Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Turki

Seorang Wanita di Turki Selamat Setelah 34 Jam Tertimpa Reruntuhan Bangunan 6 Lantai

Kisah korban gempa Turki. Ada yang masih hidup setelah 34 jam tertimpa reruntuhan bangunan 6 lantai.

(Photo by Can EROK / AFP)
Tim penyelamat mencari korban selamat melalui puing-puing bangunan yang runtuh di Adana, pada 6 Februari 2023 setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu. - Jumlah korban tewas gabungan telah meningkat menjadi lebih dari 1.900 untuk Turki dan Suriah setelah gempa terkuat di kawasan itu dalam hampir satu abad. Layanan darurat Turki mengatakan sedikitnya 1.121 orang tewas dalam gempa tersebut, dengan 783 kematian dikonfirmasi di Suriah. 

Warga menggunakan alat seadanya meskipun hanya dengan menggunakan tangan mereka tanpa bantuan alat berat.

Di Provinsi Kahramanmaras Turki, yang menjadi titik episentrum gempa, warga terus bahu membahu memberikan bantuan kepada korban gempa.

Dikutip dari laman The Guardian, Rabu (8/2/2023) di provinsi itu, seorang ayah tampak memegang tangan putrinya yang masih remaja saat tim penyelamat dan warga sipil berupaya membantu menyingkirkan puing bangunan yang menimbunnya pada Senin lalu.

Pria bernama Mesut Hancer itu duduk membungkuk di antara puing-puing.

Dia tampak memegangi Irmak yang berusia 15 tahun saat putrinya itu berbaring di tempat tidurnya diantara lempengan beton, jendela yang pecah dan pecahan batu bata yang dulunya adalah bangunan apartemen.

Apartemen itu ikut ambruk akibat gempa.

Di dekat sang ayah dan putrinya itu, terdapat seorang pria yang membawa palu godam mencoba untuk menerobos reruntuhan.

Seperti diketahui, episentrum gempa pertama adalah distrik Pazarcık di Kahramanmaraş, yang terletak di tenggara Turki.

Gempa awal berkekuatan M 7,8 yang diikuti gempa susulan beberapa jam kemudian yang berkekuatan M 7,7.

Di tempat lain di provinsi Kahramanmaraş tampak tim penyelamat mengevakuasi dua anak yang selamat dari reruntuhan.

Satu dibaringkan di atas tandu yang diletakkan di tanah bersalju.

Tim penyelamat pun mencoba menenangkan suara kerumunan orang yang mencoba membantu sehingga mereka dapat mendengar suara korban yang masih hidup dan menemukan mereka.

Di sisi lain perbatasan, The Associated Press menggambarkan seorang pria Suriah yang menggendong seorang gadis yang meninggal di lengannya saat ia berjalan menjauh dari puing-puing bangunan dua lantai yang runtuh.

Ia dan seorang wanita meletakkan gadis itu di lantai menggunakan penutup untuk melindunginya dari hujan, kemudian membungkusnya dengan selimut besar sebelum melihat kembali ke gedung.

Menurut AFP, bayi yang baru lahir juga dievakuasi dalam kondisi hidup dari puing-puing sebuah rumah di Suriah utara setelah kerabat menemukannya masih terikat tali pusar ke ibunya yang meninggal dalam gempa pada Senin lalu.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved