Mengapa? Ada yang oleh cemburu, iri hati dan dengki menuduh atau menghakimi: “orang itu jahat, ia pembunuh, ia pemerkosa, ia yang mencuri, ia bodoh, tidak berpendidikan” atas dasar asumsi tanpa dasar dan bukti. Inilah yang dimaksud melihat “selumbar” di mata orang lain, tetapi di matanya ada “balok”.
Kemungkinan menuduh karena sebenarnya dialah yang melakukan apa yang tidak pantas; mencaci maki orang lain, menfitnah, berbuat jahat dan lain sebagainya. Firman Tuhan mengingatkan kita untuk lebih baik menguji diri dan memperbaiki perilaku, barulah memberikan teguran kepada orang lain supaya mereka juga boleh berubah ke arah yang lebih baik.
Jauhkanlah diri kita dari iri hati, cemburu, dengki, sirik sebagai sumber menuduh dan menghakimi orang lain dengan tidak adil dan benar. Hal ini menyakitkan orang lain dan pada giliranya akan menyakiti diri kita. Selalu berpikir dan bersikap positif sehingga hidup kita akan menghasilkan berkat yang positif bagi pribadi, keluarga dan gereja.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.