri  ‘ Wanua Wenang’ cikal bakal berdirinya Kota manado, dengan bergelar Kepala Walak/ Kepala Agama Wenang pada jaman itu.

Dotu Lolong Lasut merupakan perintis dan membangun TUMANI negeri WENANG.

Sebuah daerah yang kemudian menyatu dengan Kota Manado sekarang ini.

Dotu Lolong Lasut juga bisa disebut tokoh perjuangan rakyat Minahasa. 

Karena ia berhasil mengusir sejumlah orang Portugis yang datang ke Wenang pada saat itu.

Oleh karena itu nama Dotu Lolong Lasut tetap dikenang sepanjang masa oleh masyarakat Sulawesi Utara lebih khusus masyarakat Manado dan Minahasa.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini adalah untuk melihat dan mengenal sejarah berdirinya Kota Manado, Monumen Dotu Lolong Lasut dapat dilihat di pusat kota Manado tepatnya di dalam komplek Pasar 45.

Baru Terungkap Ternyata di Manado Ada Batu Sakti, Bisa Gandakan Diri, Banyak yang Datang Bawa Dupa

Ya tersembunyi di antara pemukiman warga yang padat di Kelurahan Tikala Ares Lingkungan 2, Kecamatan Tikala, Manado, Sulawesi Utara, objek wisata Watu Sumanti berperang dengan zaman.

Meski begitu, Batu Sakti yang ternyata diberi nama Watu Sumanti itu masih terus mencoba eksis.

Berhadapan dengan penduduk yang modern dan individualis, watu (batu) itu sesekali menampakkan kesaktiannya; ia menggandakan diri.

Pada waktu-waktu tertentu, Batu Sakti itu menang atas zaman.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved