Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Turki

Kisah Pilu Evakuasi Bocah Korban Gempa di Turki, Terjebak Reruntuhan, Minum Pakai Tutup Botol

Viral kisah pilu seorang bocah kecil yang harus bertahan hidup di reruntuhan bangunan akibat gempa di Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023).

Editor: Tirza Ponto
YouTube/ 13News Now/ Instagram/@aljazeeraenglish
Kisah pilu seorang bocah kecil yang harus bertahan hidup di reruntuhan bangunan akibat gempa di Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023). 

Berdasarkan caption yang tertulis dalam unggahan @aljazeeraenglish, Muhammed ditemukan 45 jam setelah terjadinya gempa susulan.

Personil penyelamat yang menemukan Muhammed langsung memberikan bantuan minuman sebelum mengeluarkan Muhammed yang tertimbun reruntuhan.

Unggahan tersebut juga dipenuhi oleh warganet yang merasa sedih terhadap korban gempa di Turki dan Suriah.

Mereka juga mendoakan keselamatan para warga yang menjadi korban gempa.

Baca juga: Seorang Bayi 1 Tahun Jadi Korban Gempa Turki, Total 2 WNI Meninggal Dunia

Terlambat 12 Jam

Di sisi lain, masyarakat Turki kini tengah marah terhadap pemerintahan Recep Tayyip Erdogan.

Amarah warga Turki ini disebabkan oleh lambannya pemerintah saat mengirimkan bantuan tim SAR seusai terjadinya gempa bumi pada Senin (6/2/2023) kemarin.

Penampakan warga Turki kabur dari gempa bumi susulan kedua
Penampakan warga Turki kabur dari gempa bumi susulan kedua pada Senin (6/2/2023). (YouTube Guardian News)

Dikutip TribunWow dari aljazeera, di Kota Gaziantep yang sangat terdampak gempa, bantuan tim SAR baru datang 12 jam setelah bencana terjadi.

Ketika mereka datang pada malam hari, tim SAR hanya bekerja beberapa jam sebelum akhirnya berhenti untuk istirahat di malam hari.

Warga Turki bernama celal Deniz (61), aksi protes warga pada Senin (6/2/2023) kemarin sempat dilerai oleh pihak kepolisian.

Deniz juga mempertanyakan di mana tabungan dana gempa milik pemeirntah yang telah dikumpulkan sejak tahun 1999 silam.

Sebagai informasi, pemerintah Turki menarik uang pajak dari rakyatnya yang dialokasikan sebagai tabungan jika terjadi bencana gempa bumi.

Dana ini dicetuskan oleh pemerintah Turki sejak terjadinya gempa besar di bagian barat laut Turki yang menewaskan 17 ribu orang pada tahun 1999 silam.

Besaran pajak gempa tersebut saat ini diketahui telah mencapai angka 4,7 miliar USD atau setara Rp 60 triliun.

Hingga Rabu (8/2/2023), jumlah korban jiwa akibat gempa bumi di Turki dan Suriah sudah mencapai angka 9 ribu orang.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved