Kasus Pembunuhan
Gara-gara Game Online, Seorang Ayah Aniaya Bayi 6 Bulan hingga Tewas karena Terganggu saat Bermain
pelaku diduga sempat mengelebui dengan mengaku ke pihak rumah sakit anaknya meninggal karena penyakit jantung.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Diketahui saat ini aplikasi-aplikasi game sudah banyak beredar di smartphone.
Game di Smartphone sudah menjadi salah satu hal yang biasa dan bukan hanya anak-anak tapi sampai orang dewasa..
Namun bahayanya jika menjadi kecanduan game bisa berdampak buruk.
Terkait hal tersebut salah satu kasus gara-gara game online terjadi di Manado.
Diketahui seorang ayah tega menganiaya anaknya sendiri.
Hal tersebut dilakukan pelaku karena terganggu oleh anaknya saat dirinya bermain game online.
Gara-gara hal tersebut pelaku tega aniaya anaknya sendiri.
Hingga akhirnya anaknya meninggal dunia.
Baca juga: Rekomendasi 10 HP dengan RAM 4 GB, Harga HP di Bawah 2 Jutaan, Lengkap dengan Spesifikasi
Baca juga: Spesifikasi dan Harga HP Oppo Reno8 T 4G, Ini Kelebihan dan Kekurangannya
AB (25) yang menganiaya anak bayinya hingga meninggal diketahui sempat ingin kelabui pihak rumah sakit.
AB adalah warga Wanea Kota Manado, Sulawesi Utara.
Ia menganiaya JV anaknya sendiri yang masih berusia 6 bulan hingga meninggal.
Korban dipukul oleh AB di bagian kepala dan bibir.
Dari Informasi yang diterima Tribun Manado, pelaku diduga sempat mengelebui dengan mengaku ke pihak rumah sakit anaknya meninggal karena penyakit jantung.
Namun hal tersebut tak langsung dipercayai oleh petugas medis setelah melihat kejanggalan saat menjalani pemeriksaan.
Petugas medis Rumah Sakit Bhayangkara Manado memberikan informasi kepada penyidik Subdit Renakta Polda Sulut.
Setelah itu penyidik mendatangi rumah sakit untuk mengetahui kondisi korban.
Kemudian penyidik meminta untuk dilakukan autopsi setelah sebelumnya melakukan edukasi terhadap pihak orang tua korban dan keluarganya.
Sementara itu Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast menjelaskan terhadap korban sudah dilakukan autopsi, dengan hasil sementara diduga terdapat kekerasan benda tumpul.
“Korban (JV) sudah dilakukan autopsi pada Selasa dini hari di RS Bhayangkara Manado dan sudah ada hasil sementara, diduga korban mengalami kekerasan benda tumpul terutama pada bagian kepala dan wajah,”ujarnya.
Abast menambahkan, diduga AB sering melakukan penganiayaan terhadap korban sejak berusia empat bulan, dengan cara menyulut puntung rokok di bagian perut dan juga menggigit perut korban.
“Pelaku sudah diamankan di Mapolda Sulut untuk diperiksa lebih lanjut,” jelasnya.
Diketahui, peristiwa ini terjadi pada Senin (6/2/2023) di daerah Karombasan, Kota Manado.
Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Jules Abraham Abast menerangkan penganiayaan ini dipicu pelaku yang terganggu saat asyik bermain game jenis Mobile Legend.
"Pada saat itu pelaku sedang bermain game online di handphone. Lalu korban menangis hingga membuat pelaku merasa terganggu dan emosi,” jelasnya.
Korban selanjutnya dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Manado.
Namun, sampai di rumah sakit ia dinyatakan telah meninggal dunia.(*)
Efek Kecanduan Bermain Game Online bagi Otak
Orang yang sudah kecanduan game online ingin memainkan game tersebut secara terus-menerus hingga melupakan aktivitas sehari-hari.
Nah, bukan hanya kehidupannya yang terganggu, ternyata game online juga mampu memengaruhi otak seseorang.
Di zaman yang serba digital ini, bermain game online sering dijadikan opsi untuk melepas rasa penat.
Tidak usah pergi ke luar rumah, hanya dengan gadget, seseorang bisa mengunduh berbagai jenis permainan yang disukai.
Sayangnya, terlalu asyik bermain game online terkadang membuat seseorang lupa waktu dan mengabaikan orang-orang di sekitarnya. Salah satu efek yang perlu diwaspadai dari bermain game online adalah “kecanduan”.
Salah satu efek dari terlalu sering bermain game online adalah “kecanduan”, kondisi ini dikenal sebagai gaming disorder.
Saat seseorang mengalami gaming disorder, maka ada perubahan fungsional dan struktural dalam sistem saraf, terutama pada sistem yang mengatur perasaan senang, belajar, dan motivasi.
Ternyata, perubahan otak yang dialami oleh pecandu game online sama dengan perubahan yang terlihat pada kelainan kecanduan lainnya.
Dilansir dari Psychology Today, penelitian menunjukkan bahwa jalur yang ada di otak depan, tepatnya neurotransmitter yang menghasilkan dopamin, menjadi aktif ketika seseorang bermain video game.
Nah, reaksi ini sama seperti orang yang menggunakan obat-obatan seperti heroin.
Pada pecandu game online, mereka mengalami peningkatan dopamin dua kali lipat.
Sedangkan pada pengguna heroin, kokain, atau amfetamin, peningkatan dopamin terjadi sekitar 10 kali lipat.
Kecanduan game online ternyata memengaruhi otak, bahkan menyebabkan perubahan di berbagai bagian otak.
Melansir dari Medical News Today, baru-baru ini para ilmuwan mengumpulkan dan merangkum hasil dari 116 studi ilmiah tentang bagaimana video game memengaruhi otak dan perilaku seseorang.
Temuan ini dipublikasikan dalam Frontiers in Human Neuroscience, yang mengungkapkan bermain video game tidak hanya mengubah kinerja otak, tetapi juga strukturnya.
Studi tersebut menunjukkan bahwa pemain video game mengalami peningkatan beberapa jenis perhatian, seperti perhatian berkelanjutan dan perhatian selektif.
Temuan ini ternyata terbukti, wilayah otak pemain game yang berhubungan dengan perhatian mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan mereka yang tidak bermain game.
Bermain video game meningkatkan ukuran dan kapabilitas bagian otak yang bertanggung jawab atas keterampilan visuospatial, yakni kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi hubungan visual dan spasial sebuah objek.
Studi juga menunjukan bahwa seseorang yang bermain game dalam jangka panjang mengalami pembesaran hippocampus sebelah kanan.
Baca berita Tribun Manado Google News.
Finalis MasterChef Malaysia Siksa hingga Bunuh ART Indonesia, Korban Bahkan Tak Diberi Gaji |
![]() |
---|
Istri Tewas di Tangan Suaminya Sendiri padahal Baru 10 Hari Melahirkan, Terungkap Motif Pelaku |
![]() |
---|
Kasus Pembunuhan di TTS NTT, Seorang Ayah Tega Bunuh Dua Putrinya, Sang Istri Selamat |
![]() |
---|
Kronologi Pembunuhan Wakil Kepala Sekolah, Pelakunya Suami Sendiri, Jasad Ditemukan Anak Kandung |
![]() |
---|
Lina Teriak Histeris dan Kejar Tersangka Pemerkosaan dan Pembunuhan Anaknya di Bitung Sulut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.